Melihat ekpresi wajah Yibo yang tengah berpikir,Sehun segera mengambil inisiatif untuk menjelaskan sebelum Yibo salah paham.
"Aku dan Luhan saling menyukai sejak kelas 1,tapi kami tidak berani menampakkan perasaan sebab itu hal yang tabu untuk 2 pria saling jatuh cinta,Luhan memacari Liqin hanya untuk mengalihkan perasaannya sendiri dan menjadikannya tameng agar tetap disebut sebagai pria normal".
"dan kau percaya semua perkataannya?". Yibo tak bisa untuk tidak heran,melihat kakak kembarnya ini terlalu jatuh pada pesona Luhan. Sehingga mengabaikan fakta bahwa mungkin pria imutnya itu tengah berbohong dan mengarang cerita.
"aku percaya,apakah ini aneh?". Sehun bertanya pada Yibo yang kembali fokus pada gambar yang tengah ia kerjakan.

"tidak aneh,hanya saja aku tak mengerti jalan pikiran gadismu itu". Jawab Yibo sekenanya yang langsung diterobos dengan pembelaan oleh Sehun.
"dia seorang pria Bo". Suara Sehun terdengar kesal.
"wajah cantiknya tidak bisa disembunyikan". Dengan santai Yibo menjawab,sedangkan Sehun nampak tersenyum menyadari perkataan Yibo tentang kekasih hatinya adalah pujian yang nyata.

Sehun telah berganti piyama dan bersiap tidur,namun ia menghentikan matanya untuk terpejam beralih pada adik kembarnya yang masih setia berkutat di bawah lampu di meja belajar,menunduk khusyuk pada kertas dan bayangan guratan pensil  yang ia pegang.

Didorong rasa penasaran,Sehun bangkit dari ranjangnya hanya untuk melihat apa yang tengah digambar oleh adik kembarnya itu. Mata Sehun membulat sempurna,mulutnya menganga 3 centi dan pikirannya dipenuhi ketakutan dan kecemasan.
"kau menggambar guru matematika kita". Runtutan kalimat tanya yang mengalir dari bibir Sehun seolah diseret oleh rasa cemas tak terduga.
"iya". Yibo menjawab singkat,tak terganggu oleh reaksi kakaknya yang semakin memperdalam tatapan pada gambar-gambar diatas meja Yibo.

"kau menggambarnya begitu sadis". Sehun masih berkutat dengan rasa tak percaya menatap lembaran di hadapannya dan meneliti satu persatu.

Gambar dengan tittle A disudut kanan,nampak guru kurus itu terikat di kursi seperti gambar yang diambil jarak jauh,dengan ruang kosong dan kursi kayu sebagai pelengkap. Gambar kedua dgn tittle B adalah yang paling sadis dengan gambar close up yang menampakkan wajah gurunya lebih detail,dimana bola mata sebelah kiri guru mereka keluar dari tempatnya,Sehun hampir berteriak jika saja Yibo tidak langsung menegurnya.

"kau tenang saja,aku tidak akan melakukan ini dalam kehidupan nyata,itu semua hanya imajinasiku,pelampiasanku mengusir rasa gelisah". Yibo mencoba meyakinkan saudaranya yang masih shock,namun Sehun tak sepenuhnya lega mendengar penjelasan Yibo,bagaimana jika Yibo benar-benar akan melakukannya,mengingat penyakit Yibo yang langka.

Jika di hari kemarin Yibo bisa menyakiti bahkan membunuh hewan tak berdosa,bisa saja di lain hari saat penyakit jiwanya kambuh,ia akan benar-benar melukai gurunya itu dan melampiaskan apa yang ada di imajinasinya selama ini.

Yang tidak Sehun sadari adalah gambar terakhir yang baru Yibo selesaikan yang tidak sempat dilihat oleh Sehun,sebab kakaknya itu telah jatuh terduduk di ranjang dengan berbagai kecemasan melanda otaknya.

Dalam gambar terakhir dimana muka Sean digambar dari sudut samping tengah terpejam dengan wajah mengadah ke atas dan leher yang melekung. Kedua tangannya mendekap leher Sebuah wajah lain yang tengah memeluknya dengan bibir menempel di leher Sean. Dan tangan pria itu merangkul erat punggung sang guru. Ekpresi keduanya nampak menikmati sentuhan yang terjalin,bahkan jelas terlihat pakaian yang mereka kenakan sama-sama bernuansa putih,dengan kancing yang terbuka menampilkan dada bidang milik pria yang memeluk Sean. Dalam perawakan itu sangat tampak siapa yang tengah mencium leher jenjang milik guru matematika itu.

 Dalam perawakan itu sangat tampak siapa yang tengah mencium leher jenjang milik guru matematika itu

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

(siapa ya?🤔🤔🤔)
Readers ada yang tau🤗🤗🤗

*****

Aku setuju pendapat kakak ini,kita harus saling menghargai.
Walaupun menulis merupakan hobby,setidaknya ada rasa saling melengkapi antara penulis dan pembaca.

Vote dan komen yang positif serta saran yang membangun akan berdampak pada naiknya mood dan lahirnya ide-ide dari para author.

So,makasih yang udah setia vote and comment di lapakku🙏
I love u all🤗🤗🤗😘

Different Blood (Tamat di PDF)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora