[xvi] epilog

669 109 18
                                    









hari yang lumayan sibuk.

yunho tak punya waktu bahkan sekadar untuk hubungi rumah.

matanya terus bolak-balik, dari layar komputer lalu ke ponsel.

dia gatal sekali ingin baca pesan, ingin lihat gambar, ingin tonton video. semua yang istrinya kirim yang berhubungan dengan anak mereka.

tapi apa daya? pekerjaan mengurungnya dan tak berniat berbaik hati.

“yunho,” seseorang masuk ke ruangannya, tanpa mengetuk tanpa memberi salam.

dia tahu itu siapa.

“oh, hyun! selamat pagi!”

“ini bahkan udah mau jam 11 siang.” yunho menengok jam tangannya, dan benar kata hyunjin.

tahu kalau yunho baru sadar, dia tertawa kecil. “kalau gini terus, kamu bisa tuh berangkat kerja dan pulang-pulang anakmu sudah wisuda.” ejeknya sembari mendekat ke meja kerja.

“ada yang mau bertemu,” ungkap hyunjin, menerangkan maksudnya datang.

“aku sibuk, bisa tunda?”

“aku bisa nunda, tapi aku rasa kamu yang gak mau nunda.”

kemudian, tak lama pintu kerjanya dibuka. bersama teriakan girang dari seorang wanita, “papa! niana dateng!”

itu sohye, yang kini agak berlari menghampiri meja yunho.

tak beda, yunho langsung bangun dan menyambut istri beserta bayi mereka yang baru berusia 9 bulan itu.

“halo, putri-nya papa!” yuho terlihat sangat bahagia, menggendong putrinya dengan sayang sembari sesekali mengayunkannya.

hyunjin ikut tersenyum, sampai dia lupa jika ada istri bos-nya di depan mata.

“ah, nyonya jeong, apa kabar?” baik sohye maupun hyunjin, keduannya serempak saling menyapa.

“aku baik, gimana kabarmu, sekertaris kim? jadwal yunho yang padet akhir-akhir ini pasti bikin kamu ikutan sibuk, ya?”

“itu sudah kewajiban saya, nyonya.”

sadar akan quality time yang berharga untuk yunho, hyunjin segera undur diri. setelah membungkukan badan, ia langsung pergi.

satu tahun sudah berlalu begitu cepat rasanya. baik yunho mau pun hyunjin sudah sepakat untuk berpisah, sebelum semua makin rumit.

tidak ada dendam atau amarah yang terpendam, mereka berpisah secara baik-baik.

dan lihat, mereka sudah memilih jalan yang benar. yang baik, untuk keduanya.

yunho sudah jadi seorang ayah, dia juga seorang suami yang baik yang selalu memanjakan istrinya.

sementara hyunjin...,

tidak ada perubahan spesial.

hyunjin juga memutuskan untuk tetap sendiri sampai detik ini.

yah..., melepas yunho yang 5 tahun lebih bersamanya memang tak cukup dalam setahun saja. dia butuh waktu untuk mencari bahagia bersama adam lainnya.

tapi setidaknya, tak ada beban yang hyunjin rasa. dia bisa tersenyum lega pada orang-orang di sekitarnya, dia bisa bergaul tanpa takut lingkungannya sadar akan hubungan gelapnya.

dan, setidaknya hyunjin tak lagi dengarkan ocehan yohan yang bagaikan rangkaian pegunungan mediterania itu.

panjang dan mematikan.

“hyun!”

“apa lagi?”

“aku baru panggil kamu hari ini aja, dan kamu udah sewot begini?!”

“kamu yang sewot kali...”

“btw, hyun, makan siang di kafe depan, yuk? ada menu baru loh...”

“kamu ngajak aku makan apa nyuruh aku kencan kayak kemarin-kemarin?”

“hyunjin..., itu semua demi kebaikanmu. biar kamu cepet move on dari yunho.”

“aku udah move on! jadi stop sok tahu!”

“hyun, ada kenalan aku mau deketin kamu, nih...”

“yohan..., stop!”

“hyun, tahu aplikasi cinder gak?”







SEPHIA officially end
31.05.2020









Sini aja gan bacotnya:')

SEPHIA : Jeong Yunho ✔Where stories live. Discover now