.

8.5K 797 109
                                    

Levi menatap kesal istrinya (y/n) yang sedang bermalas malasan diatas kasur mereka. Menurut Levi, hari minggu adalah waktu yang tepat untuk membersihkan rumah, walaupun mereka memiliki pembantu dirumah. Tetapi, pembantu mereka tidak akan datang pada hari sabtu dan minggu.

(Y/n) sendiri sedang asyik nonton drakor di tv. Levi yang kesal melihat istrinya menjadi pemalas itu, berinisiatif untuk membangkitkan rasa rajin sang istri. Pertama tama, ia dengan sengaja membersihkan kamar dengan vacuum cleaner , supaya suara bisingnya mengganggu (y/n) nonton. Sayangnya, sang istri sendiri tidak peduli dengan sang suami yang sedang mengodenya.

Kedua, Levi sengaja mematikan wifi dirumahnya. (Y/n) yang sedang asyik menonton, tiba-tiba cemberut. Levi yang datang kembali ke kamar, melihat sang istri cemberut menatapnya sambil bersedekap.

"Akhirnya kau berhenti juga menontonnya, ayo bantu aku membersihkan rumah, brat,"

"Tidak mau," jawab (y/n) sambil cemberut, lalu mengambil hpnya menyalakan hotspot . Lalu melanjutkan menonton drakornya yang sempat tertunda.

Levi yang melihatnya hanya bisa mengelus dada. Ia masih bisa bersabar menghadapi (y/n). Untuk kali ini aja maksudnya.

Selang 10 menit kemudian, saat Levi membersihkan ruang tamu terdengar suara pecah piring. Levi segera berlari menuju sumber suara.

Sesampainya disana ia melihat (y/n) yang syok melihat piring yang ia pegang jatuh dan makanan yang berada di piring tersebut tercecer. Levi menatap tajam (y/n). Sedangkan (y/n) hanya menunduk mengetahui masalah yang akan ia hadapi.

"Kembalilah ke kamar." Kata Levi dengan suara beratnya yang khas.

"Eh?"

"Kau tuli, brat? Kembalilah ke kamar. Istirahatlah. Biar aku yang membersihkannya," kata Levi menghindari kontak mata dengan (y/n).

(Y/n) melihat Levi dengan intens. Lalu, terduduk ditempatnya ia berdiri. Lalu, (y/n) pun menangis.
Levi yang awalnya kesal dengan (y/n), akhirnya berbicara dengan (y/n) tanpa perasaan, "kenapa kau menangis, brat? Apa saraf otakmu putus sehingga tidak bisa merespon dengan baik?".

(Y/n) terus terusan menangis selama 10 menit. Levi merasa ia tidak perlu dihibur untuk saat ini. Jadi, Levi kembali bekerja membersihkan pecahan piring dan melanjutkan pekerjaannya yang tertunda diruang tamu.

Setelah ia menyelesaikan pekerjaannya di ruang tamu, ia kembali ke kamar. Sesampainya Levi di kamar, ia tidak menemukan tanda-tanda ada (y/n) dikamar. 

Levi mencari (y/n) disetiap sudut kamar. Tetapi, tetap saja (y/n) tidak ditemukan dimanapun. Kemudian, Levi pun menemukan (y/n) yang sedang makan kue di ruang makan.

"Katamu kau mau diet, brat?"

(Y/n) menatap tajam kearah Levi.
"Lalu kenapa? Aku tidak boleh makan? Memangnya kue yang di kulkas ini punyamu? Memangnya hanya kau yang mau makan? Jika aku makan memangnya kenapa? Aku tambah gendut lalu kau tidak mencintaiku lagi?" Cerocos (y/n), lalu terisak.

Levi pun hanya bisa bengong melihat istrinya yang awalnya cerewet, tiba-tiba menangis.

"Hahhh, bukan itu maksudku (y/n)..," omongan Levi dipotong oleh (y/n) kembali.

"Jadi apa?!"

"Tch, diamlah. Kau pikir ini drama apa? Aku mengerti jika kau lagi dapat bulanan. Tapi, setidaknya kendalikan dirimu dong,"kata Levi dengan menahan suara jengkelnya.

(Y/n) terdiam ketika Levi selesai bicara.
"Tapi, ini sangat menjengkelkan,"

"Apanya yang sangat menjengkelkan?" Tanya Levi sambil menarik kursi depan (y/n).

"Semuanya. Termasuk dirimu yang tampan ini," kata (y/n) cemberut.

"Kau mengakui aku tampan?" Smirk Levi keluar ketika Levi menanyakan itu.

"Tidak."

"Kau baru saja mengatakan aku tampan," kata Levi sambil terkekeh

"Itu tadi, bukan sekarang, goblok," kata (y/n) cuek sambil mengambil kue, berusaha tidak mempedulikan tatapan melotot Levi.

Levi menghela napas dalam-dalam, berusaha untuk sabar.
"Hahh, wanita pms memang sulit dipahami,"

"Kau saja yang tidak peka," celetuk (y/n)

Levi kembali memelototi (y/n), sambil memikirkan hukuman yang enak untuk diberikan kepada (y/n).

Merasa risih dipelototi Levi, (y/n) bertanya,"apa? Berhenti melirik ke arah ku. Aku tahu aku cantik,"

"Entahlah, aku sedang memikirkan hukuman yang pas untuk mu, brat," sambil mengeluarkan smirk nya.

|°''°|
Hayoo, kira-kira apaan ya hukuman Levi ke (y/n)?Terima kasih sudah membaca dan nge vote cerita ini, semuanyaa

My Wife Is My Secretary (Levi x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang