Titik rendah 🌗

1.3K 125 20
                                    

APA KABAR KALIAN SEMUA
TERIMA KASIH SUDAH MAY MENUNGGU
MAAF LAMA MENANTI
SELAMAT MEMBACA 💓💓

___________________________________
May masih sangat ingat bagaimana ketika beberapa polisi datang dan mengatakan ben yang merupakan satu satu nya keluarga may harus pergi lebih dulu di renggut semesta.

May seolah kehilangan segala nya hidup nya bahkan bahagia nya.

Ia masih hafal betul dinginnya pemakaman dengan beberapa orang yang hadir.

Hari hari selanjutnya ia jalani dengan penuh rasa duka.

Senyum nya di renggut dunia.
Dihadiahi air mata oleh semesta.

Hingga malam itu pukul 02.00 pagi may keluar rumah menuju pantai kesukaan nya dengan ben dimana mereka sering menunggu senja ketika waktu senggang.

Ia tak pernah se rindu ini hingga selarut itu ia ingin sekali menemui ben.

Namun sampai disana bukan ben atau kepingan memori yang hadir namun tubuh seorang anak laki laki terbaring di tepi pantai.

●●●

May segera berlari menuju fokus mata nya.

Dan benar!

Itu seorang anak laki laki.
May mengguncang guncang tubuh anak laki laki itu berharap anak laki laki itu segera membuka matanya.

Tak lupa ia mengecek nadi nya.
"Kid!! Aku mohon bangun lah kid"

Nadi nya melemah.

May menebar pandangan ke sekeliling nya namun hasilnya nihil taaada siapa pun disana.

Dengan cepat may menggendong anak itu dan menyetop taxi yang ada menuju rumah sakit terdekat.

Dalam perjalanan ia teringat bagaimana dunia mengambil ben dalam hidup nya.

Kali ini ia berjanji pada diri nya pada semesta dan juga anak laki laki itu untuk menyelamatkan nya apapun yang terjadi.

Mata may tertuju pada sebuah gelang di tangan kiri anak tersebut.

Peter begitulah huruf huruf yang tertera disana.

"Hey peter aku akan menyelamatkan mu apapun yang terjadi"

Sesampai nya di unit gawat darurat beberapa perawat membawa peter menuju sebuah ruangan.

May yang hendak masuk segera di tahan oleh beberapa perawat.

May hanya bisa berdoa agar semesta tidak merenggut anak itu dari bumi.

May hampir tertidur ketika pintu ruangan terbuka dan seseorang menghampiri may.

"Kau keluarga nya?"

May sempat bingung namun ia segera mengatakan ya pada dokter tersebut.

"Kondisi nya akan segera pulih hanya butuh istirahat dan makan yang cukup,cedera di lengan kanan nya tidak terlalu serius dan luka luka kecil di kaki dan wajahnya akan membaik seiring berjalannya waktu,Tapi.."

"Ada kah hal yang serius?"

"Setelah hasil scan Keluar ada masalah pada fungsi memori nya karena benturan yang cukup keras ia kehilangan memori masa lalu nya,namun kita masih bisa berusaha untuk mengembalikan memori nya kembali tapi tak ada yang bisa menjamin sampai kapan."

May hanya bisa tertegun.

"Nyonya?"

"Tentu terima kasih atas bantuannya"

May memasuki sebuah ruangan baru setelah peter dipindahkan dari ugd dan mendekati tubuh peter yang terbaring lemah.

"Hey kiddo aku berjanji akan menjaga mu."

Entah kenapa may merasa ia mendapatkan hidup baru ,mendapatkan tujuan baru.

Ia menyayangi peter dari pertama ia melihat nya.

●●●

Rhodey memasuki ruangan di mana tony di rawat ia mendapat kan kabar tony sadar.

Beberapa dokter mengecek keadaan tony.

"Rhodey.." suara tony memecah keheningan.

Rhodey memberi isyarat agar para dokter dan perawat bisa meninggalkan mereka berdua.

"Rhodey...peter..."
"Tenang Lah tenangkan fikiran mu aku akan berusaha menemukannya kau paham?"
"Peter belum ditemukan?"

Rhodey hanya terdiam, menundukkan kepala nya menyembunyikan tangis nya.

"Aku sendiri yang akan mencari peter"
"Tony jangan keras kepala, aku yang akan mencari nya lagi pula tim ku sedang berusaha mencari nya"

Tanpa mendengar ucapan Rhodey, tony tetap melanjutkan langkah nya, melepas semua selang yang memasuki tubuhnya.

"Tony maaf"

Tony yang mendengar itu segera menghentikan langkahnya.

"Aku sudah mengitari laut itu tony selama 8 jam lamanya tapi hasilnya tidak ada tony"
"Maaf aku terlambat mencari nya, aku berjanji akan berusaha menemukan nya"

Tony yang mendengar nya hanya menundukkan kepala nya dalam dalam, menahan tangis nya.

"Bukan kau yang terlambat rhodey tapi aku yang terlambat, aku terlambat menjadi ayah nya"

Dengan mata memanas tony melangkah kan kaki nya keluar, rhodey yang melihat segera menyusul dan memberi isyarat pada anak buah nya untuk tidak mendekat.

Tony berjalan cepat menuju sebuah kamar dengan beberapa penjaga di luar nya.

"Maaf sir anda tidak diizinkan masuk"

"Menyingkir dari hadapan ku atau kau menyesal?!"

"Tapi sir.."

"Aku punya andil dalam masalah ini kau paham?! Putra ku hilang dan belum di temukan jadi menyingkir DARI HADAPAN KU!!" Dengan amarah yang membara tony memasuki ruangan itu.

"Sir.."
Seorang petinggi polisi terlihat sangat terkejut dengan kehadiran tony.

Tanpa aba aba tony segera melemparkan pukulan pada wajah obadiah yang belum siuman.

"Sir tenang lah sir"
Beberapa penjaga menahan tony.

"Tony.."
Rhodey yang baru masuk segera mencanangkan tony.

"KALIAN BILANG TENANG?? PUTRA KU HILANG DIA HILANG!!"

"SEMUA ITU KARENA SI BRENGSEK ITU!!"
Tatapan tony yang penuh amarah tetap menatap tubuh lemah obadiah.

Ia marah
Marah pada dunia
Marah pada semesta
Marah pada dirinya sendiri
Marah pada waktu
Marah pada ego nya
Marah pada keadaan
Ia hilang
Pikirannya terbang
Tubuhnya mengembara
Mencari putra nya
Yang diambil dunia
Berharap dia kembali

Sebuah Kata Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα