9- Bad Dream

568 93 14
                                    

Enjoy Be Reading

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Enjoy Be Reading

Jangan lupa di Vote yeuu 💕

*******

Ahra mengatur napasnya yang tersenggal, peluh mengucur deras di pelipisnya. Segera Ahra singkap selimutnya, pergi meninggalkan kasurnya dan berlari dari sana.

"Ibu- " Ahra menuruni anak tangga, dia terbangun begitu terlelap beberapa menit dari tidurnya.

Ahra kembali mengatur napasnya, ketika sampai di depan pintu kamar ibunya. Tubunya bergetar tidak karuan, berkeringat banyak karena bermimpi buruk.

"Ibu- " Ahra membuka knop pintu kamar, dia mendapati ibunya tengah duduk di sisi ranjang tempat tidurnya, memegang segelas air putih.

"Astaga, kau kenapa sayang?" Tanya Sowoon, ketika mendapati wajah Ahra yang pucat pasi.

"Ibu, aku takut." Kata Ahra, menghambur ke pelukan ibunya.

Sowoon mendekap erat putri bungsunya, mengelus punggung anaknya sampai dia tenang. Napasnya menderu, jantungnya berpacu dengan cepat, keringat dingin membanjiri tubuhnya. Setelah semua itu kembali normal, Ahra menatap manik mata ibunya, mencari ketenangan disana.

"Kau bermimpi buruk hemm?" Ahra mengangguk.

"Mimoiku sama, seperti waktu Nara mengajakku ke dalam hutan saat itu." Kata Ahra, dengan air mata jatuh terurai.

Sowon menghela napas pelan, Ahra memang sering begini.

"Sayang, itu dulu hanya kecelakaan, bukan kesalahan Nara." Ahra menggeleng cepat menyangkalnya.

"Aku terus bermimpi bu, di mimpi atau di dunia nyata Nara adalah orang yang sama." Jelas Ahra, membuat Sowon naikkan kedua sudut bibirnya.

"Iya sudah, ibu percaya padamu tidak perlu takut. Di sini ada ibu, dan ayah. Kau akan tidur disini bersama ibu?" Tawar Sowoon, melihat ketakutan yang nyata dari sorot mata anaknya itu.

"Ayah kemana?" Ahra mencari sosok ayahnya, sebenarnya Ahra tergiur dengan tawaran ibunya.

Tapi sepertinya dari mulai sekarang, Ahra harus memberanikan diri untuk tidak bergantung pada ibunya lagi.

"Dia di ruang kerja." Sekali lagi, Ahra memeluk erat tubuh ibunya. Untuk mendapat ketenangan disana.

"Aku tidur sendiri saja, aku merasa lebih baik setelah dipeluk ibu." Kata Ahra masih seperti koala yang menggantung di atas pohon.

"Minum dulu sebelum tidur, dan berdoa. Jangan sampai lupa." Ahra mengangguk mengerti, setidaknya dia merasa lebih tenang, lega dan aman sekarang.

"Aku tidak akan lupa ibu." Kata Ahra, tersenyum pasti.

Couple Or Trouble - OH SEHUN (Tamat)Where stories live. Discover now