I

42.1K 2.7K 35
                                    

"Mau lo ngaca seribu kali juga nggak bakal berubah jadi Kendal Jenner, keleus! Yang ada pecah tuh kaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau lo ngaca seribu kali juga nggak bakal berubah jadi Kendal Jenner, keleus! Yang ada pecah tuh kaca."

Oh My Gosh!

Mood Lea langsung ambyar mendengar nyinyiran cowok di sebelahnya. Kalau saja sedang tidak menumpang, dipastikan kukunya yang panjang itu udah mendarat di bibir cowok itu dengan ganas. Tapi, mau tidak mau dia harus mengurungkan niat tersebut supaya diturunkan di tengah jalan.

"Brisik lo!" Lea yang kesal langsung menaruh cermin bergambar Rapunzel kesayangannya ke dalam tas.

"Lagian gue heran. Lo mau sekolah apa ngelenong sih, njir? Dempul banget tuh bedaknya."

Lea merotasikan bola matanya. "Ck! Mulut lo udah cocok banget join circle-nya bu RT deh, Kal. Sama-sama tukang nyinyir."

"Gak papa lah. Bisa gue embat anak gadisnya sekalian." Cowok yang diketahui bernama Haikal itu menjawab dengan enteng.

"Dih, kayak dia mau aja. Emangnya lo ganteng kah?" Sekarang gantian Lea yang nyinyir.

"Eitsss! Anak bapak Hasan mah ganteng mirip Kai EXO. Bodinya juga bagus ada roti sobeknya. Anaknya bu RT pasti bakal klepek-klepek sama gue," Haikal menampilkan wajah tengil sambil menyugar rambut yang sudah agak panjangan.

Lea seketika ingin gumoh melihat kepedean cowok itu.

"Jauh anjirrr! Daripada mirip Kai lo mah lebih mirip kaia monyet!"

"Berarti Mas Kala juga kek monyet dong hahaha."

"Enak aja!" protes Lea tidak terima. "Bokap gue udah fiks ganteng. Lo tuh paling beda sendirian. Curiga deh lo anak pungut."

Haikal terkekeh. Lalu lelaki itu memberhentikan mobilnya secara tiba-tiba.

Lea memicingkan matanya ke arah Haikal. Curiga kalau cowok itu menurunkannya di tengah jalan gara-gara tadi mengatai Haikal sebagai anak pungut.

"Heh, kenapa berhenti? Lo mau turunin gue di sini?"

"Lampu merah, Neng! Noh liat bener-bener," tunjuk Haikal dengan dagunya. "Mata apa pajangan sih?"

Lea hanya ber-oh ria. Tidak ada niatan untuk lanjutin perkara. Bisa-bisa nanti dia sama Haikal ribut besar sampai saling menjambak seperti pada masa kanak-kanak mereka.

Lebih baik ia menyimpan tenaganya untuk mata pelajaran hari ini yang cukup membuat otaknya mengebul. Karena bisa-bisanya matematika, fisika, dan kimia berada di hari yang sama.

BACKSTREETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang