"Iya. Itu aja tergantung, kamu nanti udah berubah pikiran buat nikah sama aku atau enggak."

"Emang nanti aku bakal berubah pikiran?"

Bang Chan menggendikan bahunya. "Ya gak tau."

Lea diam, dia sendiri entah kenapa tidak bisa mengatakan, kalau dia tidak akan berubah pikiran.

Bang Chan tak lama mendaratkan bibirnya di atas pipi kanan Lea, membuat Lea tersadar dari lamunannya.

Bang Chan kemudian tersenyum, sembari mengarahkan tangan Lea agar melingkar di lehernya.

•••

"Jadi Acha itu cuman anak SMA," gumam Bang Chan sembari mengusap-ngusap mouse laptopnya.

Bang Chan kemudian berdiam sejenak di depan laptopnya, sebelum senyuman kecil terukir di wajahnya.

"Pertama temuin cewek yang namanya Acha ini, gue ajak kerja sama seolah-olah mau nangkep pelaku pembunuhan berantai selama ini. Tapi sebenernya buat munculin korban baru, yang gak lain cowok-cowok yang bully gue dan Lea dulu." Bang Chan bertepuk tangan sekali.

"Oke banget nih ide gue, jadi gue gak perlu ngotorin tangan gue buat ngabisin mereka." Bang Chan menutup mulutnya, untuk meredam suara tawa kebahagiaannya.

"Dan gue sebisa mungkin harus nutupin rencana gue ini dari yang lain termasuk Acha. Gue harus bersikap normal."

"Oke, sekarang cari kabar curut-curut itu dulu."

•••

Brak! Prang! Acha hanya bisa diam sembari meletakan kedua tangannya di belakang kepala, saat menerima pukulan bertubi-tubi dari Ayahnya.

"Mana uang?!" seru sang Ayah.

"Udah aku bilang aku gak punya uang! Lagian harusnya Ayah yang ngasih ke kita! Bukannya malah Ayah yang minta ke kita!" duk! Tendangan mendarat di perut Acha, membuat tubuh Acha terdorong ke belakang.

Acha hanya bisa meringis sembari memegangi perutnya.

"Anak sialan! Lo gak bersyukur ya udah gue adopsi. Harusnya lo tuh bales jasa karena udah gue adopsi!"

"Gue juga gak mau diadopsi sama lo bajingan busuk!" kata Acha sambil melotot tajam pada Ayah.

Sang Ayah hendak memukulnya lagi, tapi Seungmin yang sedari tadi bersembunyi di dalam kamar, akhirnya muncul dan memeluk Acha dari samping untuk melindunginya.

"Udah Yah! Aku punya uang! Aku bakal kasih ke Ayah!" seru Seungmin sembari merogoh saku celananya.

Ia mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam sana, yang merupakan uang hasil tabungannya, sebelum menyerahkannya pada Ayahnya dengan tangan gemetar.

"Nah gitu dong. Anak yang cuman hasil mungut malah gak tau diri!" kepala Acha dipukul, tapi Seungmin langsung memeluknya.

"Udah ah, Ayah mau pergi dulu. Beresin nih entar, Ayah gak mau pulang noda darah masih ada di mana-mana."

Acha mengepalkan tangannya. Kalau bukan janji pada Ibunya, dan juga menghormati Seungmin yang dimana ia adalah anak kandung pria itu. Acha mungkin sudah membunuh pria itu.

"Ngapain lo ngasihin uang ke dia?" kata Acha sembari mengusap darah yang keluar dari hidungnya menggunakan punggung tangan.

"Ya nanti Ayah mukulin Kakak terus."

Acha mendengus. Ia benar-benar ingin pergi dari rumah, membawa Seungmin, dan lepas dari penderitaan ini. Tapi... selama Ayah mereka masih hidup, dia mana bisa melakukan itu. Dia pasti akan mencari mereka. Terlebih Acha tidak punya uang.

•••

Krietttt...

"Pagi Ma, Pa." Sapa seorang anak laki-laki, pada dua jasad hampir rusak, yang tersimpan di lemari.

"Han, makan dulu, nanti telat ke sekolah."

"Iya Ma," anak laki-laki pemilik nama Han itu, menutup kembali pintu lemari, setelah mendengar suara seorang wanita dari arah dapur, yang sebenarnya hanya dia sendiri yang dapat mendengarnya.[]

Yang belum baca Hacker, wajib baca Hacker dulu ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yang belum baca Hacker, wajib baca Hacker dulu ya. Biar ngerti

Who is Christopher? | Bang Chan ✅Where stories live. Discover now