Location Unknown

1.1K 105 3
                                    

Semalam aku memutuskan untuk bergegas tidur dan berusaha melupakan semua percakapanku dengan Belinda sebelumnya. Apakah aku benar-benar lupa? Tentu saja tidak. Beberapa kali aku terbangun di tengah malam, memeriksa ponselku untuk memastikan apakah mas Surya menghubungiku setelah sampai di rumah.

Karena biasanya seperti itu

Namun kemarin, tidak..

Aku sempat memikirkan skenario-skenario terburuk seperti dia pergi dengan wanita lain, dia kembali melakukan kebiasaan lamanya, clubbing, atau terjadi sesuatu dengan dirinya di jalan. Namun ada perasaan enggan yang menahanku untuk tidak men-dial nomor ponselnya.

Kecanggungan kemarin terlalu membekas

Dan aku membencinya..

~

Hari berlalu dengan sangat normal. Pekerjaanku sebagai creative designer berjalan dengan baik dan tidak mengalami kendala. Hari juga berlalu dengan cepat. Sembari menunggu jam pulang kerja, aku memainkan ponselku dan..

Oh iya, aku belum menghubungi mas Surya hari ini

Untuk kali ini, kusingkirkan semua pikiran negative dan gengsi yang dari semalam membelenggu kebebasanku. Aku merindukannya..

Tanpa ragu kuhubungi ponsel mas Surya, tidak butuh waktu lama, panggilanku terhubung.

"halo, mas.."

"kenapa ra?"

"gapapa, aku kangen mas.. kenapa semalem gak ngabarin?"

"ooh, maaf ya ra, semalem hp ku mati. Sambil charging aku tinggal beres beres terus tidur, lupa dinyalain"

"its okaaay. Udah makan?"

"ini udah jam 4, ya udah dooong"

"good job, bob the builder!!"

"ra....."

Aku terkekeh kecil mendengar dia memanggil namaku. Aku bisa membayangkan mas Surya mengucapkannya dengan cemberut dari sana

"maaaaaf, hehe.. btw jemput biasa kan mas, setengah 5?"

"ooh iya ra, sorry. Lupa bilang aku ada latihan hari ini sama anak-anak"

"latihan?"

"iya, buat Java Jazz bulan depan"

"aaaaah, iya inget. Yaudah gapapa aku bisa pulang sendiri"

"minta jemput ergie aja ra.."

"iyaaa gampang. Yaudah sana siap-siap, jangan sampai telat! Leader should be leading, living his name"

"sure thing.. I love you"

"love you too"

Aku masih tersenyum dari kuping ke kuping. Daily conversation between us, menandakan benar tidak ada apa-apa sama mas Surya kemarin. Mungkin kemarin mas Surya sedang tidak dalam mood yang bagus. Mungkin kemarin mas Surya lelah. Mungkin sedang ada yang membebani pikirannya.

Aku bergegas mengabari adikku, ergie untuk minta jemput sepulang ergie bekerja. Hampir saja aku menekan tombol kirim ketika sebuah ide muncul dibenakku.

Mungkin mas Surya benar-benar sedang lelah dan banyak pikiran. Bagaimana kalau aku datang, diam-diam ke tempat latihannya membawa makanan kesukaannya dan teman-teman Band Enam Hari?

Ide bagus bukan?

Aku bergegas membatalkan kiriman pesanku ke ergie dan segera menghubungi wafda, keyboardist Enam Hari. Wafda satu-satunya anak Enam Hari yang paling bisa kuandalkan untuk memnyusun surprise kecil-kecilan seperti ini.

[✔] HOMEWhere stories live. Discover now