🍯

308 38 13
                                    

••••

Setelah berpikir cukup panjang apa saja yang akan ia katakan pada Jinho nanti, akhirnya Hongseok berangkat untuk menemui Jinho di rumahnya. Sebenarnya rumah Jinho tidak begitu jauh dari restaurantnya milik keluarganya.

Setelah turun dari taksi, Hongseok berjalan menyusuri jembatan dan jalan pedesaan, tidak terlalu jauh dari jalan utama dan udaranya yang sejuk membuat perjalanan Hongseok tidak bergitu melelahkan.

Hongseok melihat secarik kertas yang di berikan oleh Yanan kemarin dan mencocokan dengan alamat rumah di depannya. Dan benar ini rumahnya.

Hongseok memandangi pagar rumah yang ada di depannya. Ia masih cukup takut untuk menekan bell pagar itu dan bertemu dengan sang pemilik rumah.

"Permisi..." Hongseok di kagetkan dengan kemunculan seseorang yang baru saja datang. "Mohon maaf ada perlu apa?"

"Apakah benar ini rumah yang ada di alamat ini?" Hongseok menunjukan kertas pada pria berkulit tan di depannya ini.

"Benar ini alamatnya ada perlu apa ya?"

"Maaf anda siapa?"

"Saya tunangan pemilik rumah ini, nama saya Adachi Yuto." Pria itu menyodorkan tangannya dan Hongseok masih terkejut dengan ucapan pria itu.

"A-aku Yang Hongseok, teman dari pemilik rumah ini. Mungkin lain kali aku kesini lagi." Hongseok langsung pamit setelah menyalami pria itu dan pria bernama Yuto itu hanya memandang Hongseok bingung.

Hongseok berjalan pelan sambil melamun ternyata Jinho sudah memiliki tunangan, apakah dia terlambat datang. Tapi setelah di pikir-pikir Hongseok datang hanya untuk meminta maaf, dan sekarang untuk apa ia pergi tanpa bertemu dengan Jinho. Bahkan meskipun Jinho sudah mempunyai tunangan ia harus tetap minta maaf pada Jinho.

"AWAAAASSS!!!!" Hongseok merasa ada yang menarik tubuhnya dan ternyata ia hampir saja tertabrak oleh motor karna ia menyebrang sambil melamun.

"Maafkan aku maaf tadi aku melamun-" Hongseok terdiam ternyata orang yang menyelamatkannya adalah orang yang ia ingin temui selama ini "Jinho?"

"Hongseok.." Jinho tak kalah kaget karna ternyata orang yang ia selamatkan adalah Jinho. "Kau tidak apa-apa kan? aku pergi dulu."

Sebelum Jinho pergi Hongseok menarik tangan Jinho dan menarik tubuh Jinho ke pelukannya. "Jinho maafkan aku baru datang."

Ingin rasanya Jinho mendorong tubuh Hongseok tapi ia tidak melakukannya, ia hanya diam tanpa membalas pelukan Hongseok.

"Aku datang kesini untuk memohon maaf padamu, Aku tau aku terlambat tapi aku mohon. Maafkan aku."

"Aku sudah memaafkanmu. Jadi setelah ini pergilah." Hongseok melepas pelukannya dan menatap wajah Jinho yang terlihat sudah berkaca-kaca.

"Terima kasih karna kau sudah memaafkanku." Hongseok mengusap pipi Jinho. Ia sangat rindu dengan pipi gembil yang sekarang sedikit tirus ini. "Dan selamat atas pertunanganmu, ku harap kau bahagia."

Hongseok berjalan pergi meninggalkan Jinho, dengan hati berat Hongseok harus benar-benar kehilangan Jinho kali ini. Begitupun dengan Jinho yang menatap kepergian Hongseok dan satu air mata lolos ke pipinya.

••••

Hongseok langsung pulang menemui Changgu. Ia langsung berlari menghampiri Changgu dan berlutut di hadapannya.

"Changgu-yaa ku mohon maafkan aku, aku sudah menemui Jinho aku sudah meminta maaf padanya dan dia juga sudah memaafkanku. Tapi aku tidak bisa kembali padanya."

"Hyung bangun, apa-apaan ini." Changgu mengangkat tubuh kakanya itu dan memeluknya. "Hyung apa yang terjadi?"

"Jinho, sudah bertunangan." Akhirnya air mata Hongseok pecah. Melihat kakanya yang menangis Changgu langsung menuntun Hongseok ke kursi dan mengambil segelas air.

[END] LOVE TASTEWhere stories live. Discover now