Part 1

9.1K 334 102
                                    

Yuhu, saya bawa ff baru 😂😂. Moga suka sama ceritanya ya 🙏

-Happy Reading-
_________________________________________
"Keluar!"

"Tapi.."

"Aku bilang keluar!" Bentakan itu menggelegar di dalam sebuah ruangan, membuat wanita yang dibentak tersebut dengan tergesa mengenakan kembali pakaiannya. Ia sangat ketakutan ketika melihat sorot tajam dari mata pria yang saat ini duduk tenang di atas ranjang King size itu. Pria yang tadi memintanya untuk melayaninya di kamar ini. Tapi, baru saja ia akan melakukan oral seks pria itu langsung menjauhkan kepalanya dari selangkangan pria itu. Setelah merasa pakaiannya sudah rapi ia segera bergegas keluar dari kamar itu, tanpa menoleh sedikit pun pada pria tersebut.

Pria di atas ranjang itu memijat pelipisnya dengan kesal. Matanya menatap ke arah miliknya yang sama sekali tidak ereksi. Selalu seperti ini. Niat hati ingin mencari kepuasan di atas ranjang tapi lagi-lagi miliknya tidak menunjukkan ketegangan saat akan melakukan seks. Ia mengusap wajahnya dengan kasar. Lebih baik ia keluar dari kamar ini dan menenangkan dirinya di luar dan minum alkohol sepuasnya. Yah, saat ini dirinya sedang berada di kamar VVIP club malam milik temannya. Tadi, ia bersama teman-temannya ingin bersenang-senang di club ini dan mencari kepuasan pada wanita-wanita penghibur di sini.
            
"Sial!" Pria itu mengumpat kesal sebelum keluar dari kamar itu.
            
Setelah sampai di lantai bawah, ia mengedarkan penglihatannya ke penjuru club, mencari keberadaan teman-temannya yang tadi juga membawa masing-masing wanita ke kamar mereka.
            
"Hei perjaka. Di sini." Seruan itu membuat ia menoleh ke kanan, ke arah sofa di pojok club malam itu. Di sofa sana teman-temannya sudah melambai padanya, meminta dirinya untuk segera bergabung bersama mereka. Akhirnya ia pun berjalan ke arah pria-pria devil itu.
           
"Wah, lihat. Wajah perjaka ini kenapa kusut sekali?"
           
"Sialan kau Lee Jonghyun. Berhenti memanggilku perjaka." Pria itu mengumpat kesal dan menepuk kepala Jonghyun cukup kuat.
          
"Aw, yya, sialan. Berhenti memukul kepalaku, wahai si perjaka Yonghwa. Aku tidak ingin kepintaranku berkurang."
         
"Jika tidak ingin aku pukul maka berhenti memanggilku perjaka. Panggilan itu sangat menjijikkan." Yonghwa mendudukkan pantatnya di sofa dan mengambil wine yang sudah tersaji di atas meja lalu meminumnya dalam sekali teguk.
         
"Tapi itu memang kenyataannya, Yonghwa-ya. Kau bahkan belum pernah memasuki satu wanita pun selama ini. Milikmu selalu layu." Pria tinggi yang duduk di samping Jonghyun menimpali. Ia menyeringai pada Yonghwa sebelum meneguk wine yang ada di tangannya.
         
"Oh, Lee Jungshin-ssi, mulutmu itu perlu diberi pelajaran." Yonghwa menggeram marah. Kenapa para sahabatnya ini selalu mengejeknya? Ya, walau Yonghwa akui ini juga salahnya karena dulu sempat menceritakan kelainannya pada teman-temannya ini. Alhasil sekarang ia menjadi bahan ejekan pria-pria devil ini.
        
"Tsk, kalian bertiga ini bisa diam tidak? Kepalaku serasa ingin pecah jika kalian mulai berdebat." Ketiga pria itu dengan serentak menoleh ke arah pria imut yang duduk di sofa depan mereka. Pria yang sejak tadi terus menatap layar ponselnya, entah apa yang dilihatnya di sana. Ia bahkan belum menyentuh wine-nya sedikit pun.
        
"Jika kau merasa kami terlalu berisik, kenapa kau tidak pulang saja? Bermain saja dengan boneka bebek di kamarmu itu, jangan malah ikut pergi ke sini."
        
"Berhentilah menyebut boneka sialan itu, Yonghwa-ssi. Kau ingin mempermalukan aku, huh?"
        
Yonghwa akhirnya tertawa sambil menggelengkan kepalanya. "Baiklah, baiklah. Aku tidak akan membahas itu lagi. Tapi, Minhyuk-ah, apa yang kau lihat diponselmu itu sedari tadi?"
        
"Biar aku tebak. Pasti menunggu pesan dari Jung Soo Jung, benar bukan?" Jonghyun menaik turunkan alisnya untuk menggoda Minhyuk.
        
"Dan biar aku tebak juga. Soo Jung pasti tengah marah sekarang karena mendapat foto saat kau membawa wanita penghibur ke kamar tadi." Jungshin menyeringai lebar.
        
"Sial. Kenapa aku harus memiliki teman-teman seorang cenayang seperti kalian." Umpat Minhyuk, membuat ketiga temannya tertawa keras. Menertawakan kesialan Minhyuk karena selalu ketahuan oleh pacarnya setiap kali dia pergi ke club ini. Mereka sangat yakin sekali jika satu minggu kedepan Minhyuk akan bergalau ria karena diabaikan oleh Soo Jung. Mereka juga takjub karena Soo Jung selalu berhasil mendapatkan foto ketika Minhyuk datang ke club ini. Mereka bertiga kadang mulai membentuk pikiran-pikiran aneh di kepala mereka, apakah mungkin Soo Jung memang menyewa seorang paparazzi untuk mengintai kekasih imutnya itu?

You're Mine (21+) Sudah Terbit ✔Where stories live. Discover now