Part 05 - Fanciful

Começar do início
                                    

"Nggak cuma kita, tapi masih banyak lagi.."

"Dan kita nggak rela dia deket cuma sama satu cewek aja.."

"Jadi lo nggak usah nempel-nempel dia mulu !"

Yena terkekeh mendengar ocehan 3 cewek itu. Dia lalu membaca satu persatu name tag di dada mereka.

"Oooh.. Park Seoyeong ? Choi Yensoo ? Samaaa Park Minji ?"

"Udah tau kita bertiga kan lo ?" kata Seoyoung sombong

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

"Udah tau kita bertiga kan lo ?" kata Seoyoung sombong.

Mereka bertiga sama-sama murid kelas X, tapi dekat dengan kaka kelas cewek yang suka bikin onar juga.

"Enggak.." jawab Yena santai, membuat mereka bertiga bahkan Yohan mendelik.

"Hahaha.. Ngajak ribut emang nih anak satu !" kata Yeonsoo.

"Udah abisin aja.." si Minji udah kelihatan jengkel.

"Kalo lo nggak dengerin omongan kita buat jauh-jauh dari Hangyul, beneran bakal gue abisin lo, Yena.." ancam Seoyoung.

"Kenapa juga gue mesti jauh-jauh dari saudara gue sendiri ?" jawab Yena akhinya, membuat ketiga cewek itu menjadi tegang.

"Saudara ?" tanya Yeonsoo.

"Iya.. Gue sama Hangyul tuh sepupuan.. Jadiii.. Sebagai saudara yang baik, gue bakal bantu seleksiin cewek yang baik dan pantes buat dia.. Dan yang pasti itu bukan kalian bertiga.. Siapa tadi nama kalian ? Park Seoyoung, Choi Yeonsoo sama Park Minji.. Gue bakal inget-inget kalian.."

Ketiga cewek itu sudah salah tingkah.

"Eh, jangan dong Yena.." bujuk Yeonsoo.

"Gue bisa kok berubah jadi cewek yang lebih baik kalau demi Hangyul.." Seoyoung ikutan lembek.

"Please Yena.. Maafin kita udah salah sangka.. Ini karena kita suka banget sama Hangyul.." pinta Minji.

Yena cuma nyengir dengar penjelasan mereka bertiga.

"Ah, udah deh.. Gara-gara kalian, main game gue tadi jadi keganggu.. Udah kalian bubar aja atau gue bakal bilang ke Hangyul.."

"Jangan dong Yen.."

"Maaf dong Yen.."

"Please kita nggak tau Yen.."

"Ya udah makanya sana jangan ganggu gue lagi.."

"Iya Yen.."

"Ini kita pergi kok.."

"Kita nggak bakal ganggu lagi.."

Mereka bertiga pun akhirnya gelagapan pergi dan turun dari atap. Setelah mereka bertiga tidak terlihat, Yena tertawa geli.

"Hihihi.. Dasar, percaya aja mereka gue kibulin.. Mana ada gue sodaraan sama si Ompong.. Iiih.." omel Yena sendirian.

Moment of Youth (Produce 99L) | ENDOnde as histórias ganham vida. Descobre agora