Ve pov-
Apa aku tidak salah lihat itu Ghaida dengan pakaian lusuh dan rambutnya yang berantakan sedang melihat ku
Apakah itu dia , aku ingin mengejarnya tapi sebuah tangan mencegah ku , kulihat Deva
"Kamu mau kemana Ve?"
"A..ku.. aku ingin , aku ada urusan penting ku mohon biarkan aku pergi Va" ucapku
"Tapi acaranya belum selesai kamu gak boleh kemana-mana Ve!"
"Kumohon Van kali ini saja"
Deva pun akhirnya melepaskan genggamannya aku pun segera melangkah untuk mengejarnya tapi dia sudah menghilang
"Ve?! Kok kamu di luar lagi ngapain?!!"
Ku dengar suara Melody dia tampak kaget melihatku ,
"Kamu mau kemana Ve?"
"G.. Ghaida apa kamu melihatnya?"
"Hah? Ghaida , gak mungkin Ve, Beby bilang dia sedang istirahat lagipula dia baru saja keluar dari rumah sakit gak mungkin dia ada di sini ini kan sudah malam"
"Apa aku salah lihat tapi aku yakin sekali tadi aku lihat dia Mel"
"Sudah lah Ve, mending sekarang kamu kembali kasihan Deva sendirian"
Apa benar yang ku lihat tadi itu kamu Ghai, kenapa kamu pergi begitu saja tanpa mengucapkan apapun
Bukannya kamu ingin melihat aku memakai gaun pengantin ini
Meskipun saat ini aku sudah resmi menjadi istri Deva tapi ada yang masih mengganjal di hatiku
Aku merasa aku tidak bahagia....
Saat acara selesai aku yang masih menggunakan gaun pengantin duduk sendirian di sini, Deva aku tak tau kemana aku lelah sangat lelah terlebih dengan perasaan ku yang semakin tidak karuan ini.
***
Melody pov-
Malam ini aku menyaksikan dua orang yang sedang berbahagia,
Ve dan Deva. Mereka tampak serasi berdampingan di sana tapi aku tau bahwa Ve tidak menginginkan pernikahan ini , aku sebenarnya merasa kasihan saat dia mengatakan semuanya apalagi saat tau kalau dia mencintai Ghaida dengan tulus
Mereka saling mencintai seperti Beby dan Shania tapi Ve terlalu memikirkan pandangan orang, apalagi dia sudah berjanji kepada almarhum ayahnya untuk menerima Deva sebagai suaminya
Benar-benar miris, kalau aku jadi Ve, mungkin aku akan bunuh diri saja daripada menuruti keinginan orang tua
Ya itulah yang aku lakukan sekarang, aku tak pernah setuju kalau orang tuaku menyuruhku untuk menikah dengan orang yang tidak aku cintai
Tanpa sadar aku menangis saat melihat Deva mencium kening Ve dengan lembut, kenapa bukan aku yang dia cintai? Kenapa harus Ve yang bahkan tidak mencintainya
Aku sadar sekarang kalau aku menyukai Deva, ya Tuhan... Kenapa harus Deva???
"Kak Melody"
Seseorang memanggilku dari belakang, aku terkejut melihat penampilannya , dia sangat berantakan
"Ghaida? Penampilan kamu, kamu lari ke sini?!"
"Hehe.. iya kak, aku hanya ingin melihat kak Ve sebentar"
"Oh , sebentar biar aku panggilkan Ve- "
"Jangan!! Aku gak mau dia tau aku disini, tolong jangan bilang kak Ve kalau aku kesini"
YOU ARE READING
Bolehkah Aku Mencintaimu (Ghaive)
FanfictionKakak pipi Apel. begitu aku memanggil nya ia cantik dan baik bak Bidadari selalu membantu ku saat aku kesulitan yah walaupun kadang aku selalu membuatnya kesal tapi aku sangat menyayanginya. sampai aku tak menyadari rasa sayangku ini sudah dilua...