11. Prepare to be Fail

198 29 19
                                    

Mataku secara perlahan terbuka, suara guntur terdengar dengan disusul oleh suara angin yang tertiup. Saat penglihatanku sudah jelas, jujur tidak melihat apapun. Hanya kegelapan dan langsung membuka mata. Perasaanku sangat khawatir, apalagi saat tidak melihat siapapun di dalam mobil ini. "Kemana semua orang?" Aku bertanya walau tahu tidak akan ada yang menjawab. Maka dari itu, langsung saja mengeratkan jaket dan mengalihkan perhatian ke arah jendela mobil. Dari sana aku langsung tersenyum, karena melihat pemandangan indah, yaitu basecamp. Rasa bahagia tiba-tiba aku rasakan, dan dari sinilah perjalanan dimulai.

Aku dengan tidak sabaran membuka pintu mobil, tapi kembali mengurungkan niat karena melihat air hujan yang turun terlihat sangat deras. Huft, rasanya memang menyenangkan. Antara campuran bahagia dan sejuk. Jujur, hujan di Indonesia ini terasa sangat beda dengan hujan di luar negri. Entah kenapa, tapi aku merasa hujan di Indonesia itu membuat aku mengenang masa kecil yang selalu dihabiskan dengan bermain di bawah air hujan.

Aku menutup pintu mobil kembali, dan bagaimana ini? Kemana semua orang? Kenapa mereka meninggalkan aku di dalam mobil sendiri? Tega sekali mereka, seharunya mereka membangunkan aku. "Aku sudah bosan di dalam mobil." Aku berkata sembari mengalihkan perhatian ke arah jendela mobil, disana mataku terbuka karena melihat Juan berjalan menuju mobil dengan sebuah payung di tangannya.

Dengan cepat tanganku membuka kaca mobil. "Kenapa tidak membangunkan aku?" tanyaku langung saat Juan sudah berada dekat dengan jendela. Pria itu gila, dia hanya menggunakan celana dengan tubuh bagian atas terbuka menampakan ototnya yang terbentuk sempurna. Beberapa tato bersarang indah, membuat aku mencoba untuk tidak memperhatikan.

"Kamu sendiri tidak mau bangun, dan kami baru saja selesai mengeluarkan semua barang. Hanya tinggal tubuhmu itu yang belum keluar." Juan berkata dengan sedikit berteriak. Aku terdiam, tidak mungkin aku tertidur dengan sangat nyenyak? Jika pun ada yang membangunkan pasti aku akan bangun.

"Ayo, kamu tidak mau terus berada di dalam mobil, 'kan?" Juan kembali berteriak karena suara hujan begitu deras. Aku langsung mengangguk dan mengeratkan jaket serta memasang kupeluk jaket untuk melindungi kepalaku dari air hujan.

Dengan perlahan kakiku turun dari mobil, dan saat sudah menginjak tanah aku langsung menatap Juan yang masih terus memperhatikan. Dengan cepat pria itu menaungi aku dengan payungnya. Dan tanpa menunggu apapun lagi, langsung saja berjalan menjauh memasuki basecamp. Huft, perjalanan dari mobil memasuki basecamp terasa sangat lama. Bagaimana air hujan seperti menghalau kami untuk berjalan dan suara guntur yang terua menyahut satu sama lain.

Tapi pada akhirnya kami sampai di basecamp. Aku langsung menjauh dari sisi Juan, sedangkan pria itu menyimpan payung di depan rumah lalu membawaku masuk. "Akhirnya...," ucap seseorang dari dalam rumah. Aku sangat mengenali suara itu dan Lany sedang berdiri menatapku dengan tatapan bahagianya. "Mendekatlah, Jessi. Kamu pasti kedinginan. Aku sudah membuatkan minuman kesukaan kamu." Ucapan Lany membuat aku langsung berjalan ke arahnya.

Lany memberikan aku satu gelas minuman jahe, dan langsung saja aku meminumnya. Karena jujur hari ini sangat dingin. "Kenapa tidak membangunkan aku saat di mobil?" tanyaku dengan suara pelan. Sedangkan Lany mengalihkan perhatiannya ke arah lain, yang mana akupun melakukan hal sama. Teman-teman yang lain sedang beristirahat dengan berbaring di lantai yang sudah teralasi. Dan Juan, pria itu juga sedang tertidur dengan earphone ditelinganya.

"Juan melarang kami," jawab Lany membuat aku terdiam. Kenapa pula Juan harus melarang Lany untuk membangunkan aku?

Aku mengangkat kedua alis. "Juan tega sekali, kenapa dia membiarkan aku tertidur di mobil?" Aku berkata sembari mengalihkan perhatian pada Juan yang masih terbaring dengan earphone ditelinganya. Sungguh, aku merasa bahwa pria itu ingin aku merasakan kesakitan saat tidur di mobil, sedangkan yang lain tertidur di dalam rumah yang nyaman ini.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 21, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Diskrit (The Tail)Where stories live. Discover now