Bola

34 3 0
                                    



"Del lihat deh tuh cowo yang main basket, ganteng banget," 

"Paan dah,"Dela tak melihat ke cowo itu.

Bola basket mengenai kepala Dela, cowo itu hanya memandang dari lapangan basket saja hanya temannya yang mengambil bola.

"Lu gak papa Del? Gak gegar otak kan lu," Tanya Safira.

"Beruntung ya hari ini gue lagi gak pengen marah,"Dela pergi begitu saja meninggalkan Safira.

"Del tungguin gue,"Safira pergi nyusul Dela. 

Cowo yang tadi hanya menatap mereka dari lapangan basket. Dela membuka bukunya tanpa menghiraukan Safira.

"Guys, lihat," Reva datang nunjukin yang ada di layar HPnya.

"Turnamen Del, lu mau gak ikut,"tawar Reva.

Dela membuang nafasnya lalu menutup bukunya,"gue sudah bilang bukan, gue kasih kesempatan ke lain,"

"Del, please lah ikut sekali ini aja, gak ada pemain kek lu,"kata Safira.

"Kalau dia gak mau ikut, kenapa dipaksa gitu?" Tri yang dibelakang Dela geram.

"Mending lu berdua kembali ke bangku kalian, jam pelajaran mau mulai nih,"Dela ngalihin semuanya balik ke bangku.


   >>> 

                  Pulang sekolah


"Bang Reza mana sih lama amat," oceh Dela di depan gerbang sambil lihat arloji.

lelaki yang memakai motor tril berhenti di depannya dan membuka kaca helmnya. Dela membuang pandangannya dari lelaki itu,

"Lu dari pada keburu malam mending ikut gue dah," laki laki itu yang main basket dilapangan.

"Males gue nanti dikira gue cewe lu lagi," kata Dela.

"Beneran lu gak mau?"Tawarnya lagi.

"Eh mending gak usah urus gue deh, lu pulang aja sono,"kata Dela dengan nada suara yang meninggi.

"Yaudah gue pergi deh," ia menyalakan motornya dan pergi.

Belum lama laki laki itu pergi Reza datang.

"Lu lama amaat bang, lu boker apa?"Tanya Dela setelah masuk mobil.

"Ya elah sembarangan lu ngomong ya,"kata Reza.

"Bisa jadi kan abang boker, baru boker abang keras kan bisa lama," kata Dela.

"Asw,"umpat Reza.

Sampai rumah, Dela masuk langsung ke kamar setelah nyapa bundanya yang lagi santai diruang tv.


>>>


 malam itu, Dela ngabisin waktunya dilapangan basket di belakang rumahnya, dia gak sendirian, dia sama Tri.

"katanya lu gak mau main basket lagi,"kata Tri.

"Emang ada gue bilang gak mau?"Tanya Dela ke Tri.

"Gak sih, tapi kan lu nolak ikut turnamen," jawab Tri.

"Males," Ucap Dela sambil mengshoot bola ke ring.

"Selalu itu jawabnya cob__


Tri diam pas Dela passing bola ke dia,"Lu simpan, " Dela berjalan masuk ke dalam rumah.


"Kondisi lu?"Tanya Tri saat meletakan bola basket di keranjang.

"Masih sering muncul, tapi berkat obat yang lu kasih waktu itu jadi gak sakit banget,"jawab Dela.

"Huh,"Tri membuang nafas kasar.

"Kenapa?"Tanya Dela heran.

"Gak, gue tidur dirumah lu ya, bokap ma nyokap gue gak ada dirumah," Dela hanya langsung masuk ke dalam setelah menatap mata Tri.

"Thanks girl," Tri ngekor langsung.


>>>>

"Abang lu mana gak keliatan dari tadi?"Tanya Tri.

"Abang gue yang mana dulu, bang Reza, bang Zhaki, bang Dean atau bang Alex?"Tanya Dela balik.

"Si arab lah siapa lagi,"Tri sambil senyum senyum ke Dela.

"Dikamar kali, lu senyum ke dia sono, kesel gue liat senyum pedo lu,"ya terjadi perang kecil antar mereka.

     ' Author angkat kaki'

"Besok ulangan matematika bangsat!"Tri tiba tiba berenti.

"Terus kalo matematika kenapa? Lu mati ya?"Dengan tatapan anehnya Dela nanya.

"Gue bodoh njir,"kata Tri ngegas.

"Lu kan Belajar sejam doang dah masuk,"kata Dela.

"Pinjem buku lu,"Tri langsung lompat ke meja belajar Dela.


'Padahal jam kedua ja tuh panik-_' Dela

'Santuy amat tuh anak mentang pintar njir'Tri





Leader basketball in loveWhere stories live. Discover now