🥂Drunk E14

3.9K 630 75
                                    

Setelah melakukan berbagai upaya membujuk, Ji Xia tetap tidak bisa membuat Xiao Zhan kembali ke kantor. Akhirnya ia terpaksa pergi mengurus segala kekacauan sendirian, meninggalkan Xiao Zhan di kediamannya.

Seorang pelayan masuk ke dalam ruang perapian membawa sebuah nampan berisikan makanan yang sudah dingin. "Tuan, dia tidak mau makan lagi."

Xiao Zhan mendengus lalu menambahkan kayu bakar ke dalam api. "Ya sudah, biarkan saja. Mungkin dia mau mati kelaparan."

Pelayan itu mengangguk lalu menarik langkahnya mundur,

"Tunggu, bagaimana kondisinya?"

Pelayan itu kembali dan berdiri lebih dekat. "Tidak begitu baik, Tuan. Dia juga tidak mau minum obat."

Xiao Zhan bangkit lalu menatap makanan di dalam nampan itu. Ini sudah ke sekian kalinya dia menolak makan. "Baiklah, mulai sekarang tak usah beri dia makan."

"Tapi Tuan, … Apa Anda yakin?"

"Sangat yakin! Dia pikir dengan bersikap tidak tahu diri seperti ini akan membuatku lebih perduli?! Biarkan dia membusuk di dalam sana, aku tidak akan muncul meski mayatnya sudah kering!"

Pelayan itu mematung dalam gugup, teriakkan Xiao Zhan membuatnya perlahan menjauh lalu menghilang dari ruangan.

***

Di dalam sebuah ruangan, seseorang membalik badannya ke samping, mencoba menangkap cahaya matahari dari jendela. Kedua matanya berkedip lamban, permukaan lantai yang menjadi alasnya berbaring mulai terasa hangat, namun entah mengapa tubuhnya tetap saja menggigil.

Tangan kanannya dirantai ke sebuah patung tinggi besar berbentuk ular, benda yang tidak asing baginya. Begitupula dengan ruangan ini, tempat yang menjadi saksi kematian penghuninya sendiri.

Di tempat tubuhnya berbaring, pula adalah letak dimana jasad Xiao Yuan terkapar. Mengurungnya di ruangan ini adalah ide yang cerdik, juga kejam.

Pintu dibuka dari luar, lalu seseorang melangkah masuk ke dalam.

"Sudah kubilang aku tidak mau makan," ucap Yibo sambil menatap kosong ke arah jendela.

Suara langkah berat dan cepat itu menghampiri, lalu kaki Yibo ditendang.

Yibo menoleh dan seketika, senyuman lembut menghiasi wajah pucatnya. "… Xiao Zhan."

"Aku akan tetap memaksamu makan. Jika kau mati lebih cepat karena kelaparan, aku tidak akan puas. Kau harus menderita lebih lama dan terkurung di sini selama 100 tahun!!" pekik Xiao Zhan sambil melemparkan beberapa bungkus roti ke lantai.

Yibo menopang tubuhnya agar terduduk, lalu menatap Xiao Zhan lekat. "1000 tahun pun, aku sanggup."

"Kau gila." Xiao Zhan membalas dengan tatapan dingin.

Yibo memungut satu bungkus roti itu dengan wajah senang. "Dan karena kau yang memberikannya, aku akan makan. Aku akan menuruti semua keinginanmu, apapun itu."

Mendengar pernyataan itu, Xiao Zhan malah semakin marah. Ia mengambil tongkat baseball dan menodongkannya ke wajah Yibo. "Jangan tersenyum! Jangan membuatku membunuhmu saat ini juga! Katakan, KATAKAN BAGAIMANA CARANYA MEMBUATMU MENDERITA?!!!"

Senyuman di wajah Yibo menghilang, roti itu ia genggang kuat, lalu pandangannya pada Xiao Zhan mulai meredup. "Cara … Untuk membuatku menderita?"

Xiao Zhan mendorong dahi Yibo dengan ujung tongkat hingga menekan ke tubuh patung. "Kau bilang akan menuruti segala keinginanku, apapun itu. Sekarang beritahu aku, apa yang bisa membuatmu menderita?!"

𝑫𝑹𝑼𝑵𝑲 [𝑻𝒂𝒎𝒂𝒕 ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang