Satuuu

12 0 0
                                        


--


Kosong. Itu yang bisa menggambarkan hati seorang gadis yang berjalan lunglang di trotoar yang cukup sepi.

Dengan wajah yang terhalang kupluk hoodie panjangnya dengan celana jeans yang cukup pendek sampai tak terlihat karna tertutup oleh hoodie hitamnya.

Gadis itu sangat hancur saat ini, bukan soal cinta. Melainkan keluarga yang berada di ambang perceraian antara orang tuanya yang sangat ia cintai.

Dia benci dengan namanya perpisahan, meskipun dia tau di mana ada pertemuan di situ juga akan ada yang namanya perpisahan.

Gadis cantik yang bernama Kaira Anatasya Jones dan akrab di panggil Ara, itu duduk di sebuah kursi yang di sediakan di trotoar itu dan menangis dengan keadaan tangan yang menutupi wajah cantiknya.

Taksadar dengan dua mata yang memperhatikannya dari kejauhan dan mulai berjalan mendekatinya. Sesosok pria dengan setelan kaos polos putih dan celana trening itu mendekati Kaira.

Merasa ada seseorang di sampingnya Kaira pun hendak pergi nampun tak sampai ia berdiri tangannya sudah di cekal oleh pria itu yang membuat Kaira kaget dan menatap lelaki itu.

Betapa terkejutnya Kaira saat mendapati sosok pria yang tak asing di matanya, yaitu Kevin Jonathan Smith. Yap, Kevin itu teman satu sekolah Kaira, satu angkatan namun beda kelas.

"Kamu kenapa?" Tanya Kevin dan berusaha menenangkan Kaira. Meraka tidak terlalu dekat, namun mereka saling tau dan hanya saling mengenal.

"Tidak apa-apa" Jawab Kaira dengan suara parau karena menangis sedari tadi.

"Ceritalah, semoga saja dapat membantu"

Kevin memberikan satu botol mineral yang dia beli tadi kepada Kaira. Kevin tau Kaira mempunyai masalah yang cukup besar, maka dari itu Kevin ingin membantunya.

"Vin, bisa antar aku ke rumah temanku?" Tanyanya dengan wajah yang lesu dengan air mata yang terus jatuh membasahi pipinya.

Tanpa sadar tangan Kevin menghapus air mata yang jatuh di pipi Kaira dengan lembut. Kaira diam, dia lelah dia butuh sahabatnya untuk bercerita.

Tanpa menjawab Kevin hanya mengangguk dan menggenggam tangan Kaira, Kaira hanya bisa mengikutinya. Tak perlu bertanya Kevin sudah tau sahabat yang di maksud Kaira adalah Hana, Kevin terus menggenggam tangan Kaira sampai tepat di depan Rumah Hana.

"HANAA.." Panggil Kevin dengan sedikit di kencangkan.

Seorang perempuan dengan paras cantik itu mengintip dari jendela kamarnya yang berada di lantai atas dan berhadap ke gerbang rumah. Dengan mata menyipit dia melihat dua orang yang... dia lihat itu perempuan dengan menggunakan hoodie dan menunduk bersama satu laki-laki tinggi.

"Iyaa, sebentarr" teriak Hana di balkon kamarnya dan hendak turun menemui mereka.

Hana kaget ternyata perempuan yang menunduk itu sahabatnya.

"Ra, kamu kenapa?" Tanya Hana dengan khawatirnya dia memeluk Kaira dan menenangkannya karna Kaira kembali menangis di pelukan sahabatnya.

"H-han aku mau nginep di rumah kamu gak apa-apa?" Tanya Kaira di sela isakannya.

"Ra, pintu rumah aku akan terbuka buat kamu."Jawab Hana dengan masih memeluk Kaira dan memberi elusan di punggung Kaira agar lebih tenang.

Hana menatap Kevin dengan penuh tanya. Kevin yang mengerti akan tatapan itu ia menggeleng tak tahu yang membuat Hana pusing akan situasi ini.

"Ya udah Vin, kamu pulang aja. Makasih udah nganterin Kaira sampe rumah aku" Ucap Hana dengan masih merangkul Kaira yang masih menangis.

"Hmm, ya sudah. Tolong jaga Kaira, sepertinya dia sangat hancur saat ini" Kevin yang mulai membalik badannya untuk pulang.

Hana membawa Kaira masuk ke rumahnya. Hana yang hidup dengan ibunya yang berkarir itu selalu kesepian. Dan bersyukur mempunyai sahabat seperti Kaira yang selalu menemaninya saat ia kesepian.

🌾🌾

Hai. Hhe sebenernya ini cerita aku yang ke dua, cuman yang pertama aku hps😁

Tolong di dukungyah...
Kalo ada typoo atau salah dalam penulisan ,minta maaf yak😆

Jangan lupa comen dan vote🥰

-Rivany

Beautifull Googbye^^Where stories live. Discover now