POM [1 Tidak pernah

2K 116 2
                                    

Pagi hari seperti biasa, Jimin akan berlari mengejar Jungkook di taman yang begitu luas. Tempat mereka bermain bersama.

Jungkook sangat jahil dan Jimin sebal karena itu, maka kini Jimin mengejar Jungkook yang baru saja menjahilinya.

Bayangkan saja, Jimin menerima perlakuan menyebalkan dari Jungkook setiap hari.

Matahari yang bersinar mendukung acara kejar-kejaran mereka, beberapa orang pun tersenyum melihat tingkah kakak beradik itu.

Langkah Jimin terasa begitu ringan mengejar Jungkook, hingga langkah nya berhenti.

Semua terlalu tiba-tiba, Jungkook yang berlari penuh semangat berhenti di depan nya. Jimin melihat Jungkook terhuyung begitu mudah.

Brugh!

Loh. Jungkook menoleh pada kaki nya yang lemas. Bahkan bisa di bilang mati rasa.

Tes

Tes

Jungkook kembali menoleh dan melihat cairan berwarna merah menetes pada rerumputan hijau itu. Tangan nya bergerak menyentuh kepala nya yang merupakan sumber tetesan itu.

Dan ketika mata nya melihat seluruh tangan nya berubah menjadi warna merah.

Brugh!

Sekarang tubuh itu benar-benar terjatuh tak berdaya meninggal kan jejak darah dimana-mana. Juga meninggalkan Jimin yang ketakutan dan tak tau harus berbuat apa.

Langit cerah yang Jimin suka berubah menjadi langit gelap penuh petir, gemuruh hati Jimin membuat nya takut.

Langit seakan menimpanya dengan beban yang begitu berat, Jimin tak sanggup.

Tangan nya gemetar, tak cukup kuat mengangkat tubuh sang adik. Di saat seperti ini pun, Jimin sangat tak berguna dan tak dapat di andalkan. Dia kecewa pada diri nya sendiri.

Menunggu kerumunan orang berdatangan dan menggotong tubuh sang adik menuju mobil yang membawa nya ke rumah sakit. Sampai saat ini pun Jimin tak melakukan apa-apa selain menunduk dan merapal doa sebanyak mungkin.

Pasal nya, Jungkook tak pernah seperti ini. Atau hanya Jimin saja yang tidak tau?

Bersambung?

Hai!!
Sebenernya cerita ini udah lama ada di drafku, cuma belum sempat aku publish. Dan sekarang baru sempat aku publish, maaf juga karena aku malas banget revisi.

Ini apa adanya tanpa perubahan segala macem, jadi maaf karena ceritanya rada gajelas.

Konfliknya juga ga ribet, intinya cerita kali ini ga ribet-ribet. Mohon terima apa adanya :)

Vote dan Comment sangat membangun semangat aku untuk bikin cerita yang lebih bagus lagi.

Terimakasih! 💜

Provisions Of Memories  Where stories live. Discover now