"Ga-gak usah Kak, aku pulang sendiri aja. Makasih Kak tawarannya, aku pergi dulu." Kata Lea buru-buru, sembari berbalik badan dan berlari pergi, meninggalkan Woojin yang menatapnya heran.

•••

"Kemana aja sih lo?!" seru Bang Chan sembari melemparkan barang ke arah Lea, tapi Lea dengan sigap menghindar.

Bang Chan berjalan ke arahnya, sementara Lea berlari ke arah lain. Ia mengambil mug yang ada di meja bar, kemudian berteriak pada Bang Chan, sambil mengangkat mug itu, seolah hendak melemparnya.

"Kalau mau mukul gue, gue bakal pergi sekarang! Dan gak mau ketemu lo lagi!" seru Lea.

Bang Chan terdiam sejenak, tapi tak lama melanjutkan langkahnya mendekati Lea, yang membuat Lea ketakutan. Ia segera melempar mug yang dipegangnya ke arah Bang Chan, tapi tidak mengenai sasaran. Mugnya malah menghantam meja kaca yang ada di belakangnya Bang Chan, hingga retak.

Sesaat setelah Bang Chan berada di dekatnya, Lea langsung hendak kabur sembari mendorong-dorong tubuh Bang Chan agar menjauh darinya. Tapi Bang Chan malah memegangi kedua bahunya dengan erat, membuat tubuh Lea gemetaran. Meskipun begitu, ia tetap berusaha mendorong Bang Chan menjauh darinya.

"Heh, tenang! Gue gak akan nyakitin lo!" seru Bang Chan, sembari merengkuh Lea ke dalam pelukannya secara paksa, karena gadis itu terus memberontak.

"Lea, tenang Lea, gue gak akan mukul lo!" Bang Chan berbicara dengan nada lebih keras, sembari mempererat pelukannya, hingga Lea pun perlahan bisa tenang, meskipun sekujur tubuhnya masih bergetar.

Bang Chan sebenarnya hanya pernah memukul Lea sekali, saat usianya masih lima belas tahun, sementara Lea tiga belas. Iya, usia mereka hanya berjarak dua tahun.

Tapi sepertinya itu masih menjadi trauma besar untuk Lea. Memang Bang Chan kadang kelepasan ingin memukul Lea, hanya saja saat ini ia lebih bisa menahannya.

Setelah Lea sudah lebih tenang, Bang Chan melepas pelukannya, dan menangkup kedua pipi Lea.

"Lo gak papa?" tanya Bang Chan.

"Lo brengsek," ucap Lea sembari menatap tajam Bang Chan.

"Iya, gue tau. Mending sekarang lo mandi, pakai baju gue aja kalau lo emang gak bawa ganti. Gue aja yang bersihin pecahan mugnya, sama siapin lo minum dan makanan." Tutur Bang Chan.

"Lo minta maaf kek, apa kek, lo sadar gak sih lo salah?!"

"Iya, gue tau gue salah. Gue minta maaf, udah cukup kan?!"

Lea berdecak, ia pun mendorong Bang Chan agar dia bisa pergi, tapi rupanya Bang Chan tidak melepaskannya, meskipun tadi dia menyuruh Lea untuk mandi.

"Apa lagi?" tanya Lea sinis.

Bang Chan tiba-tiba mendekatkan wajahnya pada Lea, tapi Lea langsung menutup mulut Bang Chan dengan satu tangan.

"Enggak!" seru Lea.

Bang Chan berdecak sembari menyingkirkan tangan Lea dari mulutnya.

"Sebentar aja," kata Bang Chan.

"Gak mau! Apaan sih?!"

"Sebentar aja Lea," Bang Chan memegangi tengkuk Lea, agar kepala Lea tidak bisa bergerak kemana-mana. Bibir Bang Chan pun tak lama mendarat di atas bibir Lea, tubuh Lea memberontak, tapi Bang Chan mencengkram pinggang Lea dengan satu tangan, hingga Lea tidak bisa melawan lagi.

•••

"Selama gue gak masuk sekolah, lo jangan modus deket-deket sama cowok lain." Kata Bang Chan.

"Gue gak pernah kayak gitu, malah lo kali." Balas Lea sembari menyantap pancake yang Bang Chan buatkan untuknya.

"Gue enggak,"

"Alah, gue sering kok liat lo modusin cewek-cewek." Kata Lea.

"Cemburu?"

"Ya enggaklah, cuman kan katanya lo suka sama gue, tapi masih modusin cewek lain. Emangnya lo gak takut gue jadi ragu sama lo?" tutur Lea.

"Alah, mau gue modus gak modusin cewek, lo gak akan pernah terima gue jugakan? Yah gak papa, yang penting lo juga gak akan bisa sama cowok lain."

Lea mencengkeram erat garpu yang ada di tangan kanannya.

"Siapa bilang?"[]

"Siapa bilang?"[]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Who is Christopher? | Bang Chan ✅Where stories live. Discover now