Dua Sisi

9.4K 938 104
                                    

Romance
Boys Love

"Semua tokoh adalah milik penciptanya."

Wei WuXian
Lan WangJi
.
.
.

Jika melihat kilas balik hubungan mereka di masa lalu, terutama saat mereka berusia belasan, tak ada yang mengira bahwa Lan WangJi bisa jatuh cinta pada Wei WuXian.

Tentu saja tak ada seorangpun yang akan dengan tidak tahu malunya membayangkan bagaimana salah satu Giok Lan yang terkenal dan berbudi luhur, Han GuangJun, akan berakhir menjadi lengan potong dengan makhluk titisan setan macam Wei WuXian.

Oh, jangan salah paham. Tentu saja Wei WuXian adalah orang baik. Dia adalah pemuda yang seringkali menolong siapa saja tanpa pikir panjang. Tidak peduli bahwa tindakannya mungkin akan membuat shijie nya menangis karena melihat luka-lukanya, atau Jiang Cheng jantungan dan berakhir mengomelinya seperti perempuan tua. Atau bagaimana mereka berdua harus bersusah payah menutupi kesalahan pemuda Wei ini agar tidak terdeteksi ibu mereka dan membuatnya dihukum berlutut di aula leluhur.

Tindakan kepahlawanannya yang kadangkala berlebihan itu untungnya di dukung oleh kemampuannya mengusai seni pedang, sihir dan pengetahuan tentang dunia kultivasi secara mendalam sejak muda.

Wei Wuxian begitu percaya diri, karena ia tahu dirinya mampu. Singkatnya, Wei Wuxian memang berbakat alam. Dan ini sangat menyebalkan, kata Jiang Cheng.

Usia lima belas tahunnya dipenuhi kasak-kusuk penuh iri dan kekaguman di sepanjang dermaga Yunmeng karena keberhasilannya menempati rangking keempat dari daftar perangkingan tuan muda dunia kultivasi. Mengalahkan Jiang Cheng dan tuan muda dari sekte besar lain. Pun ia tidaklah didukung dengan latar belakang keluarga karena ia hanya dipungut oleh Tuan Besar Jiang. Sehingga kemampuannya ini membuat banyak pihak tercengang.

Kebaikan dan kemampuannya memang cukup untuk menjadi teman seperjalanan seorang Han GuangJun, tapi menikahinya? Itu lain perkara. Jadi bagaimana Lan WangJi bisa jatuh tak tertolong pada Wei WuXian seperti itu?

Lan WangJi adalah jelmaan kesempurnaan hakiki yang kata Lan QiRen tidak pernah terkotori oleh kesalahan apapun. Ketampanannya, tingkat kultivasi jauh di atas rata-rata, dan sikap patuh peraturannya selalu membuat pamannya dengan bangga memberi tahu orang-orang bahwa Lan WangJi adalah buah dari didikan kerasnya selama ini.

Bersama Lan XiChen, kakaknya, mereka membuat GusuLan terkenal dengan julukan Dua Giok Lan bahkan ketika usia mereka baru belasan tahun. Membuat orang tua berbondong-bondong mengajukan anaknya agar bisa dididik disana.

Lan WangJi yang dulu selalu membenci Wei WuXian, yang gatal ingin mengganyangnya keluar dari The Cloud Recesses setiap waktu agar berhenti mengganggu meditasinya, bagaimana mungkin berakhir selalu menciumnya lembut di penghujung hari?

"Kau tahu, aku juga heran." Wei WuXian memecah hening.

Mereka sedang duduk punggung menghadap punggung di bawah pohon. Walau lebih tepat jika dikatakan Wei WuXian menyandar sepenuhnya pada punggung tegak Lan WangJi. Lan Wangji berhenti memetik senar Quqinnya dan berbalik. Begitu tiba-tiba dan membuat Wei WuXian nyaris terjungkal jika saja tangan Lan WangJi tidak sigap menahan sikunya dan membuatnya duduk dengan benar.

Mereka duduk berhadapan sekarang. Lan WangJi menatapnya, menunggu Wei WuXian menjelaskan.

"Aku heran kenapa kau bisa menikahiku." Wei WuXian mengangkat bahu. Lan WangJi hanya menatapnya.

Tentu saja Wei WuXian mendengar bisik-bisik di sekeliling mereka, yang bolak-balik menyayangkan keputusan Lan WangJi untuk menikahi pemuda Wei ini. Dengan gelar Han GuangJun serta wajahnya, ia bisa mendapatkan gadis terhormat dari keluarga mana saja tanpa penolakan. Tidak ada yang menduga, yang dinikahinya justru seorang laki-laki.

Lan WangJi tidak menyangka bisik- bisik itu mempengaruhi Wei WuXian. Pria itu terbiasa tidak ambil pusing dengan pendapat orang lain, bahkan Lan QiRen sekalipun.

Ia memberingsut mendekat, membimbing Wei WuXian untuk duduk di pangkuannya. Tubuh Wei WuXian yang sekarang lebih kecil dan ramping karena ini punya Mo XuanYu, sehingga memudahkan Lan WangJi mengangkat dan memperlakukan tubuhnya sesuka hati, termasuk dalam urusan ranjang.

Ia menyandarkan tubuh Wei WuXian di dadanya. Mengelus rambut hitam panjang kekasihnya dengan pelan, memejamkan mata dan menikmati semilir angin yang berhembus pelan di kebun kelinci The Cloud Recesses ini. Wei WuXian menghela napas, tidak bisa menahan godaan untuk sepenuhnya bersandar pada dada bidang Lan WangJi, memperhatikan kelinci-kelinci di sekitar mereka melompat-lompat dan saling berebut wortel segar.

"Kenapa kau menanyakan itu?" Lan WangJi akhirnya buka suara setelah jeda lama. Wei WuXian yang hampir tertidur, kembali membuka mata dan mencuri satu kecupan di leher kekasihnya.

"Hanya mendengar ocehan ibu-ibu tadi siang. Aku sedang membeli tanghulu saat ibu itu mengeluh disebelahku, bertanya kenapa Han GuangJun mereka yang terhormat tidak menikahi salah satu anak gadisnya saja alih-alih menikahiku, dia berkata dirinya kasihan padamu, dan menimbang-nimbang apakah sebaiknya ia mengirim teh pemulih kewarasan ke The Cloud Recesses. Dia pasti berpikir kau di sihir."

Wei WuXian sedikit tertawa,

"Dan suaranya keras sekali, tidak tahu bahwa orang yang dia bicarakan berdiri tepat di sebelahnya."

"Mn." Hanya itu yang Lan WangJi ucapkan. Wei WuXian berceloteh lagi,

"Sepanjang jalan, aku jadi memikirkan kenapa juga kau mau menikahiku. Maksudku, aku kan penjahat kelas dunia, sungguh tidak sebanding dengan Han GuangJun," suaranya mengalun menggoda saat mengucapkan 'Han GuangJun'.

"Terlebih, aku ini laki-laki." Suaranya melirih. Usapan Lan WangJi pada rambutnya terhenti dan Wei Wuxian merasakan jemari Lan WangJi mengeras mendengar ucapannya. Ia buru-buru melanjutkan.

"Bukan berarti aku meragukanmu. Tidak sama sekali. Tidak setelah apa yang kau lakukan untukku. Bagaimana mungkin," Wei WuXian tertawa ringan, "hanya saja rasanya menakjubkan, dan aku masih tidak mengerti bagaimana ini bisa terjadi."

Wei WuXian mencuri satu kecupan lagi. Kali ini di dada Lan WangJi, tempat stempel Wen membekas dalam bentuk luka bakar di dadanya. Persis di lokasi yang dimilikinya di masa lalu.

Perlahan, tangan Lan WangJi mengusap pipinya, dan mengangkat dagunya untuk masuk ke satu ciuman panjang.

Wei WuXian yang pertama melepaskan diri.

Pemuda itu menatap pasangannya. Melihat binar kelembutan menghias dalam iris emas Lan WangJi yang mempesona. Wei WuXian merasa pusing hanya dengan menatapnya. Dia menarik kerah di jubah Lan WangJi dan menikmati satu sesi ciuman lagi.

"Kau yang pertama." Kata Lan WangJi akhirnya.

"Huh?"

"Untuk pertama kalinya, kau membuatku kebingungan karena rasanya tidak sama lagi saat kau tidak ada. Seperti Yin dan Yang, aku merasa kita harus bersama agar hidupku lengkap."

Lan WangJi terdiam sebelum meneruskan. "Aku tidak bisa bahagia tanpamu, Wei Ying. Bagiku ini cukup menjadi alasan kenapa aku disini hari ini, dan untuk seterusnya."

"Aku mencintaimu, Wei Ying."

Mungkin inilah pertama kalinya Wei WuXian benar-benar mendengar Lan WangJi mengungkapkan perasaannya. Suaranya benar-benar memabukkan. Penuh kelembutan dan afeksi nyata dalam setiap frasanya. Wei WuXian mendapati gelombang euforia menggempurnya nyaris membuatnya terengah. Ia senang sekali.

Pria ini miliknya.

Lan WangJi miliknya.

Cintanya, tubuhnya, perasaannya, semuanya milik Wei WuXian.

Wei WuXian pasti telah menyelamatkan negara di kehidupannya dulu alih-alih menghabisi nyawa tiga ribu kultivator. Dengan gemetar akibat gejolak perasaannya, ia menangkup wajah Lan WangJi, menariknya mendekat.

"Aku juga mencintaimu."

Dan Wei WuXian menyambut ciuman Lan WangJi dengan senyum di bibirnya tanpa keraguan.

[WangXian] Feels ✓Where stories live. Discover now