✌ Prolog ✌ MOS, si Ganteng, & Chat ✌

37 8 1
                                        

Ini adalah hari yang baru, bagi anak Sekolah Dasar yang lulus dan diterima di sekolah favoritnya, bagi anak Sekolah Menengah Pertama yang lulus dan diterima di sekolah favoritnya, bagi anak Sekolah Menengah Atas yang harus belajar mandiri dalam kehidupannya.

Matahari terbit, sama halnya dengan orang-orang yang terbit dari kasur kesayangannya. Semangat baru telah muncul bersamaan dengan matahari.

Anak-anak Pengurus OSIS dengan gagah memakai almamater mereka, memegang secarik kertas diantara kulit telapak tangan, dan dapat dilihat terselip pulpen di kantung jas. Mereka tak akan ambil pusing jika dimintai tolong atau hanya ingin tulis menulis sesuatu.

.

"Huaaa!!! Akhirnya MOS juga anjaayy!!" teriak seorang gadis dengan penuh semangat.

"Gilasi lu, bisa sekelas sama si Juna sama si Andre, double double dah tu bahagianya." ucap temannya —panggil saja Alyn— dengan nada kesal.

"Ya, gak gitu lah Lyn. Niat gue itu murni buat bimbing adek adek kelas, that is all. Pengen ya lu? Hahaha." ejek sang gadis.

Alyn tak terlalu mempedulikan temannya yang —menurutnya— agak miring itu.

"Eh tapi beneran dah Ge, kok permintaan lu buat bisa sekelas sama si Juna bisa kekabul gitu si? Ditambah lagi si Andre, gg dah lu." Alyn seperti tak percaya akan kenyataan itu.

"Yah.. Entahlah, Lyn, udah dari sananya kali," sang gadis tertawa kecil.

.

MOS adalah hal yang paling dinanti-nantikan oleh anak OSIS, mereka dapat terlebih dahulu kenal dengan adik kelas sebelum orang-orang. And that is one of the reason. Mereka juga dapat bersenang-senang dengan adik kelas yang baru sebelum orang-orang. Banyak alasan yang membuat MOS itu menjadi hal yang paling dinantikan.

😄😄😄

Disuatu sekolah, yaitu SMAN 13 Jakarta, —seperti biasa dan juga persis seperti sekolah lain— tengah mengadakan Masa Orientasi Siswa. MOS diadakan selama tiga hari, semua berjalan lancar, dan tanpa ada satupun hambatan.

fyi, sekarang hari terakhir MOS—
Seorang siswi kelas XI IPS 2, anggota OSIS, membimbing di kelas X IPS 1, saat ini terlihat sedang asyik dengan ponselnya, dan ternyata dia sedang menonton film kesukaannya.

Gaby Myesha, nametag yang terlihat jelas tertera di sebelah kanan jas OSIS-nya. Perhatian Gaby terfokus kearah layar ponselnya, dia sangat serius menanggapi apa yang sedang ditayangkan di ponsel miliknya itu.

"Gegeee ! ! !" seseorang memanggil di arah jam tiga, sontak Gaby pun melihat kearah sumber suara.

"Paan sih? Ganggu aja lu!" Gaby menatap dengan tatapan jangan-ganggu-aku!

"Santai dong mamen, lu ngapain sih? Orang lagi pada kumpul juga, lu malah disini menyendiri, dasar nolep." kata 'nolep' sedikit ditekankan.

"Eh, Juna. Gue tau gue emang nolep, tapi yah.. Jangan ngomong gue nolep deh plis, that's hurts." Gaby mendramatisir.

Gaby memang seperti itu, saat dia sedang fokus dengan pekerjaannya apapun itu, dia tidak ingin ada satupun yang mengganggu, walaupun niat orang itu baik. Dan pada akhirnya, Gaby melanjutkan acara menontonnya, dan Arjuna kembali ke kumpulan teman-temannya.

.

"Haha... Apaan si lu? Orang gue kagak ada apa-apa sama Kakak itu." terlihat seorang laki-laki datang bersama teman-temannya dengan penuh canda tawa. Karena suaranya cukup keras, perhatian Gaby yang biasanya tidak bisa diganggu gugat itu langsung buyar.

One Of ThemTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon