TIGA

91 17 2
                                    

Sebelum baca di pencet dulu bintangnya 😊

"ini bos sama asisten kenapa demen banget bikin aku puyeng"

Sesampainya aku disana malah di suruh pulang oleh pria yang aku tahu nama dia adalah Danu entah itu nama aslinya atau panggilannya yang pasti seorang wanita memanggilnya begitu

"Oh iya Dakota kalau kamu membutuhkan sesuatu kasih tau aku ya" kata Arista

Aku mengangguk sambil tersenyum lantas dia meninggalkan ruangan ku, sebenarnya kerja di satu ruangan dengan bos, bagi aku itu cukup rumit dan membatasi ruang gerak ku terlebih lagi aku harus sopan di hadapannya.

Kalau bukan karena gaji di sini lumayan membuat aku tersenyum di setiap bulannya, aku ogah mengambil tuntutan pekerjaan seperti ini.

Di kontrak kerja setelah aku di nyatakan lulus dan akan bekerja di perusahaan, aku harus mendatangani perjanjian yang telah di buat oleh atasan,

"Dilarang memberitahu seseorang atau sekelompok orang setelah anda tahu keadaan atasan yang sesungguhnya"

Untuk pertama kali membacanya saja membuat aku ragu untuk mendatangani nya tetapi setelah aku pikir lagi ,selagi itu tidak membahayakan aku kenapa tidak?

Awalnya aku fikir keputusan yang aku ambil takutnya akan menjadi bumerang dalam hidup aku sendiri nantinya, aku bahkan tidak mengenal sang bos , tidak tahu wajahnya, tidak tahu tabiatnya dan sebagainya tentang yang berhubungan dengannya.

Setelah kejadian tadi aku baru tahu apa maksud dari surat perjanjian yang aku tanda tangani, Ariska berkata seperti ini sebelum tadi meninggalkan ruangan

"Aku harap kamu tetap keep ini sampai kapanpun, kejadian surat perjanjian hadir ketika bos pernah mengalami koma 2 tahun lalu, dia bahkan baru sadar koma di umur 3 tahunnya"

Aku tidak tahu banyak tentang Dalton  rasanya tidak sopan jika aku langsung menanyakan perihal komanya Dalton, mengingat aku ini baru beberapa jam berada di sini.

Di sudut dinding meja kerjanya terdapat lukisan wajah Dalton, menampilkan kemolekan wajah berahang nya yang dia punya

Rasa kesedihan mendominasi dalam lukisannya terlihat dari warna yang di berikan di dalamnya aura yang bercampur aduk menjadi satu.

Hari ini aku di tugaskan hanya merapikan meja ku dan mengumpulkan dokumen yang aku perlukan dengan list yang Arista berikan tadi, lalu aku di perbolehkan pulang lebih awal

Sekitar pukul 2 siang aku selesai dan beranjak dari kursi ku dan mengambil tas serta blezer cokelat ku dan menentengnya di tangan kiri ku

"Arista kalau begitu saya pamit dulu ya"

"Iya, Hati-Hati ya Dakota"

Kami saling tersenyum lantas aku pergi untuk menuju lift di sebelah kanan

Tidak begitu lama menunggu pintu lift terbuka dan menampilkan pria gagah yang pingsan melihat ku di awal pertemuan tadi

"Selamat siang Dalton"

Aku menunduk seraya tersenyum menyapa hormat kepadanya

"Siang"

Dia hanya menjawab demikian lalu melenggang begitu saja di hadapan ku

After ComaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang