She Doesn't Know.

10.2K 743 5
                                    

Wednesday
H&Y Cafe, Tokyo 7:18 AM.

Bel yang ada di depan pintu berbunyi ketika seseorang masuk ke dalam café. Sakura masuk dengan dua kantung belanjaan ditangannya untuk bahan keperluan café mereka. Ia dan Ino Yamanaka, sahabatnya, membuat sebuah cafe dekat taman pusat kota Tokyo.

"Selamat pagi, Ino!" sapa Sakura.

"Pagi," Ino membalas sapaannya dengan tangan sibuk membereskan barang-barang yang ada. Mereka membuat tempat ini berdasarkan usul Sakura. Bakatnya dalam memasak membuatnya bermimpi untuk membuat sebuah café. Dan akhirnya di bangunlah café miliknya dan Ino dua setengah tahun yang lalu.

Sebenarnya mereka bersama Hinata juga bekerja sama. Namun karena Hinata disibukan oleh dirinya yang akan segera menikah, maka ia cuti untuk sementara. Ino dan Sakura dibantu oleh dua orang lainnya-Emi juga Nina yang membantu.

Kini Emi sedang membereskan bagian dapur, sedangkan Nina belum sampai karena perlu mengurus keperluan neneknya dulu sebelum ia berangkat. Sakura dan yang lainnya mengetahui keadaan itu dan memakluminya.

Tanda di pintu depan café masi bertuliskan 'CLOSE' itu tandanya belum saatnya mereka buka cafe ini. Biasanya cafe akan buka pukul delapan.

Sakura berjalan ke depan lemari pendingin lalu menaruh barang-barang yang telah ia beli tadi. Ia mengikat rambut merah muda sepunggungnya lalu menghampiri Emi yang sedang membereskan peralatan memasak.

"Pagi, Emi," sapa Sakura padanya.

"Ah, pagi Kak Sakura."

"Siap untuk hari yang sibuk Emi?" Sakura menatap jenaka ke arah Emi. Gadis dengan surai coklat sebahunya itu mengangguk. "Tentuk saja! Aku selalu siap untuk itu," dia terkekeh.

"Bagus. Semangat untuk hari ini!" seru Sakura.

Ino masuk ke dapur dengan Nina. "Maaf aku terlambat lagi," sesal Nina. Ia menggaruk belakang tengkuknya canggung.

Sakura tersenyum dengan tangan memegang bahu Nina, "Tak apa. Kami paham kondisimu."

Ino dan Emi pun mengangguk menyetujui perkataan Sakura. "Baiklah anak-anak, mari kita bekerja dengan penuh semangat!" Ino berseru sembari mengangkat tangannya.

"Yosh!" Emi dan Nina membalas. Sementara Sakura hanya terkekeh melihat kelakuan mereka. Nina pun pergi untuk membalik papan bertuliskan 'CLOSE' menjadi 'OPEN'. Mereka mengambil tempatnya masing-masing. Nina bertugas menerima pesanan, Ino menjaga kasir dan terkadang ia juga membantu mencatat pesanan pelanggan. Sedangkan Sakura dan Emi bertugas dibagian dapur.

Seperti biasanya, hari ini adalah hari yang sibuk bagi mereka. Letak café mereka yang dekat dengan taman kota membuat banyak orang yang mampir untuk membeli kudapan di tempat ini.

Waktu demi waktu berlalu hingga tak terasa sekarang sudah waktunya mereka menutup café.

"Terimakasih atas kerja kerasnya hari ini!" ujar Sakura.

"Itu sudah jadi tugas kami," balas Nina.

"Baiklah, kalau begitu aku pulang duluan. Sampai jumpa semuanya. Selamat malam," Emi pamit pada Sakura dan Ino, kemudian diikuti oleh Nina. Dan akhirnya tinggal Sakura dan Ino yang ada di cafe.

Ino merenggangkan badannya, "Fiuh, melelahkan seperti biasanya," ujar Ino.

"Padahal kau hanya berdiri di depan kasir saja," Sakura menyenggol bahu Ino main-main.

"Hei, kau kira berdiri ber jam-jam itu tidak melalahkan? Itu melelahkan, tahu," balas Ino.

"Ya sudah, sebaiknya kita pulang saja. Badanku sudah lengket oleh keringat sekarang," ujar Sakura. "Mm-hm, ayo."

CLOSER: BOUND TOGETHER [COMPLETED]Where stories live. Discover now