2. Semua hanyalah kesalahan

12.5K 65 0
                                    

Camelia pada akhirnya benar-benar telah mengkhianati suaminya, Veter. Camelia juga sudah menyerahkan kehormatannya sebagai seorang istri pada Uncle Elbert. Semua diawali dengan rasa kecewanya pada semua perlakuan Veter dan juga sikap genit Veter selama ini.

”Kakak!” Seru seorang anak remaja, berjalan setengah berlari ke arah Camelia yang sedang berbelanja di sebuah swalayan.

”Ah, hai Joseph!” Balas Camelia. Joseph ialah putra pertama dari Uncle El.

”Kemana kak Veter? Mengapa seorang diri?” tanya Joseph, sembari membantu Camelia mengangkat keranjang buah.

”Kak Veter sedang sibuk di kota, jadi aku hanya seorang diri saja di rumah.”

”Ohh begitu.. apakah aku boleh berkunjung, karena kata daddy, kakak memiliki perliharaan yang lucu.” Ucap Joseph antusias.

Camelia tersenyum, lalu mengusap puncak kepala Joseph.

”Tentu saja boleh. Tapi kau harus ijin pada Daddy dan mommy dulu, oke!” Camelia pun berjalan menuju kasir.

”Tenang saja, daddy dan mommy pasti akan mengijinkan aku. Karena sejak dulu, kak Veter sangat dekat denganku juga daddy mommy.” Ucap Joseph.

•••

Mereka pun berjalan ke arah restoran, di sana sudah ada Uncle El bersama sang istri.

”Gila! Rasanya aku belum siap bertemu dengan Uncle El lagi..” batin Camelia, penuh keresahan. Tatkala teringat kembali kejadian pada malam itu.

Mereka duduk di meja makan secara berhadapan.

”Daddy, mommy, bolehkah aku berkunjung ke rumah kak Veter dan kak Camelia?” tanya Joseph.

”Kau akan merepotkan mereka,” balas Mrs. El, istri dari Uncle El.

”Tidak, bibi. Kebetulan, Veter sedang berada di luar kota. Jadi, rumah sangat sepi, hanya ada aku dan asisten rumah tangga dan lainnya.” Ucap Camelia.

Hmm.. ”Janji tidak membuat kak Camelia repot, oke?” Timpal Uncle El.

”Siap, daddy.”

***

”Kediaman Veter dan Camelia

Joseph datang berkunjung dengan diantar oleh ayahnya, Uncle El. Joseph juga berencana untuk menginap di rumah Veter, saudara sepupunya itu. Kebetulan sekali, saat ini ialah akhir pekan.

Keesokan harinya, uncle El datang berkunjung ke kediaman Veter, untuk menjemput Joseph.

Namun, Joseph sedang tidak berada di rumah, karena sedang pergi bersama teman sebayanya. Sementara itu, kediaman Veter Camelia sedang sangat sepi. Para asisten pergi berbelanja kebutuhan dapur dan ada yang dibebaskan untuk menikmati minggu pekan mereka. Tersisalah Camelia seorang di rumah.

”Silakan di minum, paman.” Ucap Camelia dengan sikap canggung.

Uncle El pun menyeruput kopi hitam yang sudah Camelia sajikan.

”Maaf, jika Joseph merepotkanmu. Joseph sejak dulu sangat dekat dengan Veter.” Ucap Uncle El dengan wajah tersenyum pada Camelia.

”Yah, paman. Tidak masalah,” balas Camelia canggung. Terlihat jelas, Camelia sangat tersipu di hadapan Uncle El.

Tiba-tiba, Uncle El meraih tangan Camelia menuju ke arah ruang belakang nan sepi.

”Paman,” pekik Camelia terkejut.

”Mengapa menunjukkan wajah seperti ini padaku? Jika sudah begini, jangan salahkan aku..” ucap Uncle El agresif.

”Hentikan paman El, ini tidak benar. Aku tidak ingin melakukan kesalahan lagi.” Camelia menghardik sentuhan tangan Uncle El, kemudian pergi dari hadapan Uncle El.

”Mengapa, Camelia? Bukankah kita suka sama suka?”

”Tidak, itu hanyalah sebuah kesalahan fatal.” Tegas Camelia, bersamaan dengan kepulangan para asisten rumah.

Uncle El sangat tidak mengerti dengan jalan pikiran Camelia. Setelah apa yang mereka lakukan, dengan mudahnya Camelia bisa berucap seperti ini.

TERGODA PAMAN dari SUAMIKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang