19

6.1K 1.2K 218
                                    

Acha berusaha menghubungi Bang Chan, namun pria itu tidak kunjung mengangkat telfonnya. Ia yakin Han sudah beraksi sekarang.

"Aduh gimana nih, kok Pak Chan gak bisa dihubungi sih?" gumam Acha gusar.

Ia berdiri di depan pintu kamarnya yang tadi ia gunakan untuk menjebak pria tadi. Saat Acha menempelkan telinganya ke pintu, ia bisa mendengar samar-samar suara jeritan, juga suara Han yang tengah memaki.

Acha menutup mulutnya, ia ingin minta bantuan, tapi dia takut. Han juga pasti bisa dengan cepat membaca kondisi, dan langsung kabur saat ia sedang meminta bantuan. Lalu setelah itu Han akan menyakitinya.

"Aduh, gimana ini?"

•••

Bang Chan menatap layar ponselnya, yang menampilkan panggilan masuk, serta notifikasi adanya pesan baru dari Acha. Bang Chan sudah ada di sekitar motel dari tadi, tapi dia memilih hanya tetap di mobil, dan tidak melakukan tindakan apapun.

Ini memang rencananya. Dia tidak sabar menunggu hari esok, dan mendengar berita kematian teman lamanya itu.

Bang Chan tersenyum sembari mengusap dagunya, baru membayangkannya saja sudah sangat senang. Apa lagi kalau nanti dia melihat jasad hancurnya secara langsung.

Saat sedang sibuk berkelut dengan pikirannya sendiri, Bang Chan tiba-tiba merasa seperti ada seseorang yang mencurigakan di sekitarnya.

Ia pun menurunkan kaca mobil, dan melogokan kepalanya keluar, untuk melihat ke sekitar mobilnya, serta motel.

Sampai akhirnya ia menemukan ada seseorang yang tampak mencurigakan, dia berdiri di antara pohon-pohon tinggi di sekitar motel.

Pakaiannya serba tertutup, Bang Chan hanya dapat melihat matanya. Sebelah tangannya tampak memegang pistol. Pistol kecil dengan warna silver itu sangat mengkilap, sehingga Bang Chan bisa dengan mudah menyadari keberadaan benda itu.

Bang Chan lalu mengikuti arah pandangan orang itu. Dia tampak melihat ke arah jendela motel, tempat kamar Acha menjebak.

Bang Chan menyeringai kecil. 'Banyak ya yang terobsesi sama Acha. Atau dia bukan terobsesi? Tapi ada kasus lain? Duh, anak zaman sekarang ngeri-ngeri ya.' Batin Bang Chan.

Dor! Bang Chan tersentak, saat orang yang memegang pistol tadi, tiba-tiba menembak seseorang secara sembarangan. Orang yang ia tembak, baru saja keluar dari motel, dan hendak ke mobilnya.

Bang Chan hampir saja keluar mobil untuk menangkap anak itu, tapi entah kenapa, dia akhirnya memutuskan untuk tidak melakukannya. Sementara si pelaku penembakan, langsung pergi begitu saja.

Bang Chan berdecak kagum, dia sepertinya tahu di mana letak cctv, jadi dia menembak dari jarak yang benar-benar jauh. Tapi dari jarak jauh, tembakannya melesat dengan sempurna tepat di jantung korban.

•••

"Pak! Apa-apaan ini?! Kenapa anda tidak bisa dihubungi?! Dia jadi mat-" belum sempat Acha melanjutkan kalimatnya, Bang Chan sudah terlebih dahulu, membekap mulutnya.

Who is Christopher? | Bang Chan ✅Where stories live. Discover now