Party People

9.2K 814 100
                                    

((Play Mulmed))

..

Perempuan itu berjalan dengan angkuh menghentakkan heels setinggi dua belas senti di atas lantai klub yang ia sambangi. Mengedarkan pandangan, menyusuri temaram lampu, diletakkan sebelah tangan pada pinggang. Dia sedang mencari seseorang.

Bibir berpoles warna nude terkatup rapat, cluthbag ditenteng dengan satu tangan yang bebas. Hiruk pikuk klub sudah biasa ia lalui, menghadiri acara di tempat seperti ini bukan hal baru bagi perempuan yang kerap disapa Ana tersebut.

"Gotcha," dia sudah menemukan. Kakinya melangkah santai, tubuhnya berbalut celana jeans denim hitam serta atasan sifon longgar bergaya sabrina memperlihatkan bahu terbuka. Ia seolah tidak memberi kesempatan wanita lain yang dilewati untuk mendapatkan atensi para pria. Yeriana menjadi dirinya sendiri yang angkuh, kuat, kejam serta terlihat sangat egois. Dia menyetelnya seperti itu, jual mahal itu penting atau harga dirinya akan diinjak ketika berkumpul dengan kaum hedonis.

"Not bad, aku suka lagu ini," hentakan lagu Outrageous menggema di seluruh ruangan, semakin menambah adrenalin untuk segera menyelesaikan tugas yang harus ia lakukan, yaitu merebut miliknya dari kerumunan penyamun berjenis kelamin perempuan.

Berdiri di depan sekumpulan orang yang sedang menikmati suasana, Yeriana menyapa. "Good evening everyone," ia tidak tersenyum namun presensinya mampu membuat semua orang tertuju kepadanya.

"Eh, Yeriana-ssi?" Suho terlihat kaget saat mengangkat pandangan. Mimpi apa dia semalam sampai harus berhadapan dengan perempuan arogan tersebut.

"Kenapa punya pesta tidak bilang padaku?" Yeriana melirik pada satu sosok di samping Suho, tanpa peduli tatapan para rekan perempuan laki-laki itu, ia memutuskan untuk duduk di samping seseorang yang ia cari sedari tadi.

"Maaf, aku pikir ini pesta bujangnya Jungkook," Suho merasa terintimidasi oleh tatapan Yeriana.

"Benarkah?" Yeriana memiringkan kepala, wajahnya ia tujukan pada lelaki miliknya yang masih bungkam dan memilih untuk tidak meladeni sikapnya yang arogan.

"Sepertinya tempat ini tidak cocok untukmu, aku tidak tahu kau gemar mampir ke klub seperti ini. Ada apa denganmu, Oppa?" Yeriana meluncurkan bom lagi, membuat perempuan di sekelilingnya menjadi semakin tidak terima.

Itu terbukti karena mata Inha membulat, sepertinya perempuan itu salah dengar dengan kata-kata yang diucapkan Yeriana. Wanita yang selalu dibicarakan oleh rekan kerjanya karena sikap dingin itu tiba-tiba memanggil Jungkook dengan panggilan sok akrab? What the hell!

"Dia calon suamiku, aku berhak menentukan dengan siapa dia berteman," Yeriana menyandarkan punggung pada sandara sofa, kedua tangan terlipat di depan dada. "Terima kasih, aku sedang tidak ingin minum." Ia menolak vodka yang disodorkan Kai, terlihat sekali semua laki-laki ingin mendapatkan atensi dari perempuan berkelas tersebut.

"Sebaiknya kami pulang," kalimat pendek yang berhasil keluar dari mulut Jungkook setelah dirasa Yeriana mulai terlihat keterlaluan. Jungkook menarik nafas panjang lantas beranjak dari tempat ia duduk.

"Tapi inti pestanya belum dimulai, akan sangat disayangkan jika kau meninggalkan tempat ini sekarang," Henry sepertinya tidak menyukai keberadaan Yeriana yang terkenal angkuh di kalangan para kolega.

"Aku sudah tidak minat, serahkan tagihannya padaku besok. Kami pamit," Jungkook mengancingkan jas kerja terlebih dahulu, tatapannya beralih ke Yeriana yang masih duduk nyaman dengan posisi menyilangkan satu kaki. "Kau tidak mau pergi dari sini?"

OutrageousWhere stories live. Discover now