1. Deja Vu

25 2 1
                                    

" Aku janji bakal jemput kamu lagi "
" Hiks.. bener ya? "
" Iya. Aku ga akan pergi lama kok "
" Tapi kan, kamu perginya 2 tahun. Keluar negri lagi.. hiks.."
" Aku janji Cha.. Aku janji.."

Echa membuka matanya. Cahaya matahari pagi menyambutnya. Tapi, cahaya ini tak secerah paginya kali ini." Mimpi itu lagi.."  batin Echa. Ya, Echa sudah berkali-kali mengalami mimpi tersebut. Mimpi itu seperti film lama yang sudah Echa kubur dalam-dalam dan kembali muncul 1 tahun belakangan ini. Echa termenung." Kenapa dia terus yang muncul? Dia memangnya siapa dihidup gue?" gumam Echa. Didalam pikirannya yang masih semrawut dan wajah baru bangun tidurnya, Kucing putihnya naik ke kasur miliknya. Menyambut bangunnya sang majikan." Pagi mpuskuuu..." Kata Echa sambil mengelus dan menciumi kucingnya dengan penuh sayang. Digendongnya kucing manis itu untuk turun kebawah, menemaninya dan keluarganya sarapan.

Echa menuruni tangga bersama kucingnya. Dilihatnya seluruh anggota keluarganya sudah siap di meja makan. Echa sedikit bingung dengan ketidakhadiran Papa nya di meja makan." Ma, Papa kemana?" tanya Echa. Rina menoleh." Oh.. Papa pergi duluan. Semalem dapet telfon dari kliennya, katanya hari ini ada meeting di Jakarta, jadi Papa pergi tadi jam 4 subuh " Jelas mamanya. Echa mangut-mangut. Kucingnya ia turunkan karena kucingnya mulai meronta. Tak nyaman berada di pelukannya, juga kelaparan karena ia belum makan." Cha, hari ini jadi kan lomba panahannya? " tanya kakak perempuan Echa, Alisya." Hm... Jadi kak. Nanti kakak yang anter kan?" tanya Echa. Alisya, yang akrab dipanggil Icha mengangguk sambil memasukkan roti isi ke mulutnya.

" Kak Icha! Ayo! Nanti Echa telat lombanya! " Echa berteriak didepan kamar kakaknya." Iya! Ayo! Kakak udah siap!" kata Alisya sambil membuka pintu kamarnya.

" Iya! Ayo! Kakak udah siap!" kata Alisya sambil membuka pintu kamarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Echa ternganga melihat kakaknya. Memang, kecantikan kakaknya ini tak bisa dipungkiri. Meski kakaknya hanya mengenakan baju olahraga biasa sesuai dress code yang diberi tahu sang penyelenggara lomba, kakaknya benar-benar terihat sangat cantik." Kenapa Cha? " tanya Alisya yang bingung karena adiknya mematung didepannya." Ah.. Engga kak. Itu.. Kakak cantik banget.." ungkap Echa dengan jujur. Alisya terbalak, lantas tertawa narsis." Echaa?? Baru sadar kamu kalau kakak itu cantik? "kata Alisya sambil tertawa. Mood Echa turun seketika. Ia mengutuk dirinya yang baru saja memuji kakaknya." Ish.. kakak.. ayo berangkaaaat!!" kata Echa. Alisya tertawa dan segera mengambil kunci mobil miliknya.

" Ayo "

***

Echa meremas tangannya sendiri. Sebentar lagi lombanya dimulai. Alisya yang berada disebelahnya menggenggam tangan dan mengusap pundaknya." Tenang Cha.. kamu bisa.." kata Alisya. Echa menoleh dan tersenyum pada kakaknya. " Makasih kak..".

TENG!

Bel sudah dibunyikan. Sebagai tanda lomba akan dimulai. Echa masuk kedalam stadion panahannya. Semua peserta tampak tegang, termasuk Echa. Wasit mulai berjalan kearah lapangan, tepatnya samping lapangan. Echa mengedarkan pandangannya. Ia bisa melihat kakaknya yang memberi semangat padanya. Ia juga bisa melihat beberapa teman kampusnya yang datang, mengepalkan tangannya sebagai tanda semangat. Dan satu lagi...

Y. O. U. N. I. V. E. R. S. : Ketika Duniamu Dan Duniaku BersatuWhere stories live. Discover now