𝑫𝑹𝑼𝑵𝑲 [𝑻𝒂𝒎𝒂𝒕 ✔️]

🥂Drunk E6

Kediaman Wang Huan Li terlihat biasa saja untuk ukuran seorang Bos besar pendiri bank ternama, seorang pengusaha kaya raya yang katanya tak akan kehabisan uang meski menganggur selama 100 tahun. Hanya berupa rumah minimalist bercat hitam di pinggir danau, halaman depannya dipagari pepohonan tinggi menjulang, hunian yang sederhana dengan sedikit kesan misterius.

Sejak kaki kanannya lumpuh 10 tahun lalu, Wang Huan Li tidak pernah meninggalkan rumahnya kecuali untuk kepentingan meeting dengan Nightblue, perusahaan Xiao Zhan.

Xiao Zhan dan Wang Huan Li hanya bertemu sekali, yaitu pada acara peresmian Xiao Zhan sebagai CEO baru. Untuk pertemuan kedua ini, Xiao Zhan tidak bisa menutupi kegugupan di wajahnya, apalagi setelah mendengar informasi tentangnya dari Ji Xia, yang juga melibatkan nama Wang Yibo di dalamnya. Entah ini kebetulan atau memang sesuatu yang sudah direncanakan.

"Bos, kita sudah sampai." Ji Xia membuka pintu mobil untuk Xiao Zhan.

Xiao Zhan mengangguk lalu meraih sesuatu dari dalam saku celana, sebuah ponsel. Ia menyerahkannya pada Ji Xia. "Aku akan pergi sendiri ke dalam. Kau diam di sini dan tunggu sampai ponsel itu berbunyi 'Beepppp' sebanyak 3 kali. Setelah itu kau cepat-cepat pergi, pergi dan pastikan tidak ada yang mengikuti. Jika layarnya menyala merah, kau lapor polisi dan berikan ponsel itu, mereka bisa menggunakannya untuk melacak lokasiku. Jika menyala hijau, kau bisa kembali menjemputku saat itu juga."

Ji Xia terlihat panik lalu menodongkan ponsel itu kembali pada Xiao Zhan, "Bos, aku tidak mau! Ayo kita masuk bersama dan hadapi apapun yang akan terjadi!" rengeknya khawatir.

"Hong Ji Xia!" Xiao Zhan memasukan ponsel itu ke dalam saku jas Ji Xia dengan paksa, lalu mendorongnya masuk ke dalam mobil.

Ji Xia menjerit, "Bos, kumohon!"

"Ini demi menyelamatkan perusahaan ayahku. Aku tahu Wang Huan Li itu bukan orang sembarangan. Mungkin apa yang kupikirkan terlalu jauh, entah mengapa firasatku mengatakan seolah dia menyiapkan sebuah rencana besar. Ji Xia, tolong bantu aku."

Ji Xia menahan airmatanya, ia mengeluarkan tangannya dari jendela mobil lalu meraih tangan Xiao Zhan, memegangnya erat. "Bos, aku berjanji akan menjemputmu."

***

X

iao Zhan menghela napas panjang, mengumpulkan keberanian lalu melangkah masuk.

Gerbang utama itu terbuka otomatis, kamera pengawas terpasang di segala sudut. Ia keliru, rumah ini tidak sesederhana yang ia kira. Melewati taman dan halaman depan, ia melihat seseorang berjaga di pintu masuk. Kepalanya botak dan matanya membidik seolah siap untuk menerkam.

"Aku Xiao Zhan—"

"Masuk," suruh orang itu sambil membukakan pintu.

Namun hal pertama yang ia lihat di dalam rumah itu bukanlah suasana sunyi dan hangat layaknya tempat seorang pensiunan lumpuh, melainkan puluhan pria garang yang bermain billiard, berjudi, dan pesta alkohol. Ruangan itu dipenuhi asap rokok, bau minuman keras dan teriakan saling mengejek.
Seperti memasuki dimensi lain, Xiao Zhan menoleh ke belakang dan memanggil pria botak tadi.
"Tolong antar aku menemui Tuan Wang Huan Li."

"Apa kau sudah buat janji?"

"Kau katakan saja, 'Xiao Zhan dari NightBlue', dia akan tahu."

Pria botak itu menelpon dan berbicara singkat, kemudian setelah mengangguk beberapa kali, ia menuntunan Xiao Zhan menuju ruangan di ujung, dimana ternyata di dalamnya ada sebuah Lift.
Lift itu turun ke bawah, lalu terhenti setelah 2 menit.
Xiao Zhan menahan nafas sejenak, mengetahui bahwa, bahkan ada ruangan bawah tanah seperti ini, pastilah Huan Li memiliki banyak rahasia menarik lainnya.
Pria botak itu naik setelah mendorong Xiao Zhan dari dalam lift dan mengambil ponselnya.
Ia dihadapkan pada sebuah lorong putih, dan di ujung sana, sebuah pintu bercat hitam seolah melambai ke arahnya.