*Flashback*

684 83 0
                                    

(Writer POV)

Saat itu, kara masih tergolong mahasiswa baru yang berkecimpung di dunia organisasi mahasiswa

Jika tidak karena teman-temannya yang memaksanya ikut menjadi anggota Badan Eksekutif Mahasiswa kampus, kara mungkin tidak akan mengenal Luna..

Luna adalah ketua BEM kampus mereka. Dari awal orientasi mahasiswa, Kara sudah dibuat kagum dengan ketegasan dan kedisiplinan Luna.

Ia tidak heran, wanita tersebut menjadi ketua BEM karena sosoknya yang dominan dan pandai, benar-benar bisa membuat semua orang tunduk padanya. Belum lagi kecantikannya. Bola matanya bulat, seperti boneka, namun garis wajahnya tegas membuatnya terlihat sedikit ketus. Belum lagi tubuhnya yang tinggi semampai. Benar-benar membuat orang lain yang melihatnya terintimidasi.

Dan berada dalam satu organisasi dengannya membuat Kara berkecil diri
Bagaimana bisa dia bekerja sama dengan orang se-sempurna ini?

"Kara!!!"

Suara Luna menggema di telinga kara, membuat gadis itu terkesiap. Luna tertawa kecil, sembari melihat tulisan di note kecil kara.

"Kamu penanggung jawab umum acara kali ini loh ra. Kamu harus aktif! Gak boleh diem diem begini, kamu bukan notulen"

"I.. iya kak maaf"

Luna tersenyum sembari mengacak acak rambut kara

"Kamu gemes banget ra, tau gak sih?"

"Jangan gitu kak, aku gak pantes dipuji sama ka luna.."

"Iiiih apaan sih, aku serius! Kamu tuh kaya boneka boneka di toko, bikin pengen cubit. Apalagi kalo lagi bingung gini"

"Ini jadinya nyindir kaaak?"

"Hahaha iyaaa. Jadi apa yg masih dibingungin?"

"Guest star acara kak. Aku gatau mau ngundang siapa dan mau mulai darimana. Aku gak ada pengalaman untuk urus urus beginian"

"Ooooh, gampaang. Mau aku bantu?"

Dan itu adalah saat pertama Kara mendengar band indie bernama Enamhari. Setelah mendengarkan lagu lagu mereka melalui luna, kara setuju untuk menjadikan mereka sebagai guest star acara malam inagurasi festival kesenian dan olahraga kampus.

Dengan bantuan luna juga, beberapa hari kemudian, kara bisa bertemu dengan personel Enamhari..

"Sini masuk ra, jangan malu maluuu" panggil luna sembari melambaikan tangannya ke kara, membuyarkan lamunan kara. Kara menurut dan mengikuti luna berjalan ke dalam studio.

Dan rasanya kara sesak nafas saat itu juga...

Pemandangan didalam studio tersebut membuat kara tercekat, karena kaget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemandangan didalam studio tersebut membuat kara tercekat, karena kaget. Kabel dan alat musik berserakan dimana mana, beberapa laki-laki yang duduk santai dilantai, bahkan dua diantaranya sedang tiduran dan bahkan ada yg menaruh keyboard diatas tubuhnya?

"Woy, barbar!!!!" Luna berseru, membuat semua laki-laki di ruangan menoleh dan sama seperti kara melihat mereka, mereka juga terkejut melihat kedatangan luna dan kara

"Wafda!! Itu jaeviar diapain oh god.. kotor itu bajunya jae putih!!"
Pemilik nama wafda dan jaeviar hanya tersenyum sambil saling memukul satu sama lain.

"Guys kenalin, ini Kara. Yg gue bilang kemaren sama kalian"

Kara tersenyum kecil

"Kara, kenalin. Mereka Enamhari. Ya emang gini mereka, namanya anak laki-laki. Yang ini Brian, bassist"

"Halo kara.." Pemilik nama brian yang tadi tiduran dilantai sembari memeluk bass nya tersenyum kecil menatap kara, dan dibalas senyum juga oleh kara

"Itu drummer nya namanya Danendra. Paling muda disini. Seumuran kamu"

Danendra dan kara saling bertukar pandang dan tersenyum kecil satu sama lain

"Yang dipojokan. Aduh itu dumb and dumber. Keyboardist, namanya Wafda dan itu, yg tiduran tadi, namanya Jaeviar"
Mereka berdua melambaikan tangan ke kara

"Dan yang terakhir...."

Ada jeda diantara kalimat luna, ia bertukar pandang dengan lelaki berbaju putih yang duduk bersila sembari memangku gitar di tengah ruangan, lalu mereka berdua tersenyum

"Itu Surya, Leader nya Enamhari. Sekaligus pacar aku..."

~

Acara malam inagurasi sukses besar, terlebih karena enamhari dan lagu-lagu mereka. Lagu lagu cinta yang ringan namun memiliki makna mendalam benar-benar cocok di telinga mahasiswa.

Dan karena kesuksesan hari itu, kara menjadi semakin dekat dengan enamhari. Sama seperti luna, kara kini menjadi member ke 7 enamhari, karena kara tidak hanya tahu jadwal enamhari, kara juga sering menghadiri gigs enamhari di cafe cafe dan club club sekitar Jakarta.

Dan kebanyakan undangan untuk menghadiri gigs itu datangd ari Brian, sang bassist
Namun seperti kebanyakan gadis polos, kara clueless, perhatian yang diberikan Brian dianggap perhatian antar sahabat, atau antar kakak dan adik

Tidak masalah bagi Brian, selama itu membuat kara tersenyum..

Hari berganti bulan, dan bulan berganti tahun

Tak ada yang berubah dari kara dan enamhari

Kecuali satu hal
Luna dan Surya bukan lagi sepasang kekasih

Tak ada yang tahu alasan jelasnya, mengingat keduanya sedikit tertutup dengan privasi mereka. Tak ada yang berani mengusik, karena itu berarti membangunkan dua macan tidur.
Kara juga tidak tahu apapun tentang perpisahan luna dan surya

Bahkan sampai luna kembali menjalin hubungan dengan jaeviar

Dan surya yang meminta kara menjadi kekasihnya

Kara tidak pernah tahu alasannya
Dan kara juga tidak pernah tahu, cerita terpendam itu akan menjadi bumerang bagi kisah cintanya dengan surya di masa yang akan datang....

[✔] HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang