Gelap 🌗

1.2K 125 4
                                    

Malam semakin larut namun peter belum terlelap fikiran nya pergi jauh menjelajah dunia menemui ayahnya di seberang sana.

Aku rindu daddy.

Dengan langkah setengah sadar peter menyandarkan tubuh nya di sofa hitam dekat pintu.

Sayup sayup ia mendengar obrolan dua orang penjaga di luar sana.

"Esok atau esok lusa akan menjadi hari besar"
"Aku tak sabar melihat kemenangan kita"

Peter yang mendengar hal itu segera menutup mulut nya dengan telapak tangannya agar tak mengeluarkan suara apapun.

Hati nya bergemuruh hebat ia tau akan terjadi sesuatu yang besar.

Ia takut terjadi sesuatu pada ayahnya.

Ya,begitulah peter sesulit dan serapuh apapun tubuhnya,tony akan jadi orang pertama yang peter khawatirkan lebih dari hidup nya sendiri.

Tony adalah satu satu nya yang peter punya oleh karena itu tony akan selalu jadi kesayangan peter apapun sikap tony pada peter yang ia tau tony adalah ayah yang terbaik.

Dengan terburu buru ia ambil buku gambar di ujung kamar lengkap dengan alat tulisnya.

Ya bagaimana pun obadiah sadar targetnya adalah tony bukan peter bagaimana pun peter hanyalah seorang anak kecil sehingga obadiah membuat sebuah kamar khusus untuk peter dan pepper yang nyaman dan dilengkapi alat alat gambar atau pun mainan kesukaan peter.

Daddy...
Peter mendengar tentang hari besar dari para penjaga
Peter memang tak tau apa artinya
Yang peter tau itu pasti hari yang tidak baik

Daddy...
Peter memang tidak tau apa yang akan terjadi nantinya
Peter menulis surat ini karna peter tidak tau dapat bertemu dengan daddy lagi atau tidak

Daddy....
Apapun yang terjadi peter akan selalu sayang daddy
Jangan khawatirkan soal janji mu daddy

Daddy
Entah itu akan ditepati atau tidak peter akan selalu sayang sama daddy

Daddy....
Jangan pernah merasa bersalah
Jangan menangis daddy
Apalagi menangisi peter
Peter akan selalu bahagia selama daddy juga bahagia

Daddy...
Jika terjadi sesuatu sama peter
Atau kita tidak bisa bertemu lagi
Peter harap daddy akan selalu baik baik saja
Daddy akan selalu bahagia

Daddy adalah daddy terbaik yang diberikan Tuhan pada peter.

I love you daddy.

Peter melipat kertas itu begitu kecil dan memasukannya ke dalam kantung baju nya.

Iya akan mengirim surat itu sebelum hari besar yang dimaksud.

Ia tau akan terjadi hal besar dan dia harap jika itu adalah hari terkahir nya bertemu tony ia bisa mengucapkan selamat tinggal pada ayahnya.

●●●

Jam menunjukan pukul 03.45
N

amun laboratorium tony masih menyala.

Ya!

Dia sibuk merakit armor terbaru nya lengkap dengan ide ide baru dengan beberapa pembaharuan dan tentu ia mengganti arc reactor nya.

Pikiran nya terbang melintasi malam.

Hingga suara derap kaki membuyarkan keheningan malam.

"Masih terjaga?"
Kini Rhodey rajin mengunjungi tony terutama di malam hari karena ia tau betul tony akan lebih terjaga di malam hari.

"Hmm"
"Ambil ini"
Rhodey menaruh seloyang pizza di hadapan tony.

"Aku tau kau belum makan malam makanlah"
"Dan ambil ini!"

"Aku tau kau belum makan malam makanlah""Dan ambil ini!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kauu.."
"Tentu hal ini harus diabadikan"

Tony hanya tersenyum kecil sembari memeluk sahabatnya itu.

"Tony..tubuh mu butuh istirahat begitu juga fikiran mu"
"Aku akan istirahat jika peter pulang"
"Tony.."
"Aku baik baik saja pulanglah"

●●●

Pagi itu pepper tengah membuat sebuah gelang untuk peter.

Ya,obadiah memang menyediakan berbagai hal untuk pepper dan peter.

Gelang itu bertuliskan peter dengan dasar berwarna biru dengan beberapa aksen merah.

"Peter kemarilah"
"Ada apa bibi?"

Lantas pepper memakaikan gelang itu di tangan mungil peter.

"Kau suka?"
"Tentu bibi ini sangat indah"

Pepper mengusap pelan kepala peter sembari merapikan rambut peter yang sedikit berantakan.

"Kau tak apa buddy? Kau terlihat cemas?"

"Tidak apa bibi"

Sebenarnya peter ingin sekali menceritakan kejadian semalam ke pada pepper namun ia terlalu takut untuk melakukan itu.

"Jika kau ingin mengatakan sesuatu katakan lah paham jangan membuat ku khawatir"

"Tentu bibi"

Lantas peter memeluk bibi kesayangan nya itu.

●●●

"Siapkan segala sesuatu nya untuk esok hari kau paham?"

Diiringi senyum lebar obadiah.

Sebuah Kata Where stories live. Discover now