It's raining!

23.3K 1.9K 578
                                    

Reonby Presents:

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

"Nana hangat. Injun suka."

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Renjun 9 years old,
Jaemin 9 years old.

.

It's raining!

.

NETRA serupa rubah itu menatap segerombolan pemuda yang sedang bermain di bawah air hujan yang tak terlalu deras dengan tawa yang mengudara. Berlarian dengan tubuh basah tak mempedulikan dingin yang menusuk kulit bahkan meski bibir telah membiru dan kulit mengerut. Jari-jari pendek mengetuk kaca bening yang mengembun oleh air hujan dengan berirama, mengusapnya pelan lalu mendesis akibat rasa dingin. Kedua bola mata bening itu berpendar polos menatap teman-temannya dalam jarak yang tak terlalu jauh hingga maniknya bertabrakan dengan netra sehitam arang yang menyipit karena tetesan air hujan menyerbu tubuh bongsornya.

Si pemilik mata sehitam arang itu menghampiri, tak menghiraukan teman-temannya yang berteriak memanggil menyuruhnya kembali. Ada sebuah bola berwarna hitam dan putih di dekapannya, dia tersenyum begitu lebar hingga menampilkan giginya yang rapi dan putih. Langkahnya ia bawa untuk berhadapan dengan sosok yang beberapa menit telah berdiri disana, memperhatikan mereka dengan raut polosnya.

Keduanya berhadapan, terpisahkan jendela kaca yang mengembun.

"Injun gak ikut?"

Kernyitan di dahi tak bisa ditahan. Penyebabnya adalah suara sosok dihadapannya yang tak masuk pendengaran akibat hujan dan tawa anak yang lain, jangan lupakan sebuah kaca yang menjadi penghalang.

Dengan susah payah, jari-jari pendeknya membuka jendela secara horizontal. Hawa dingin yang menyengat langsung berhembus, padahal mantel tebal telah terpakai ditubuh mungilnya. Memeluk dirinya sendiri, dia menatap pemuda dihadapannya yang terlihat basah dan kotor oleh noda tanah di beberapa bagian tubuhnya.

"Apa?"

Injun hari ini manis, makin cantik.

"Injun gak ikut main?"

Menggeleng, bibir tipisnya mendesis saat hawa dingin langsung menyerbu tubuh, "hujan, Nana."

Sosok dihadapannya memiringkan kepala, tak lupa kernyitan pada dahi yang tertutup rambut basah. Tetesan air dari rambutnya turun perlahan disekitar wajah.

"Kenapa emang sama hujan?"

"Hujan bikin basah."

Tawa renyah langsung mengudara. Sosok itu tanpa sadar mendekat, bola yang dibawanya ia jatuhkan disamping tubuh. Tangan basahnya bertumpu pada kusen jendela. Menatap sosok dihadapannya dengan binar antusias.

"Hujan 'kan air Jun, pasti bikin basah."

Renjun menggelang hingga helaian rambut hitam yang terlihat halus itu mengikuti gerak arah pemiliknya. Bibir tipisnya mencebik, menatap malas sosok dihadapannya yang masih setia memasang senyum.

"Hujan bikin sakit, Nana. Hujan juga bisa bawa bencana."

Injun juga bikin Nana sakit. Dada Nana sering sakit tiap liat Injun senyum.

Anggukan kepala Renjun dapatkan. Sosok itu, Jaemin, mendekat hingga tubuhnya menghalangi pemandangan dan melindungi Renjun dari udara dingin yang berhembus pada jendela yang tengah mereka tempati untuk dijadikan tempat bicara. Ia mengusap rambutnya kebelakang, bermaksud untuk memperjelas penglihatan karena air yang menetes dari rambut terasa mengganggu.

Clichè [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang