Date?

428 35 20
                                    

"(Y/N)!!!"

Kamu mempercepat langkahmu, berusaha menghindari pemuda yang sekarang ikut mempercepat langkahnya dengan tampangnya yang menyeramkan. Bulu kudukmu merinding disko, oh ayolah... siapa yang tidak takut diteror setiap hari oleh salah satu anak bermasalah di sekolah?

Kamu cepat-cepat berbelok menuju ruang seni. Ingin menutup pintu, tetapi sebuah tangan mencegah pintu itu tertutup. Pemuda itu menyeringai melihat wajahmu yang ketakutan, ia ikut masuk lalu menutup pintunya. Berdiri di depanmu, bermaksud menghalangimu untuk kabur.

"Hei... mana coklatku?"

Kamu sebenarnya gemetar, untuk menutupinya kamu menggeleng cepat.

"Kau tidak membawanya untukku?"

Kamu menggeleng lagi.

Tidak, tidak, hari ini bukan Valentine. Tetapi pemuda itu meminta coklat darimu.

[Flashback]

Berjalan terburu-buru menuju kantin, kamu mendesah pelan melihat antrian yang begitu banyak pada stand yang menjual Ramen. Terpaksa kamu mengantri begitu lama demi mendapat ramen yang enak itu. Untung saja kamu tidak kehabisan...

Sambil membawa cup ramen, kamu berjalan mencari meja. Karena banyak siswa berlalu lalang dan padatnya kantin, kamu tidak sengaja menyenggol seseorang.

"Aah! Maafkan aku!"

Pemuda yang kamu senggol terpaku melihat Jus Mangganya yang tumpah beserta 3 batang coklat yang sudah terinjak-injak beserta bungkusnya. Kamu terdiam, serasa disengat listrik.

'Aduh... gawat,' kamu diam-diam melirik wajahnya, siapa yang kamu senggol barusan. Matamu melebar ketika kamu menyadari yang kamu senggol adalah Naib Subedar, salah satu anak yang terkenal nakal dan bermasalah di satu angkatan. Ia sangat jahil dan aktif. Pemuda itu tengah menatapmu dengan tatapan tajamnya, "coklatku jatuh, pendek. Ganti,"

Temannya yang tinggi disebelahnya, mungkin kakak kelas, menepuk bahu, "duh Naib... dia kan tidak sengaja,"

"Cih, sengaja maupun gak sengaja, dia tetap harus menggantinya, Jack!"

Si tinggi terkekeh kaku, ia menepuk bahumu, "sudahlah~ tidak apa-apa... kamu makanlah disana dengan tenang," lalu mendorongmu pelan menuju meja pojok, meninggalkan pemuda lainnya yang masih menatap tajam dirimu.

"Woi!" Kamu tersentak kaget. Setelah duduk, Naib menyusulmu lalu memukul meja.

"Ganti coklatku, nona pendek! Aku rela mengantri sebegitu lamanya untuk mendapat coklat limited edition setiap Hari Rabu!"

"Na-Naib... jangan mengundang keributan, dia enggak sengaja.." tegur Jack.

"Diem lu, slenderman!" Jack langsung kicep. Naib berbalik menatapmu lagi dengan tajam.

"A-aku kan tidak sengaja... lagipula aku tersenggol oleh orang lain.." katamu berusaha membela diri.

Naib menggeleng keras, alisnya menukik tajam beserta tatapan menyeramkannya, "Gan.Ti. Atau aku melakukan hal yang lebih buruk kepadamu,"

Kamu menghela napas pelan, lalu membalas tatapannya dengan tatapan sengit, "oke! Coklat doang kan? Mudah,"

Naib menyeringai, "tidak semudah yang kaupikir, nona~ kau harus membawakanku coklat limited edition setiap Hari Rabu... selain itu tidak boleh,"

Story Of Us (Naib x Reader)Where stories live. Discover now