Sebuah Kisah dua pemuda dengan perbedaan Tinggi 50cm💜
Main Cast : Park Jimin, Jeon Jungkook.
Other Cast : Kim Namjoon, Kim Seokjin, Kim Taehyung, Jung Hoseok, Min Yoongi dll.
BxB
Jimin Bott
Jung Kook Top
Di harapkan Vote dan Comment setelah me...
Suasana menjadi hening. Tak tahan dengan situasi itu Jungkook akhirnya membuka suara.
"Ehem, lebih baik kita sarapan dulu."Ucap Jungkook.
EommaJungkook meggiring Jimin menuju meja makan. Jimin yang akhirnya sadar dari mengantuknya menahan rona merah di pipinya saat melihat pakaian yang di pakainya.
"Makanlah yang banyak, nak. Untung saja kau tidak demam setelah hujan kemarin."
Jimin yang mendengar itu hanya tersenyum canggung dan menganggukkan kepalanya. Lalu melahap makanan yang tersedia di hadapannya.
Setelah selesai makan, Jimin akhirnya di introgasi keluarga Jungkook.
"Jadi kenapa kau tidak berada di flatmu semalam, Jimin?" Tanya Jungkook.
Jimin menundukkan kepalanya, "flatnya di gusur, Jimin terpaksa pergi dan semalam Jimin tidak tau harus kemana." Sahut Jimin.
"Di mana orang tuamu, nak?" Tanya AppaJungkook. Ia penasaran mengapa bocah sekecil ini harus hidup sendiri.
"Orang tuaku sudah meninggal, Tuan." Tanpa sadar mata Jimin memanas ketika mengingat sosok kedua orang tuanya.
"Kau akan tinggal di mana setelah ini?" Tanya Yoongi.
Jimin menggeleng, "Jimin tidak tau. Uang peninggalan Appadan Eommasudah menipis. Jimin harus bekerja agar bisa menyewa tempat tinggal lagi." Jimin menjawab dengan polosnya.
EommaJungkook reflek memeluk pemuda itu lalu mengelus rambutnya. Jimin menikmati sensasi itu. Ia sebenarnya cukup merindukan kasih sayang orang tuanya.
"Ba-bagaimana kalau kau kerja saja di sini, Jimin? Kau bisa tinggal bersama kami."
Jungkook tiba-tiba saja mengusulkan pemikirannya. Ia tidak mungkin melihat pemuda kecil yang entah mengapa menarik perhatiannya itu untuk bekerja berat di luar sana. Apalagi maraknya kejahatan di daerah mereka.
"Eh?"
Yoongi, dan orang tua Jungkook menatap Jungkook bingung.
"Apa maksudmu, Kook-ah?"
"Em, begini Eomma. Aku tau keluarga kita tidak mengizinkan untuk mengadopsi siapapun. Tapi, aku tidak tega membiarkan Jimin begitu saja. Jadi lebih baik dia bekerja saja di sini agar bisa tinggal bersama kita. Bukankah, Eommasangat menyukai Jimin? Harabeojidan Halmeonipasti tidak keberatan, bukan?" Jelas Jungkook yang membuat mata sang Eommaberbinar.
"Wah, kau jenius Kook-ah."
Jimin yang mendengar itu tersenyum lebar,"Te-tenang saja. Jimin bisa jadi pembantu di sini, Jimin bisa masak dan bersih-bersih, kok."
Jimin yang sedari tadi terdiam akhirnya membuka suara. Melihat Jungkook yang menjelaskan alasannya membuat Jimin senang. Itu artinya ia akan dapat tinggal gratis dan bonusnya ia akan melihat Jungkook setiap hari. Kesempatan seperti ini tidak bisa di lewatkan begitu saja.
"Umurmu berapa, nak?" Tanya AppaJungkook.
"Dua bulan lagi, Jimin berusia 18 tahun, Tuan."
JEEDEEERRRRR
Bagai di sambar petir keluarga Jungkook menganga mendengar jawaban Jimin. Tidak menyangka bahwa bocah kecil itu sudah remaja. Mereka pikir Jimin masih siswa Sekolah dasar.
"Wah, kalau begitu kau lebih cocok jadi menantuku saja, Jiminie." Goda EommaJungkook.
"E-eomma!" Pekik Jungkook. Ia merasa malu saat Eommanya berkata seperti itu. Jimin memang menarik perhatiannya sejak pertama kali bertemu tapi setelah memikirkan bahwa Jimin masih sangat kecil membuat Jungkook beralih untuk menganggap Jimin seperti adiknya. Tapi ini? Jimin sudah dewasa walau tubuhnya sangat mungil.
Sedangkan Jimin yang melihat reaksi Jungkook hanya terdiam. Ia berfikir apa Jungkook tidak menyukainya? Ekspresi Jungkook terlihat tidak senang saat Eommanya berkata seperti itu.
"Baiklah, Jim. Mulai hari ini kau adalah bagian keluarga kami juga. Kau di terima bekerja di sini." Ucap AppaJungkook.
Jimin lantas berdiri lalu membungkukkan badannya. "Terima kasih, Tuan." Jimin tersenyum manis.
"Panggil kami Eommadan Appasaja, Jiminie. Walau kau bekerja di sini tapi aku ingin kau memanggilku Eomma." Ucap EommaJungkook.
"Eh? Ba-baik, Eomma." Balas Jimin malu-malu.
"Kau bisa memanggilku, Yoongi hyung." Ucap Yoongi dengan Gummy smilenya. Sangat cantik, pikir Jimin.
"Baik, hyungie."
"Jungkook kau hampir terlambat. Cepat berangkat sana."
"Iya. Aku berangkat dulu."
"Hati-hati...."
Setelah Jungkook berangkat bekerja. Yoongi dan Appanya segera berangkat ke kantor. Tinggalah Jimin dan EommaJungkook saja yang di rumah.
"Mandilah dulu. Setelah ini temani Eommake supermarket, oke?" Ucap EommaJungkook.
"Baik, Eomma."
Jimin segera bangkit dan berjalan menuju kamarnya. Kamar itu dulunya kamar tamu yang sekarang jadi milik Jimin. Cukup luas dan elegan. Jimin suka.
"Mereka keluarga yang baik. Aku berhutang budi pada mereka,"
Continue
Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.
ADA YANG RINDU AKUU? MOOD AKU NAIK TURUN JADI GA BISA UPDATE KEMARIN-KEMARIN:( SEMOGA KALIAN SUKA PART GAJE INI T_T