Ya. Aku pulang, Kakak 'Pelacur.'

Start from the beginning
                                    

Witora merasa geli di tempat dimana Rebbeca mengelus rambutnya. Perlahan kedua tangannya beralih bagian atas kepala Witora. Sepanjang jalan dimana Rebbeca menyentuh rambutnya, perasaan nyaman terasa di tangan kecilnya yang membuatnya semakin penasaran. Disisi lain si gadis ikut penasaran dan mulai menyentuh rambut halus Witora.

Sekali lagi perasaan geli terasa ditubuhnya. mereka bertiga tersenyum dengan baik.

Serigala salju, yang terkenal sangat baik dalam memangsa di area dingin dengan itu mereka dikenal sebagai Predator Alami wilayah Dingin.

Seorang Elf yang sangat cantik, kecantikannya memungkinkannya sejajar dengan barisan para dewi. Seorang Elf yang terkenal sebagai keturunan setengah Roh, mereka adalah pembunuh yang baik dalam serangan jarak jauh, terutama serangan mental.

Dan seorang bayi yang tidak berdaya.

Mereka berkumpul bersama dan bahagia bersama seperti mereka adalah sebuah keluarga.

"Witora Bayu, itulah namaku. Dan anakku Rebbeca Eyn."

Si gadis terkejut dengan pengenalan yang sangat terlambat ini.

"Anulika ningrum, salam kenal Witora Bayu. Dan salam kenal, Rebbeca."

Anulika mengelus kepala Rebbeca kemudian bergantian dengan Witora.

'Anulika memiliki arti, 'Kebahagiaan Terbaik' Sementara Ningrum memiliki sebuah ciri yang bersifat kearifan lokal, tapi maknanya tidak kalah, 'Di dalam Jiwa.' Anulika Ningrum, Kebahagiaan yang terbaik di dalam jiwa.'

Witora kagum dengan namanya, nama itu sangat berarti baginya. Kemungkinan besar orang tuanya ingin sekali anaknya mengalami Kebahagiaan sejati.

Yah, pada akhirnya Witora dapat mengetahui nama gadis ini, dan juga dia berharap saling berkenalan setidaknya dapat meningkatkan hubungan dengan gadis ini.

Anulika dan Rebbeca mulai menikmati sensasi lembut di tangannya, itu karena dia mengelus rambut Witora.

Witora memejamkan mata dan mulai menikmati sensasi ini. Namun dia terbangun lagi saat di kepalanya terasa sensasi basah. Witora penasaran dan mengangkat kepalanya untuk melihat.

Hii!!

Yang dia lihat bukanlah sebuah Monster atau apapun itu. Tetapi dia melihat Anulika meneteskan air liur sambil menatap Witora. Dimatanya nampak sebuah api yang membara, seolah dia ingin memakan Witora. Rebbeca mengeluarkan ekspresi jijik, dan menatap wajah Anulika dengan tatapan orang yang menatap kecoa.

Witora merinding dan secara tidak sengaja dia mundur beberapa langkah dan menatap Anulika dengan takut.

"HEI! Air liur mu! Kau ingin memakanku?"

Mendengar kata-kata Witora, Anulika kembali sadar dan mengelap air liurnya dengan tanganya. Dia malu atas apa yang dia lakukan.

"E-etto. Bukannya kau ingin pergi ketempatku?" Anulika mengalihkan perhatian dengan bersusah payah.

Hanya orang bodoh yang ikut mengalihkan perhatiannya, tetapi setelah mendengar perkataan Anulika, Witora kembali mengingat misinya.

Fuck! Aku hampir saja melupakan itu.

Witora berterimakasih pada Anulika di benaknya.

"Iya, kami membutuhkan tempat untuk tinggal, terutama Rebbeca."

Memang seperti yang Witora katakan, yang sebenarnya membutuhkan tempat tinggal adalah Rebbeca. Dan hal itu tercantum dalam misi darurat.

"Huh~ aku harap kalian tidak merasa kecewa. Tempat tinggal sangat tidak disarankan."

Reincarnation Become a Wolf With the SystemWhere stories live. Discover now