🍪Bonus Chapter🍪

370 39 7
                                    

1 tahun kemudian.

.

Sekarang Jinho terlihat sedang sibuk melayani pembeli di restaurantnya. Jinho membuka cabang sendiri dari restaurant Ayahnya. Dan restaurant ini di kelola olehnya dan Hongseok.

Sebenarnya restaurant ini sudah memiliki beberapa pelayan dan 2 koki, tapi terkadang Jinho dan Hongseok masih datang ke restaurant untuk ikut membantu jika restaurant sedang ramai, di sela-sela pekerjaan Hongseok sebagai chef profesional di sebuah stasiun tv.

"Sayang, waktunya makan siang." Hongseok menghampiri Jinho.

"Okeh kita makan siang terlebih dahulu."

"Hai Hongseok, hai Jinho.."

"Hui!!!" Hongseok langsung memeluk sahabatnya itu. Hui datang bersama seunghee dan bayi kecil mereka.

"Kita mau makan siang disini, kalian bisa menemani kami?"

"Tentu saja."

"Aku mau menggendong bayinya, apa boleh?"

"Tentu saja." Seunghee memberikan bayinya kepada Jinho, dan Jinho terlihat sudah sangat ahli dalam menggendong bayi.

"Wahh kalian sudah cocok jadi orang tua, ku tunggu kabar baik kalian." Hongseok dan Jinho sudah menikah 5 bulan yang lalu. Mereka lebih memilih cepat menikah di banding menjalani hubungan pacaran terlebih dahulu.

"Tentu saja."

"Ya sudah ayo silahkan duduk."

Mereka berempat duduk bersama, semenjak Jinho bersama dengan Hongseok hubungan mereka dengan Hui dan Seunghee menjadi baik terlebih saat mereka berdua meminta maaf pada Jinho dulu.

Mereka berempat makan bersama dengan Bayinya Hui dan Seunghee yang masih di gendongan Jinho. Dan Hongseok menyuapi Jinho makan sambil sesekali bencengkrama dengan sang bayi.

"Hongseok-ah, Ngomong-ngomong kapan Wooseok dan Shinwon pulang dari bulan madu mereka?"

"Memangnya ada apa?"

"Aku ingin mengajak mereka kerja sama."

"Mungkin minggu depan, aku lupa."

"Oh ya bagaimana kabar Changgu dan Yanan?" Kini giliran Seunghee bertanya.

"Mereka baik, mereka juga masih sibuk mengurus restaurant bersama dan mereka akan menikah awal tahun besok."

"Aku kira Changgu duluan yang akan menikah."

"Changgu tidak ingin melangkahiku."

Mereka melanjutkan perbincangan mereka bahkan sampai waktu tidak terasa sudah sore.

Jinho sedih harus berpisah dengan adik Bayi, karna pada dasarnya Jinho memang akhir-akhir ini suka sekali dengan anak kecil.

••••

Jinho bangun tidur dan merasakan mual yang luar biasa, Hongseok belum bangun jadi ia tidak mengetahuinya.

Jinho kembali mengambil benda itu menyobeknya dan membawanya ke kamar mandi. Jinho menunggu hasilnya dengan cemas apakah bergaris satu atau dua. Saat melihat hasilnya Jinho langsung berlari menuju kamarnya dan membangunkan Homgseok.

"Hongseokie.. Hongseokie.. Hongseokie.." Jinho menggoyang-goyangkan tubuh Hongseok.

"Kenapa??"

"Banguuuun."

"Ini masih terlalu pagi sayang."

"Ya sudah." Jinho menaruh benda itu di genggaman Hongseok dan pergi keluar kamar. Seketika Hongseok terbangun dan melihat benda di tangannya dengan mata yang masih setengah tertutup. Hongseok mencerna benda yang ada di tangannya dengan seksama, benda berwarna putih memanjang dengan 2 garis merah disana.

[END] LOVE TASTEKde žijí příběhy. Začni objevovat