Ya. Aku pulang, Kakak 'Pelacur.'

1.3K 140 3
                                    

'Hmphh ... Apa-apaan ini? Apa musuh selalu ada setiap saat?'

Witora mendengus kesal, karena yang dia katakan ada benarnya juga. Musuh selalu hadir di setiap saat Witora hadir.

Berawal dari gadis Vampir yang menyerap darahnya tanpa ijin. Hingga saat bertemu dengan seekor beruang enam lengan. Bahkan sebelumnya si gadis ini adalah musuh walaupun sekarang tidak. Dan hal ini masih tidak berhenti, baru beberapa menit sejak Witora dan si gadis berteman, seorang musuh akhirnya datang lagi.

Walaupun musuh kali ini identitasnya tidak diketahui,  bahkan dengan indra pengelihatan dan penciuman Witora yang tajam. Pada akhirnya dia tetap tidak bisa mendapatkan aroma atau penampakan musuh ini.

'Sungguh musuh yang merepotkan!'

Witora menghela nafas lelah. Kemudian dia berbalik dan berjalan menuju Rebbeca dan si gadis. Jarak mereka hanya terpisah 4 meter.

"Selamat datang."

Eh? Tunggu apa yang gadis ini katakan?

Witora linglung. dia mendapatkan semacam ucapan selamat dari seorang wanita. Jujur ini bukan pertama kalinya dia mendapatkan ucapan selamat, Ibunya selalu mengucapkan selamat datang padanya. Tapi hal ini wajar karena mereka keluarga.

Dan ini adalah pertama kalinya Witora mendapatkan ucapan selamat dari seorang gadis yang terlihat 17 tahun. Witora adalah seorang playboy dan Jujur saja, tidak ada wanita yang berusia kurang dari 25 di jajaran haremnya. Jadi dia merasa asing mendapatkan ucapan semacam itu dari anak 17 tahun ini. Dan juga lolicon bukanlah yang disukai Witora.

Walaupun saat ini baru berusia beberapa bulan ditubuh ini, tapi tetap saja jiwanya berusia 27 tahun.

Dan juga kata-kata yang dikatakan gadis ini sedikit aneh.

Bagaimana tidak aneh? Mereka saja tidak saling mengenal. Tapi dia mengucapkan kata-kata itu seolah dia mengenal Witora.

Sedikit perasaan nostalgia kembali terasa dibenaknya, perasaan ini semakin lama semakin merajalela.

"Aku pulang." setelah merasakan perasaan nostalgia, secara tanpa sadar dia mengucapkan itu.

Witora terhenti!

Dia berhenti bergerak dan mulai memikirkan apa yang dikatakannya dengan panik.

'Tunggu! Kenapa aku mengucapkan itu? Oh ... Fuckk! Dengan mengucapkan 'aku pulang' bukankah itu artinya aku menerima dia sebagai orang dekat?'

Witora mungkin merasa salah paham, dan untuk memastikan bahwa dia memang salah paham, dia melihat pada si gadis.

Tersipu!

Tersipu adalah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan si gadis. Pipinya sedikit merona dan tersenyum manis, matanya menatap Witora dengan kasih sayang. Tampilannya yang cantik ditambah dengan senyum, Berevolusi dan berubah menjadi keindahan.

Pakaian yang hanya menutupi beberapa bagian tertentu mulai terlihat. Ternyata di balik jubah hitamnya, terdapat sebuah keindahan yang alami.

Witora bergumam pada dirinya sendiri, 'Aku tidak salah paham ternyata, tapi dia yang salah paham! Dengan mengucapkan itu seharusnya dia senang, tapi bukankah ini terlalu berlebihan? Jatuh cinta?"

Witora menggelengkan kepalanya dan menolak menerima ini. Dia berjalan lagi hingga berhenti tepat didepan si gadis dan Rebbeca.

Rebbeca berontak!

Si gadis kali ini mengendurkan pelukannya dan rileks.

Kedua tangan Rebbeca yang kecil meraih rambut putih Witora, mengelus-elus dan menikmati sensasi lembut rambut ayahnya. Tatapan Witora yang halus dan temperamen Witora yang sempurna, membuat Rebbeca tersenyum dan ingin memeluk ayahnya.

Reincarnation Become a Wolf With the SystemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang