3. SURAT#2

7 1 1
                                    

Echa melirik jam tangannya. Sudah sekitar 45 menit ia menunggu Alfi. Ia mulai gelisah. Pikiran-pikiran negatif mulai menggelayuti pikirannya." Alfi ngerjain gue doang kali ya? Gue di php in Alfi ya? Alfi kayaknya udah pulang, trus ngebiarin gue nunggu disini sampe gue diculik wewe gombel? Jangan-jangan Alfi..." gumaman Echa terhenti begitu ada sapaan hangat terdengar begitu jelas di telinganya.

" Gue disini Cha..."

Echa reflek menengok kebelakang. Ia membeku ditempatnya. Wajah Alfi begitu dekat dengannya. Hidung mereka nyaris bersentuhan. Mata hitam gelap Alfi menatap hangat dan dalam pada Echa. Alfi juga membeku ditempatnya. Sebenarnya, Alfi sudah ada disana sejak tadi. Memperhatikan Echa yang mulai menggerutu karena ia tak kunjung datang. Ia berencana mengagetkan Echa dari belakang. Namun, kini justru yang ia lakukan adalah menatap gadis cantik dihadapannya. Kulit putih mulus Echa, mata coklat gelapnya, rambut hitam yang terikat rapi, pipi putih yang merona kemerahan, dan... bibir kecil nan mungil yang berwarna merah muda lembab. Keduanya berdebar melihat yang ada dihadapannya masing-masing. Alfi mulai tersadar. Ia menjauhkan wajahnya. Echa melakukan hal yang sama. Ia berbalik sebentar, memegangi dadanya. Nafasnya terasa begitu sesak. Jantungnya berdegup 2 kali lebih cepat. Ia merasakan merinding yang sangat ketika membayangkan hal tadi.

" Ehm.. ma.. maaf, lo nunggu lama ya?" tanya Alfi. Echa dengan cepat membalik tubuhnya." Eung? Engga kok. Cuma 45 menitan doang gue nunggunya.." kata Echa. Keduanya sama-sama gugup gara-gara kejadian tadi." Eh iya, gue mau nanya. Lo mau gue rekrut jadi anggota jurnaliz ga? OSIS bikin program Jurnaliz Zaman Now. Dan kalo gue liat-liat, lo punya keahlian verbal, tulisan lo juga bagus Cha. Kepercayaan diri lo tinggi, dan lo punya rasa keingintahuan yang cukup tinggi. Lo juga kritis anaknya. Kayaknya lo cocok deh." Kata Alfi. Echa berfikir sejenak." Semua yang lo omongin bener Fi. Tapi, gue lebih cinta bidang musik daripada Jurnalis. Dunia tulis, gue suka. Tapi disitu, ada sedikit sentuhan bidang entertainer. Gue ga tertarik Fi. Maaf ya." Tolak Echa. Ia merasa tak enak. Ia justru takut Alfi marah padanya.

" Oh.. gitu. Yaudah kalo lo gamau. Gue juga ga bisa maksa lo Cha. Tapi, kalo lo cinta musik, lo gue rekrut jadi anggota MuzicFyi. Itu juga program baru kita. Gue rasa, itu juga cocok sama lo." Kata Alfi. Echa tampak berpikir." Ok. Kalo itu, gue mau gabung." Kata Echa. Ia tersenyum pada Alfi. Alfi sedikit terpana melihat senyum Echa.

Begitu manis dan tulus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Begitu manis dan tulus. Alfi membalasnya dengan senyum terbaiknya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 28, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Y. O. U. N. I. V. E. R. S. : Ketika Duniamu Dan Duniaku BersatuWhere stories live. Discover now