"Sereman Seulgi bang," sahut Jimin.

"Sereman Jiho ama Doyoung, asli."
"Waktu itu sempet praktek gua sekelompok sama mereka berdua, beuh serasa di neraka jahanam paham gak sih lo."

"Bang lo kok masuk FK jadi alay gini sih," sahut Jin.

"Alay apasih, gua cuma mencurahkan isi hati,"
"Btw, Rose apa kabar? Wkwk," lanjut Jaehyun, semua auto ngehela nafas.

"HADEUHHH,"

"Bang.. bang.."

"Apaan seh?" tanya Jaehyun watados.

"Udah punya cowo anjir bang udah lama,"

"Astaga gua cuma nanya kabar doang??"

"Lo tuh gamon apa gimana sih? Cari tambatan sono di FK, kan banyak," saran Taeyong.

"Nah iya, sama yang kata lo galak aja, kan gemes jadinya yang galak sama yang ubin mesjid," kata Jin.

"Yang galak? Siapa? Jih—"

"Doyoung aja," celetuk Jimin.

"DOYOUNG COWOK."



🌶



Setelah berhari-hari menghabiskan waktu bareng Taehyung untuk melancarkan rencana surprisenya, hari ini akhirnya Irene bisa jalan sama Suho lagi.

Suho sebenernya tau soal surprise Jennie, Irene sama Taehyung juga ijin ko ke Suho, tapi ya namanya punya cewe gemes, kan ada aja gitu kesuudzonan yang terselipkan.

"Ho, boleh kan minjem Irene?"

"Boleh." kata Suho tapi mukanya gini -_-

Sekarang ceritanya mereka lagi jalan-jalan biasa muterin mall, ga beli macem-macem, mau hemat kata Suho.

mau hemat tapi di tangan kanan sama kiri sudah ada paperbag dior gucci dan teman-temannya.

ᵐᵃᵘ ʰᵉᵐᵃᵗ ᵗᵃᵖⁱ

"Mo kemana lagi neh?" tanya Suho.

"Duduk aja, capek," jawab Irene, akhirnya Suho celingukan nyari tempat duduk, tapi penuh semua.

"Penuh Ren, apa ke bioskop aja?"

"Bioskop juga penuh pasti,"

"Ya beli tiket lah??"

"Beli tiket cuma buat duduk bengong di dalem studionya. Gitu?" ujar Irene, Suho nyengir.

"Hadeuh. Gak gak. Kan katanya mau hemat Ho,"

Suho cemberut. "Yaudah ren balik aja ya— eh jan balik deh jalan-jalan aja di mobil,"

Irene ngangguk. "Oke, boleh,"

Akhirnya mereka memutuskan buat pulang, tapi sesekali berhenti buat beli jajanan di pinggir jalan. Cilok, cilor, papeda, kue cubit, cireng, telor gulung, crepes, makanan makanan rAkYaT jElAta yang Suho ga pernah makan.

"Ren apaan anjir bulet-bulet ini," kata Suho sambil ngunyah cilok dengan muka sepet.

"Cilok. Bahasa inggrisnya itu caylek."

"Aowkwk, apaan si, coba mau lagi, aaa," Suho mangap, disuapin lagi sama Irene.

Terus mereka lanjut jalan, di pasteur mobil mereka berhenti karna macet pars, akhirnya ngetem dulu tuh mobil sambil menikmati senja sambil dengerin lagi zona nyaman. anjay anak indie.

Irene bengong sambil ngeliatin jendela. Kalo Suho bengong ngeliatin Irene.

"Kenapa Ho?" sahut Irene.

"Apanya?"

"Ada apa?" tanya Irene lagi.

"...apanya?"

"Kok apanya sih?"

"Ya apanya aku kan gatau??" Suho ketawa.

Irene berdecak. "Kalo ada apa-apa, cerita sih."

Suho langsung diem, dia mengulum bibirnya. "Beneran harus cerita?"

Irene ngangguk. "Harus lah, sekecil apa pun harus cerita, kek kamu mau apa, dll lah ceritain,"

"Apa yang aku mau?"

Irene ngangguk-ngangguk lagi. "Iya ih."

"Hmm, okee,"

Tiba-tiba Suho diem sebentar lalu ngelepas seatbeltnya dan ngadep Irene.













"Cium boleh?" tanya Suho yang ngebuat Irene kesedek udara ac.

"HEH!?" pekik Irene langsung ngadep ke Suho.

"Kenapa?" Suho ketawa.
"Kan katanya ngomong aja apa yang aku mau, ya aku mau itu, nyium,"

"YA GA GITU???" Irene nutupin mukanya pake bantal.

"Kenapaaa??" Suho ngeusap pipi kanannya Irene.

KENAPA?

KARNA OKNUM IRENE INI BISA MODAR.

ASLI BENERAN TAKUT MODAR BENERAN.

ditemukan seorang siswi sma tewas karna tidak kuat akan perlakuan manis pacarnya.

Kan nga lucu kalo tiba-tiba masuk berita trus highlightnya kek gitu.

"Ren?"

"Eh iya?"

"Boleh.. ga..?"

Irene nelen ludahnya susah payah. Parah bor ini Irene tremor gila tangannya gemeteran.

"Uhm— b-bol—eh—t-tap—" belum selesai Irene ngomong tiba-tiba tangan kanan Suho udah nemplok aja di mulut Irene.

TERUS SUHO NYIUM TANGANNYA YANG NUTUP MULUT IRENE ITU.

YA GA KENA SIH TAPI YA TETEP AJA MODAR INI ANAK SATU.

Suho mundurin muka dan tangannya terus senyum.

SEENAK JIDAT AJA INI OKNUM SENYUM PADAHAL IRENE UDAH TREMOR GA KARUAN.

"ITU APAAN TADI." pekik Irene nutup mulutnya.

"Kenang-kenangan, hehe,"

"KENANG-KENANGAN BUAT APAAN SIH SUMPAH." ujar Irene masih tremor.

"Buat nanti, incase, kalo misalnya suatu saat aku udah gaada di samping kamu lagi." katanya sambil senyum penuh arti.

sma; blackvelvet 2.0Onde as histórias ganham vida. Descobre agora