[ii] rindu tengah malam

654 152 27
                                    







yunho tertawa
dengan embus napas yang seakan berkata kalau hyunjin hanya bercanda.

tapi sungguh, hyunjin kepo saja.

lagipula sekalian mengukur
sebesar apa cinta yunho untuknya.
dan sedalam apa rasa sayangnya untuk kim sohye.

“kalau aku pulang, mungkin iya”

“kenapa mungkin? berarti kalau pun kamu pulang, kamu jarang berlaku manis?”

“kamu tau kalau aku pulangnya larut,
kalau pulang ya langsung tidur. sohye pasti juga udah tidur”

hyunjin mengerutkan bibir,
memilih diam namun sebenarnya paham.

sementara yunho kini beranjak dari kasur.
sejurus kemudian menggendong paksa tubuh hyunjin dan dibawanya ke dapur.

entah masih kaget atau apa,
tapi gadis itu belum keluarkan suara sejak yunho menurunkannya.
dia mungkin kaget karena tindakan sang kekasih yang tiba-tiba.

namun tak lama, ia kembali fokus, menahan tangan yunho yang menggenggam panci kecil.

“mau apa?” tanyanya,
yunho diam tanpa memberi klu berarti.

“, ayo ke kamar aja. kamu pasti capek banget”

“aku bisa tambah capek kalau kamu gak tidur sampai besok pagi. ayolah, kamu ‘kan besok kerja juga” yunho menolak pergi. hyunjin akhirnya mengalah,
namun perlu ia tegaskan sekali lagi,
dia benar-benar tak mau jeong yunho kelelahan.

“aku aja yang masak” gadis itu belum sempat mendekat, dan tubuhnya sudah dipaksa mundur oleh tangan kekar yunho.
jangan lupa, kekuatan yang sama masih dimanfaatkan sang adam untuk menghalangi hyunjin mendekati kompor.

hingga akhirnya si gadis menyerah.
menghentak kaki dengan wajah kesal.

yunho menyadarinya, ia berbalik dan disuguhkan wajah tak mengenakkan milik gadisnya.

“kenapa?”

“kamu ngeselin! ngeyel!”

“kamu juga. dibilangin diem aja, biar aku yang masak”

“aku gak mau kamu capek, yunho”

“sama. aku juga”

kesal yang bertambah tak menyurutkan ide hyunjin.
dia memilih berdamai saja dengan, “yaudah, ayo masak berdua. biar capeknya kita bagi rata”

yunho diam sebentar, menimang jawaban.
pada akhirnya ia mengangguk dan biarkan gadisnya bergabung, mengambil pasta di lemari dapur.

hyunjin merebus mie pasta, yunho menyiapkan bumbunya.
namun belum kelar tugas yang di emban,
jeong yunho malah keluar dari kegiatan dengan memeluk sang gadis dari belakang.

hyunjin sempat terlonjak, namun tak pula menolak.
ia lanjut berkonsentrasi mengurus rebusan mie.

“yunho?” ia memanggil pelan, yunho hanya menjawab dengan dengan gumaman.
matanya memejam, dagunya ia letakan di pundak hyunjin.

“, kalau ngantuk tidur aja sana”
yunho menolak, menggeleng cepat.

“kamu kenyang dulu, baru aku tidur”
yah, mau bagaimana lagi?
lelaki ini memang dari sananya keras kepala.

hyunjin lanjut mengurus mienya, sesekali menutup-buka kelopak ganda guna mengurangi kantuk dan lelahnya.

yunho yang sadar bergerak mengelus kepala sang gadis.
“capek banget, ya?”

“banget. apalagi kalau kepalamu nempel terus!” ketus sang gadis langsung membuat yunho melepas pelukannya.
baru sadar kalau bentuk afeksi itu membuat gadisnya kesusahan bergerak.

“hehe” lelaki jeong tersenyum lebar.
sebelum senyumnya lenyap, kala rungunya menangkap suara ponsel dari arah kamar.

takut jika itu merupakan panggilan mendadak berkaitan dengan pekerjaan, ia berlari setelah meminta ijin hyunjin untuk pergi.

mungkin benar, panggilan itu penting.
mungkin benar, panggilan itu tak bisa yunho tolak atau abaikan.

yunho bisa abaikan pekerjaan, tapi dia tidak bisa sekali pun mengabaikan istrinya.



━━━━━━
s e p h i a
━━━━━━

SEPHIA : Jeong Yunho ✔Where stories live. Discover now