Part 04 - Recalling

Începe de la început
                                    

"Sembarangan sih lo jadi manusia.."

"Lo juga.. Ngapain bawa-bawa botol yang nggak dicuci 3 hari sih ?"

"Itu botol ketinggalan di kelas, ni baru mau gue bawa balik.. Serampangan lo ah.." lagi-lagi Yena yang cemberut dijitak Hangyul.

"Gyul !"

Hangyul menoleh ke arah suara yang memangilnya dan menuju ke arahnya.

"Gimana ? Udah lo cuci muka lo ?" tanya Hangyul.

"Udah kok.. Jadi ngerjain tugas kan ?"

"Ayo dah.."

"Oya.. Handuk lo gue bawa dulu ya, gue cuci sekalian.. Kalo udah, gue titipin Hangyul.." kata teman Hangyul ke Yena.

"Eh nggak usah.. Kan itu tadi salah gue, biar gue cuci sendiri aja.." jawab Yena.

"Iya, kesenengan Yena kalo lo cuciin.." balas Hangyul.

"Iya.. Sini.." Yena langsung merebut handuknya. "Sekali lagi sorry ya.."

Si korban cuma ngangguk.

"Udah, balik sono lo.." usir Hangyul ke Yena.

"Iya bawel, masih nunggu dijemput.."

"Tungguin nggak ?"

"Nggak usah, kasian temen lo ikut nunggu.. Lo kan mau kerja tugas.."

"Gue juga cuma basa-basi kok nanyanya.." Hangyul menjulurkan lidahnya lalu terkekeh dan berdadah meninggalkan Yena yang sudah monyong-monyongin bibirnya.

Saat ini sudah jam istirahat, tumben-tumbenan Hangyul masih di dalam kelas, karena mesti nyalin tulisan di papan tulis

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Saat ini sudah jam istirahat, tumben-tumbenan Hangyul masih di dalam kelas, karena mesti nyalin tulisan di papan tulis.

Yena celingukan di jendela besar depan kelas Hangyul.

"Ssst.." panggil Yena ke Hangyul, tapi nggak didengar.

"Gyul.." panggil Yena setengah berbisik.

Yena lalu melemparkan gumpalan kertas ke arah Hangyul, tapi malah mengenai teman yang duduk di belakangnya. Ternyata dia orang yang di semprot Yena sebelumnya, tapi Yena nggak ingat.

Teman Hangyul mengernyit lihat gelagat Yena yang kayak lagi niruin MV Reza Artamevia berjudul Pertama. Soalnya Yena kesot-kesotin punggungnya di dinding.

Yena memberi isyarat untuk memanggilkan Hangyul, dan orang itu menepuk bahu Hangyul hingga menoleh.

"Apaan ?" tanya Hangyul.

"Tuh.." ucapnya sambil menunjuk ke arah jendela.

Hangyul melihat Yena yang udah manyun, bibirnya maju. Hangyul pun datang menghampiri.

"Apa sih ? Kenapa nggak masuk aja ?"

"Gue tembus.."

"Pantesan gelagat lo mencurigakan, kluget-kluget senderan tembok.."

Moment of Youth (Produce 99L) | ENDUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum