End (?)

659 87 6
                                    

(SURYA POV)

Pesawat meninggalkan landasan dalam hitungan menit

Gue menatap keluar jendela

Danendra dan wafda disamping gue sibuk ketawa dan bercanda

Jaeviar dan brian yang duduk di sisi lain pesawat sama sama terdiam, tenggelam dalam kesibukan mereka masing masing

Gue?

Pikiran gue melayang jauh

Gue kaget kara dateng ke airport hari ini, setelah pertengkaran kami beberapa waktu lalu..

Kara terlihat cantik dengan blouse biru muda bergambar bunga kesayangannya

Gue sedih, gue gak bisa meluk dia..

Mikirin kara gue langsung ngelirik ke brian

Bangsat emang si brian, menang banyak dia sejak hubungan gue dan kara renggang

Setelah sign peringatan dimatikan, gue bergegas membuka ponsel, berharap kara ngabarin gue atau mengucapkan perpisahan ke gue. Mungkin dia terlalu canggung tadi kan untuk ngomong sama gue..

Ternyata nihil. Gak ada satupun pesan dari kara di sosial media manapun

Entah kenapa, gue rasa hubungan ini sedang dalam bahaya..

Sejujurnya gue takut, gue khawatir

Gue tau gue banyak (banget) salah sama kara. Tapi gue juga gak rela kalo harus kehilangan kara. Apalagi kalo kara sampe jatuh ke tangan brian

Gue gak ngerasa gue lebih baik dari brian. Ya tapi pokoknya jangan brian aja

Gue gak rela 2 kali harus ngerelain mantan gue buat temen gue

Ah.. gue jadi inget luna..

Luna hari ini juga cantik..

Meskipun gue jadi agak canggung setelah kejadian backstage, gue berusaha tenang.. nobody knows, lagipula itu cuma buat mastiin apakah kita emang masih saling sayang atau emang ini karena rasa yang belum selesai

Dan gue yakin, ini hanya karena rasa yang belum selesai diantara kita. Gaada apa apa lagi

Gue juga udah janji sama diri gue sendiri kalau gue akan memperbaiki dan menjelaskan semua ini sama kara

Kara, wait for me..

~

Festival selesai dengan sangat baik

Enamhari berhasil membawakan lagu lagu terbaik kami yang telah kami translate dalam bahasa inggris

Enamhari turun dari panggung dengan tepuk tangan bergemuruh. Menandakan banyak pihak yang puas dengan penampilan kami malam ini

Tentu ini jadi kebanggan tersendiri bagi gue dan teman2 gue..

Di backstage, semua bergegas membereskan peralatan-peralatan manggung

Gue, jae, dan brian masih gak banyak bicara

Canggung anjir

"Guys Kara VC nih" suara wafda memecahkan keheningan. Brian dan danendra bergegas menghampiri wafda disusul sama jaeviar

Gue diem, mematung, ngelirik hp yang tergeletak di atas meja gak jauh dari posisi gue berdiri

Kenapa bukan gue?

Kenapa dia lebih milih menghubungi wafda?

"Bang surya, siniii" danendra manggil sambil gerak-gerakin tangannya

Gue cuma ngangguk, senyum, sembari berjalan mendekat ke mereka

Dan dari ponsel wafda, gue bisa ngeliat jelas betapa cantiknya senyum kara

Walaupun dia sempat canggung waktu ngeliat gue, sebelum akhirnya dia (terpaksa) ketawa lagi

Kara keliatan gak nyaman sama kehadiran gue

Dan hati gue hancur. Se hancur-hancurnya

Gue tau gue salah, banget..
Gue tau sebagai pacar gue brengsek..

Tapi gue butuh kesempatan untuk ngejelasin semuanya ke kara dan memperbaiki hubungan kita

Tapi kesempatan itu yang amat sangat sulit untuk gue dapatkan..

"Mau oleh-oleh apa ra dari new york?" Suara lain yang berhasil membuyarkan lamunan gue, tidak lain dan tidak bukan milik Brian

Pengen gue tampol pake atom (gitar gue) rasanya..

Gue melirik ke layar ponsel wafda, berusaha mencuri pandang menatap kara
Kara tersenyum mendengar pertanyaan brian, lalu menggeleng

"Nggak mau apa apa, cuma mau kalian semua pulang dengan selamat.."

Gue mencelos..
Thats my kara♡

Rasa rindu gue makin bergejolak. Rasanya pengen gue ambil hp wafda dan gue peluk kara sekarang juga

Shit
Kenapa gue baru sadar betapa berharga nya kara buat gue, setelah hubungan kita kaya gini sih??
~

Malam terakhir enamhari di new york

Wafda, danendra dan brian hang out sembari mencari titipan dari teman teman kami di jakarta

Jaeviar pergi ke rumah saudaranya yang tinggal di Brooklyn

Gue?

Duduk diam di sofa sambil melototin hp gue yang display nya nunjukkin nomor hp nya kara

Gue galau abisss
Gue pengen banget nelfon kara
Gue kangen banget suara kara manggil nama gue
Gue kangen nyanyiin lullaby buat kara

Sumpah gue kangen banget sama kara!!!

Hhhhhh
Gue menghela nafas berat dan memejamkan mata gue, bersandar pada sofa di belakang gue

Haruskah gue telpon kara?

Bukannya gue pengecut, gue gamau kara ngerasa ke ganggu atau gak nyaman karena gue

Drrrrrrrt
Tiba2 paha gue geter
Gue langsung shock liat nama yang muncul di layar ponsel gue

Kara♡

Gue deg degan
Rasanya kayak pertama kali kara nelpon gue. Seneng, antusias, takut, dan bingung mau jawab apa

Akhirnya setelah sekian lama, ada kesempatan buat gue ngobrol sama kara..

Akhirnya..

"Halo.."

"Hai..." gue mencelos denger suara kara dari seberang telepon
Sedikit kaku, tapi tetap lembut, khas kara

"Belum tidur?"

"Disini masih pagi mas"

"Oh iya, lupa.."

"...."

Ada jeda hening diantara obrolan kita. Sama sama gatau mau ngomong apa

"Kamu ada waktu sebentar? Aku mau jelasin semuanya sama kamu"

"...."

"Sebentar aja ra.. aku mau jelasin sesuatu ke kamu"

Kara diam, tidak menjawab
Gue deg degan

"Aku punya banyak waktu, tapi nanti"

"Ooh, yaudah gapapa nanti aja. Kamu udah sarapan? Ada rencana apa hari ini?"

Gue berusaha mengalihkan pembicaraan yang sedikit serius ini ke daily conversation kita

Karena gatau kenapa, perasaan gue gak enak

"Sejujurnya ada hal penting yang harus aku sampaikan ke kamu, mas.."

Makin gak enak perasaan gue

"Yaudah nanti aja sekalian, aku kan juga mau ngomong, nanti kita ngo..."

"Lets break up"

[✔] HOMEWhere stories live. Discover now