🍤

267 45 9
                                    

••••

Hari ini adalah hari pertama Jinho dan Shinwon praktek di restaurant sang Masterchef. Mereka berganti pakaian dengan serba putih dan apron hitam di pinggang.

Jinho dan Shinwon saling berhadapan dan saling menyemangati.

Pandangan mereka teralih pada Yeo Changgu yang datang dan langsung berkaca. Setelahnya Changgu menghadap pada Jinho dan Shinwon.

"Haii.. Meskipun kita satu kelas sepertinya kita jarang betinteraksi."

"Ohh hai Changgu-ssi."

"Panggil aku Changgu saja."

Changgu mengulurkan tangannya dan langsung di sambut oleh Shinwon dan bergantian dengan Jinho.

"Aku harap kita tidak terus menerus canggung seperti ini. Semangat!!"

Changgu terlihat tersenyum bersemangat yang membuat Jinho dan Shinwon ikut tersenyum.

Sebelum mulai praktek mereka di briefing terlebih dahulu dan mereka di brifieng oleh kepala koki disana. Kepala koki dengan apron biru di pinggang ini memperkenalkan diri bernama Jung Wooseok.

Satu hal yang membuat brifieng mereka sedikit mencekam adalah karna suara deep dari kepala koki ini dan jangan lupa mata tajamnya yang bisa membuat siapapun enggan untuk menatapnya.

Kecuali satu orang yaitu, Go Shinwon. Menurut Shinwon mata sang kepala koki ini sangat indah berbeda dengan mata orang Korea pada umumnya.

Setelah brifieng selesai mereka di bagi di beberapa tempat bersama dengan koki-koki yang lainnya yang memang sudah bekerja disana.

Jinho di bagian apettizer, Shinwon main course sedangkan Changgu dessert.

Suasana dapur sangat mencekam dan terkesan ribut, suara bentakan dimana-mana. Setiap makanan yang di sajikan harus melalui seleksi kepala koki, jika tidak sesuai harus di buat ulang bahkan di buang begitu ajah.

Jinho tau dunia masak itu kejam, ia tau ini semua akan terjadi tapi tidak dia pungkiri ia ingin menangis saja terlebih ia harus di bentak karna perkara arah mengaduk yang berbeda.

Jinho melirik ke arah Shinwon dan Changgu bahkan kondisi mereka tidak jauh dengannya. Bagaimana Shinwon harus membuat ulang makanan hanya karna plating yang sedikit berubah. Begitupun changgu yang harus mengulang persentasinya hanya karna ia menuangkan coklat ke arah yang berbeda.

Setelah mereka berkutat di dapur 'neraka' itu selama 8 jam akhirnya mereka bisa pulang. Mereka hanya akan praktek selama 8 jam dalam sehari selama 3 bulan disana.

Shinwon terduduk dengan bersandar pada tembok, ia mengibaskan wajahnya yang sudah terlihat sangat merah.

"Aku seperti ingin mati."

"Ini lebih kejam dari apa yang ku bayangkan."

Jinho ikut terduduk di samping Shinwon dan bersandar di bahunya.

Changgu tersenyum melihat bagaimana Shinwon dan Jinho yang terlihat sangat kelelahan.

"Jinho, Shinwon?"

"Ya?" Jinho dan Shinwon menjawab secara bersamaan.

"Aku ingin sekali dekat dengan kalian. Pertemanan kalian sungguh membuatku iri."

"Kau iri pada kami? Kau jangan bercanda Yeo Changgu."

"Harusnya kami yang iri padamu, yang selalu jadi murid terbaik di kelas.

"Untuk apa aku mendapatkan itu semua jika aku tidak punya teman?" Jinho dan Shinwon mengerutkan alisnya. Mereka bingung kenapa Changgu bisa berbicara seperti itu, yang mereka tau changgu mempunyai teman yang cukup banyak karna memang ada beberapa yang selalu mengekorinya.

[END] LOVE TASTEWhere stories live. Discover now