Don't forget for votes and comment...
Sorry for typo...
Happy reading...
~~~~~
"WOI... buruan pulang!"
"da sore in lo mau nginap di sini apa?"
"Buset dah... perasaan yang suka nyempal telinga pake headset gue. tapi ngapa dia yang budeg ya?"
Gerutuan terus saja terlontar dari mulut lelaki tinggi yang berteriak mencoba memanggil wanita yang sayang nya tidak sama sekali mengindahkan teriakan nya dan masih asik dengan aktivitas nya di tengah lapangan basket. Dan tentu saja sedang bermain basket.
Seketika lemparan bola basket yang dilemparkan meleset dari ring memantul dengan kecepatan tinggi mengarah tepat ke wajah tampan pemuda yang berteriak mengajk pulang siswi tadi. Untung nya sebelum bola basket yang meluncur dengan cepat mengenai wajahnya ia dengan cekatan berhasil menangkap bola basket nya. Masalah basket mah kecil dia sudah ahli bermain basket sejak duduk dibangku SD.
"Woi... ra kalo main yang bener. Muka gue hampir kena bege!!!" Teriakan nya dengan geram karena wajah tampannya hampir saja terkena bola basket.
"Ya sorry"
"Lagian lo ngapain ke sini segala?" Tanya aira polos. Karena aira memang benar-benar tidak mendengar teriakan nya karena aira sedang fokus bermain basket.
pemuda itu pun mengerang menanggapi wanita di hadapannya ini. "Udah... ra ayo buruan pulang!" Ajak nya kepada wanita di depannya.
"Gak ah... lo aja duluan gue masih mau di sini." Jawab nya dengan tidak bersemangat.
"Ayolah ra! Lagian udah sore lo masih mau di sini aja? mau nginep lo disini? Atau lo mau ngadu nyali?."
"Apa an sih lo ka? dah deh Arka mending lo pulang duluan aja de dari pada di sini berisik. Gangguin orang aja. Lagian lo pasti ntar masih mau nongkrong dulu kan sama anak-anak ayam itu. Mending lo urusin aja dulu urusan lo sama mereka baru lo jemput gua di tempat biasa." Jawab aira panjang lebar karena aira sudah hafal pasti arka tidak akan langsung mengantarkan aira pulang ke rumah.
"Aira enak aja lo manggil mereka anak ayam. Itu artinya lo secara gak langsung lo ngomongin gue anak ayam juga!!!" Geram lelaki yang di panggil arka oleh aira.
"Hhee..."
"Itu lo nyadar" sarkasnya yang sengaja membuat arka mara.
"Apa lo bilang? Bosen idup lo?" Tanyanya dengan memelotot kan matanya kenapa aira.
"Hhee..." aira menyengir kuda menanggapi pertanyaan arka yang mara karena ulahnya. Aira senang karena arka akhirnya terperangkap dalam perangkapnya. Karena aira tau arka jika marah akan sangat malas menanggapi lawan bicaranya. Dan hanya kepada aira arka akan langsung mengiyakan apa katanya. Tapi jangan harap itu berlaku untuk orang lain.
"Ampun bos" aira meminta maaf dengan menangkupkan kedua tangannya dan membuat puppy eyes nya.
"Hem... awas aja lo kalo berani bikin gue nunggu. abis lo!"
"Siap bos"
----------
Matahari kini sudah mulai tenggelam. Ditambah langit sepertinya sedang tidak bersahabat. Dengan angin yang bertiup kencang menambah keadaan semakin terasa mencekam.
YOU ARE READING
Devra
Teen FictionKamu itu bagi bunga mawar yang disembunyikan ditengah labirin. Susah untuk menemukan titik dimana kamu berada. Awalnya aku hanya ingin bermain dan berpetualang. Namun disaat aku sudah menemukan titik dimana kamu dan bagaimana kamu. Aku tidak bisa p...
