1. PERKENALAN LF

364 48 203
                                    

"HAYO, Aksa pasti malam tadi habis wik-wikkan sama Ray!!" goda seorang cowok berbadan gendut.

Nama cowok itu adalah Matteo Bwana, cowok gendut yang diam-diam bisa mengeluarkan bom atom alias kentut. Gendut? tapi enggak disangka, cewek dari SMA lain banyak suka Matteo. Mana Matteo pintar main gitar lagi, minus akhlak doang.

   Jam kosong tentu menjadi kesempatan yang tidak akan dibuang sia-sia oleh Matteo untuk menjahili teman sekelas. Ditambah tawa riuh penghuni kelas XII-5 Bahasa terdengar cetar membahana super nyaring sampai kedengaran ke ruangan guru.

"Sembarangan lo, fitnah woiii!!" teriak cempreng dari seorang cowok bertubuh pendek bernama Aksa Rahana yang sekarang sedang dikabarkan oleh Matteo bahwa Aksa menyukai Ray. Aksa dan Ray, mereka berdua sama berjenis kelamin cowok saling menyukai. Tentu saja hal ini membuat Aksa sebal.

"Sa, jangan contekin Matteo PR Matematika!!" teriak seorang cowok bertubuh jangkung, siapa lagi kalau bukan Ray Saputra. Nama panggilannya, Ray. Cowok aneh yang kalau enggak makan permen dalam sehari bisa sakit perut.

"Gue enggak ikutan, ya!" tiba-tiba cowok yang duduk disebelah Matteo langsung turun dari meja, menjauh dari Matteo tidak mau ikut-ikutan mengejek Aksa dan Ray. Nata Wardana comel.

"Licik lo, Ta. Bisa enggak ikut-ikutan padahal tadi ikut!" kesal Matteo. "Ya kan Vin!?" tanya Matteo kepada cowok berbadan kurus yang duduk di atas kursi dekatnya. Arvin Rezky, dia adalah teman sebangku Matteo yang berjualan nasi kuning.

Arvin hanya terkekeh menanggapi pertanyaan Matteo.

Tap

Brak!

"Aw!" pekik seorang cowok berbadan gendut kakinya terkena benturan meja sangat keras.

Cowok yang sejak tadi rebahan di lantai seketika itu juga langsung terbangun dari tidurnya. "Eh, Raga!? Ngapain lari-lari emang ada guru?" tanya Zayn Abimanyu terkejut, cowok Indonesia blasteran Arab. Percaya deh hidungnya mancung terus glowink, cewek di kelas pada kalah saing.

Raga, nama panjangnya Randika Raditya. Murid yang umurnya paling tua di kelas XII-5 Bahasa, 19 tahun. Nama panggilan sebenarnya Randika tapi mendadak di ubah oleh Matteo menjadi Raga yang artinya Randika Ganteng.

Raga menggeleng, ia terlihat mengambil sesuatu dari dalam tas setelah itu kembali keluar kelas sambil berlari cepat seperti seorang peserta sedang lari meraton.

"Heh, Raga! Umur udah 19 tahun tapi lari-lari. Heran gue!" benar saja apa yang di katakan oleh seorang cowok yang duduk paling belakang barisan kanan. Mau tau siapa namanya? Abinayanoor, panggilannya Abi. Cowok Indonesia blasteran Cina, mata sipit, kumis tipis, mudah ngambek tapi suka banget buang bensin cuma buat keliling monas.

"Bi!" panggil cowok bertubuh jangkung. "Kantin, yuk. Mentol." ajak cowok bernama Afeef Ghifari, panggilannya Afeef. Cowok dengan tinggi 175cm, orangnya receh tapi pintar translate Bahasa Inggris. Kadang juga bisa ngambek kayak Abi.

   "Eh, gue ikut!" seru seorang cowok yang juga memiliki tinggi 175cm, lahir di bulan Oktober dengan sifat seperti kekanakan, sering konser dadakan di kelas, ketua kelas Bahasa, pintar— peringkat satu malah, cuma kadang gak tanggung jawab. Delvin Finn Arion, panggilan Delvin.

    Sampai detik selanjutnya terdengar sebuah teriakan lantang dari depan pintu.

    "NATASHA GELIS AARRON JHONSSON CANTIK COME BACK TO MY CLASS!!!" seorang cewek memasuki kelas sambil berlari menggunakan sendal jepit nippon, Gelis Nagentha masih memakai lambang kelas XI-5 datang dengan senyum yang selalu merekah disudut bibir.

Namanya, Putih Abu-AbuOnde histórias criam vida. Descubra agora