ㅡt for to(l)a(k)ㅡ

746 172 34
                                    

Eunsang hari ini berangkat sekolah diantar kak Youngmin, tidak bersama Minhee. Soalnya Minhee sudah mewanti-wanti Eunsang untuk jangan bertemu Minhee setidaknya sampai jam masuk sekolah, atau semua rencana Minhee gagal. Jadilah Eunsang menurut dengan senang hati. Bagaimanapun juga ia senang, karena hari ini adalah hari baru jadiannya dengan Minhee.

Eunsang sudah sengaja berpakaian rapi dan wangi. Bahkan semalam ia sudah memakai masker wajah milik bang Woojin agar wajahnya hari ini terlihat sempurna. Ekspektasinya melambung tinggi, karena ia tahu Kang Minhee tak akan pernah mengecewakannya.

Sesampainya disekolah, tidak ada hal yang menarik. Sampai dikelaspun semua terasa biasa, hanya saja Minhee belum juga tiba sampai bel tanda masuk dibunyikan. Eunsang tak mampu menyembunyikan senyumnya melihat MInhee yang juga tak kalah menawan hari ini ketimbang hari biasanya.

"Hei, udah gak sabar ya jadi milik Kang Minhee lagi?" tanya MInhee dibarengi dengan wink centil ala Kang Minhee.

"Iya hehehehhe."

Keduanya saling melempar cekikikan sampai guru jam pelajaran pertama datang dan mulai mengajar.

Jam pertama berlalu, jam kedua berlalu, jam ketiga berlalu, dan sampailah pada jam istirahat. Minhee lagsung kabur begitu saja sesaat guru kelas mereka beranjak. Eunsang sebenarnya bingung, ini dia harus kemana berarti?

"Kekantin dulu aja Sang, kita makan dulu." Ujar Dongpyo seraya menarik lengan Eunsang.

Jadilah Eunsang memilih makan terlebih dahulu dengan Junho, Hyungjun, dan Donpyo.

Saat ketiga orang tadi masih lahap memakan makanannya, sebuah suara yang terdengar seperti Minhee namun tak seperti Minhee tiba-tiba saja menggelegar dari tengah kantin.

"Ninu perhatian kepada seluruh rakyat kantin, pangeran Minhee minta diem sebentar dong."

Eunsang auto tersedak melihat Minhee yang tengah berdiri ditengah kantin dengan sebuah toa yang tersampir dibahunya. Murid-murid lain sudah sengaja menyingkir untuk mengosongkan bagian tengah kantin, niatnya untuk memberikan Minhee panggung serta untuk melihat aksi Minhee.

Junho dan Hyungjun sudah memasang ekspresi tengsin melihat Minhee, selera makan mereka seperti tercabut begitu saja melihat tindakan lelaki aneh itu.

"Itu mantan lu mau ngapain jir?" tanya Donpyo yang ada disamping Eunsang. Eunsang menggeleng tak paham, namun tak sekalipun ia melepas tatapannya dari Minhee.

Minhee yang sadar diperhatikan oleh ratusan mata hanya tersenyum singkat. Matanya mencari keberadaan sosok Eunsang, dan saat ia menemukannya, Minhee langsung melebarkan senyumnya. Terlebih mata Eunsang yang ternyata sudah fokus padanya, membuat jantung Minhee seperti digrebek warga saja. Berisik lah intinya.

Minhee mengehembskan napasnya, menetralkan detak jantungnya sebelum menarik satu ujung bibirnya untuk membentuk sebuah seringai manis khusus untuk Lee Eunsang seorang.

"Untuk lelaki diujung sana, yang keliatannya sedang memakan mi rebus padahal kemarin baru saya larang. Yang sedang menatap saya dengan mata terindah yang pernah saya lihat. Yang terlihat sedang mengumpati saya dengan bibir manis nan menggoda itu. Iya kamu lelaki itu Lee Eunsang."

Minhee melebarkan senyumnya, sebelum mengeluarkan bunga super kecil dari kantung celananya dengan tangannya yang tidak memegang mic toa itu.

"Kamu lihat bunga ini? Terlihat kecil dan lemah, sama seperti cinta aku diawal pacaran sama kamu. Tapi sekalipun begitu, lihat bagaimana indahnya bunga kecil ini. Sekalipun kecil, keindahannya tak mengalahi mawar yang terkenal itu. Sama seperti perasaan aku yang indah banget diawal kita menjalin kasih. Kemarin kamu mutusin aku dengan alasan yang bisa aku terima, dan sekarang." Minhee kembali menghembuskan napasnya. "Aku mau kita balikan. So Lee Eunsang, will you be my boyfriend again?"

Suasana kantin langsung ricuh dengan suara murid-murid yang berteriak. Ada yang berteriak menyoraki Minhee, tapi ada juga yang menyoraki Eunsang.

Donpyo, Hyungjun, dan Junho sudah undur diri sedari tadi, bilangnya tadi sih tak sanggup melihat ketololan seorang Kang Minhee. Mereka pergi meninggalkan Eunsang yang sedari tadi menunduk setelah Minhee mengeluarkan kalimat pertamanya.

"Eunsang dijawab dong Minheenyaa."

"Kalian kemaren putus karna apadaaah?"

"Ciyeee Minhee so sweeeeeeeeeeetttttttt."

"IH Eunsang berdiri dong, samperin 'aa Minheenya."

Dorongan sera tarikan brutal yang berasal dari penghuni kantin membawa Eunsang berdiri berhadapan dengan Minhee. Eunsang masih menunduk, tapi terlihat jelas bagaimana telinga lelaki itu merah sempurna.

Rasa percaya diri Minhee sudah terbang kelangit ketujuh melihatnya. Ia mengulurkan tangannya, menyerahkan bunga kecil itu pada Eunsang untuk ia genggam. Butuh beberapa detik hingga Eunsang menerima bunga itu seraya mengangkat kepalanya. Minhee tersenyum lebar melihat senyum manis yang terpantri ada wajah Eunsang.

"Eusang jawabnya pakai toa juga boleh ga?" tanya Eusnang sembari mengulurkan tangannya yang bebas dari bunga. Minhee mengangguk sebelum menyerahkan mic toa itu pada Eunsang.

Eunsang menarik bibirnya untuk menunjukkan senyum lebar, ia mengecup singkat bunga yang diberikan Minhee, sebelum meremuknya cepat dalam genggaman tangan dan berseru keras didepan mic toa.

"KEMARIN EUNSANG MINTA DITEMBAK PAKE CARA HEBOH DAN BENER YA KANG MINHEE!!!!! KOK SEKARANG CUMA HEBOHNYA AJA, BENERNYA KETINGGALAN? POKONYA MINHEE MASIH EUNSANG TOLAK!!!!!" 

.

🤡

.

Garing pol chap ini hik soalnya bingung huruf t mau dibikin apa, soalnya rencana nembak harusnya dihuruf u:(

Btw aku bikin book baru, isinya sampahan doang sih, tp barangkali kalian berminat baca monggo dilihat.

Ciao guis

Daily Orang Pacaran [minsang]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora