Fâmily Prinçëss

= 64 =

                

_________________________
_________________________________

“There is no such thing as a perfect family. Behind every door there are issues, the difference is accepting and encouraging each family member as they are,
not as we would like them to be.”
               

Trans:
"Tidak ada keluarga yang sempurna.
Dari balik setiap pintu selalu ada masalah, yang membedakan adalah
cara menerima dan mendukung setiap anggota keluarga sebagai dirinya sendiri,
bukan seperti yang kita inginkan."
           

-Catherine Pulsifer-
_________________________________
_________________________

°
°
°
°
°

♡ Family Princess ♡

°
°
°

Part 64

°
°
°

written by:
@yona_fitria

°
°
°

Happy Reading

°
°
°

Thank you for always supporting Me!

°
°
°
°
°
°°°°°°°°°°
             

(Author POV)
         

"Hahh....hahhh....haahhh"

Bambam terbangun dari tidurnya dengan nafas yang tersengal, diusapnya wajahnya dengan kasar.

"Kenapa harus mimpi itu lagi....." desahnya frustasi.

Diacaknya rambut silver-nya, lalu melirik pada jam digital diatas nakas samping tempat tidurnya.

"Jam tiga, ck!"

Menyibak selimut yang menutupi bagian bawah tubuhnya, Bambam turun dari kasur dan membuka kaosnya yang sedikit basah kar'na keringat.

Pemuda itu melangkah keluar dari kamarnya, membuka pintu lain yang berada diseberang pintu kamarnya, kamar milik saudara kembarnya.

"Mark."

Yang dipanggil tidak bergeming, membuat Bambam kesal lalu mendudukkan diri disisi kasur. Diguncangnya tubuh Mark.

"Mark, bangun."

Mark melenguh, menarik selimutnya yang ditarik oleh Bambam.

"Mark....."

"Apa sih!" desis Mark, masih belum mau membuka matanya.

"Gua mimpi." ucap Bambam. "Mimpi Lisa."

Seperti mantra ajaib, kedua mata Mark langsung terbuka saat mendengar nama gadis kesayangannya disebut.

Menghelakan nafasnya, Mark bangun dan mengusap kedua matanya. Sedikit berdecak saat melihat jam menunjuk pukul tiga dini hari.

"Ini mimpi ke berapa?" tanya Mark, masih mengumpulkan kesadaran.