Chapter 01 -preety eyes-Ghaida pov'

756 22 5
                                    

"Pangeran akhirnya kau datang juga kau pasti mau menyelamatkan aku dari tempat terkutuk ini " suara merdu itu terlontar begitu lembut dari bibir mungilnya

wajahnya mirip seperti Melodi senior ku di kampus dan kadang mengajari kami ia terlihat manis dan cantik dengan pakaian bak putri dari negeri dongeng dan aku adalah pangeran yang tengah menunggangi kuda putih lengkap dengan pakaian khas pangeran

"Ayo tuan putri kita sudah tak ada waktu lagi naiklah "

aku menariknya aku menjalankan kuda ku kami menyusuri hutan yang lebat menerjang hujan dan badai aku terus memacu kudaku agar lebih cepat berlari agar musuh yang mengejar tak bisa mengejar kami sampai akhirnya kuda ku berhenti  .

  didepan ada jurang yang sangat curam tak ada waktu lagi aku dan putri terjun ke jurang itu kami jatuh kedalam air yang sangat dingin.


Aku menarik putri Melodi ketepian kulihat wajahnya yang basah

Aku mendekatkan wajahku ingin ku lumat bibir mungil nya yang manis tapi ia malah menarik telingaku dengan kencang sambil berteriak

"Ghaiida.."

"Ghaida"

"Ghaidaaaa.... "

Kubuka mataku kulihat sekeliling anak-anak tengah menertawakan ku dan kulihat di depanku Melodi menatap tajam padaku sambil tangan kanannya masih menjewer telingaku

"Keluar kamu dari kelas sayaaaa! !!! " suaranya menggelegar membuat sebagian murid menutup telinga jangan tanyakan telingaku mungkin sekarang sudah copot dari kepalaku

Aku keluar kelas dengan menahan malu lagi-lagi aku tertidur di kelas apalagi pada saat jamnya bu Melodi haduuuhh....

aku berdiri di depan lapangan sambil mengunyah permen karet

"Eh Ghaida. Kok lu diluar sih? Bukanya lu ada kelas yah? " tanya Beby dia sahabat ku cewek ceking yang berlesung dan kadang memakai kacamata

"Gua di usir, ngorok dikelas kuping gue dijewer udah kaya anak tiri aja gue "

"Hahaa... lagian sih elu kalo malem streaming an mulu kan gue udah bilang " aku tak mendengar lagi ucapan Beby kini mataku tertuju pada sosok gadis cantik bak Bidadari tersenyum kearah ku
Kulihat Beby masih mengoceh kuberikan permen karet bekas pada Beby dan berlalu menghampiri kak Ve ....

"Ish apaan nih ...!!!! Ghaidaaaa... rese lo yahh"

Teriak Beby dari kejauhan kutau ia murka

"Ghaida itu kenapa Beby teriak-teriak " tanya kak Ve lembut padaku aku hanya tertawa puas melihat Beby kini ditarik oleh Shania,

"Ghaida. ...!" Suara kak Ve terdengar lembut walau ia berteriak

" iyaa kakak pipi apelku" ucapku sambil mencolek dagunya

"Ish sanain tangan kamu kotor "

"Yaelah segitunya .. badaii, kak Ve lagi apa disini? " tanyaku karena heran melihatnya berdiri di depan kelas yang kosong

"Aku lagi nunggu Melodi ngajar di kelas Sastra, lho .Melodi kan ngajar di kelasnya kamu, kamuu ngapain disini, ,?"

"Eh, oow.." mata indah itu menatap ku jangan sampai ia tau kalau aku diusir dari kelas

"Hee.. akuu..akuu"

"Jangan bilang kalau kamu diusir karena tidur dikelas lagi " aku hanya cengar-cengir melihat kak Ve menggeleng dan mendengus

"Ghai..bisa gak sih kamu belajar disiplin ini untuk masa depan kamu juga "

"Iyaa kak Ve yang cantiknya nauzubillah "

Bolehkah Aku Mencintaimu (Ghaive)Where stories live. Discover now