8. Maybe, Next

130 23 9
                                    

"Kamu tahu? Aku sedang dihukum sekarang! Jadi tidak bisa membantu mencari bahan untuk tugas." Aku berjalan dengan headset terpasang. Siang ini sangat sial, bagaimana aku terlambat masuk klub renang minggu lalu dan semua ini salah Lany. Karenanya aku lupa dan malah terus bersantai di perpustakaan.

"Aku minta maaf, Jessi. Tapi tenang saja, aku akan meminta bantuan Sean. Juga...," jawab Lany dan aku potong karena Lany mengatakan sesuatu yang sangat benar. Dengan bantuan Sean tugas minggu ini akan cepat selesai, dan aku akan bersantai, ya setidaknya sebelum melakukan kegiatan out door dengan klub pecinta alam nanti.

Aku tersenyum sembari menyimpan barang di loker. Sekarang aku sudah sampai di tempat biasa untuk latihan renang. Tapi, keadaan masih sangat sepi, karena aku memang disuruh oleh coach untuk datang lebih awal. Minggu lalu begitu sial, aku terlambat dan membuat sekarang harus kerja keras untuk membersihkan kolam renang dan menyiapkan semua hal. "Ide bagus, Sean akan sangat membantu kita." Aku mengalihkan perhatian ke sekeliling tempat ganti baju khusus perempuan ini. Benar-benar terlihat sangat sepi.

"Ishhh, kamu memotong ucapanku, Jessi!" Aku mendengar suara kesal dari Lany. Dia membuat jantungku berdebar karena terkejut. "Sean sudah setuju, dan dia bilang sore ini kita akan menyiapkan semua keperluan untuk eksplorasi dan muncak nanti, di rumah Juan."

"Memang harus hari ini? Kenapa tidak nanti saja?" tanyaku sembari mengganti baju dengan baju renang yang biasa digunakan.

"Lebih cepat, lebih baik, Jessi. jangan banyak protes dan bye... Aku harus menyelesaikan tugas kita ini. Nanti sisanya kamu yang kerjakan, oke?" Aku langsung menjawab Lany, lalu menyimpan ponsel di dalam tas. Huft, saatnya membersihkan dan yeah semoga waktu tidak cepat berlalu.

Aku mengambil peralatan yang biasa digunakan untuk membersihkan kolam renang, dan setidaknya aku tahu bahwa membersihkan kolam renang tidak akan seberat membersihkan perpustakaan. Yeah, dengan perasaan semangat melangkahkan kaki ke arah kolam renang yang biasa club renang gunakan untuk latihan.

Tempatnya tidak terlalu jauh, hanya beberapa meter dari tempat ganti baju. Satu menit sudah aku berjalan, kini pintu yang memisahkan dunia luar dengan tempat kolam renang sudah di depan mata, tapi sebelum aku membuka. Pintu di depanku terbuka dengan perlahan. Hal tersebut membuat aku berdebar karena terkejut.

Mataku melihat seorang wanita keluar dari pintu, dan dia seperti tengah mengendap-endap. Sedang apa dia berada disini? Bukannya latihan masih satu jam lagi, aku tahu siapa wanita ini dan dia temanku. "Sarlin!" Aku menepuk pundaknya dengan pelan, tapi membuat wanita itu terkejut.

Aku tidak tahu kenapa bisa Sarlin memberikan reaksi yang luar bisa itu, tentu gelagat anehnya membuat aku penasaran. "Kamu terlihat sangat terkejut, Sarlin. Sebenarnya ada apa?" lanjutku bertanya karena melihat Sarlin yang mengusap dadanya. Wanita itu seperti lega melihat aku.

"Huft! Jessi! Kamu mengejutkan aku!" jawab Sarlin membawa aku jauh dari pintu, dan kenapa harus aku dibawa jauh. Bukan apa-apa, tapi harus segera membersihkan kolam renang.

Aku mengerutkan kedua alis, sungguh Sarlin membuat aku sangat penasaran. "Ada apa? Kenapa kamu berlagat seperti seorang yang sedang bersembunyi atau apa?" tanyaku tidak habis kesabaran.

Bukan jawaban yang aku dapatkan, malah Sarlin tertawa dengan tawa tidak kencang, tapi dia cukup puas tertawa. "Aku akan memberi saran untuk tidak masuk ke dalam, Jessi. Kamu akan menyesal." Sarlin menjelaskan dengan serius. Membuat aku semakin merasa penasaran dan ingin melihat apa yang sudah dilihat oleh Sarlin.

"Apa sesuatu itu akan membuat aku mati terbunuh?" tanyaku sembari menyimpan peralatan untuk membersihkan kolam renang.

"Tidak, hanya aku sarankan untuk tidak masuk," jawab Sarlin membuat aku menghembuskan nafas.

The Diskrit (The Tail)Where stories live. Discover now