Chapter 20 - ingin bertemu

63 4 0
                                    

"kita kemana Ve?"

"Bandung"

"Oke kalau begitu kita berangkat!!"

Ve pov-

Hari ini aku bebas, Deva benar-benar telah melepaskan ku , awalnya aku heran kenapa dia bisa melepaskan ku begitu saja tapi ya sudahlah cinta itu tidak bisa dipaksakan, syukurlah kalau Deva cepat menyadari hal itu.

Setelah selesai mengurusi semuanya aku pun mengajak Jeje untuk pergi ke Bandung apalagi kalau bukan untuk bertemu dia ,

Dia yang dulu bilang bolehkah aku mencintaimu dan belum sempat aku jawab, kini aku akan mengatakannya bahwa aku juga mencintainya.

Terdengar egois disaat aku sudah mematahkan hatinya dengan pernikahan itu tapi sekarang justru aku yang mendatanginya untuk bersama ku , tapi aku tidak perduli sebelum dia melupakan ku , aku ingin memintanya untuk bersama ku

Sekali ini saja...

"Ve bangun sudah sampai nih , kita mau kemana?"

Tanya Jeje karena kita sudah sampai di kota Bandung

Aku berfikir sejenak karena aku tidak tahu di mana rumah Ghaida ataupun kantor orang tuanya

"Kita makan dulu aja ya kamu pasti lapar kan" ucapku pada Jeje yang disambut dengan anggukan semangat

"Oke lu tau aja Ve kalau gue laper, yuk turun"

Kami berjalan memasuki restoran dan Jeje memesan makanan aku duduk menunggu sambil memainkan handphoneku

Aku ingin sekali memberi tahu Ghaida bahwa aku saat ini berada di kampung halamannya

Tapi, sejak hari itu aku sama sekali tidak bisa menghubunginya semua media yang berhubungan dengannya telah ia hapus dan no handphonenya sudah tidak bisa dihubungi lagi

Ghaida benar-benar telah menghilangkan diri dari kehidupanku

Apa dia sebenci itu kepadaku?

Aku duduk sambil memainkan handphoneku

Aku tidak tahu berapa nomor kontak nya Ghaida karena memang sejak ia pergi semua yang berhubungan dengan nya dia hapus tidak pernah di aktifkan lagi , membuat aku jadi susah untuk menghubungi nya ,semua sosial medianya pun tidak pernah lagi ia pakai sejak hari terakhir itu

Makanan pun datang

Jeje memakan makanannya dengan lahap sebenarnya aku juga lapar, tapi rasa rindu ku ini mengalahkan rasa lapar ku

"Kenapa gak di makan Ve?"
Jeje menatapku yang sama sekali tidak menyentuh makanan ku

"Aku tidak lapar je"

Jeje terlihat kesal dan heran

"Ve gue gak mau tau Lo harus makan makanannya , gue gak mau Lo sakit, cepat makan makanannya setelah itu kita pergi ke tempat yang mau Lo tuju, sebenarnya Lo mau pergi ke mana sih?!"

Aku mengangkat kedua bahuku karena aku tidak tahu akan pergi kemana

Karena aku tidak tahu tempat tinggalnya Ghaida dimana

Jeje tampaknya menyerah

Yah, daripada sayang aku makan saja makanan ini

Aku tidak boleh sakit kan?

Setelah itu kita berkeliling sampai akhirnya Jeje pun mulai kesal dan bertanya serius kepadaku

"Ve , kalau emang gak ada tujuan, mending kita pulang aja ke Jakarta"

Jeje melangkah meraih tasnya

Tapi aku melihat seseorang sedang menuruni tangga, dari punggungnya sepertinya aku mengenalnya, ya!! Itu dia!!

Bolehkah Aku Mencintaimu (Ghaive)Where stories live. Discover now