"Ck, lo tuh otot aja yang gede. Kan yang salah Ayah lo, tegasin dong lo tuh gak ada sangkut pautnya, lo gak tau apa-apa."

Bang Chan hanya diam, tidak menanggapi perkataan Lea, membuat Lea berdecak jengkel.

"Ya udah deh, terserah lo. Gue ngasih tau juga buat kebaikan lo sendiri, bukan buat gue." Kata Lea.

Ia kemudian membantu Bang Chan membereskan kelas, meskipun itu bukan kelasnya. Suasana jadi hening untuk beberapa saat.

"Gue takut," ucap Bang Chan setelah cukup lama ia dan Lea tidak ada yang buka suara.

"Takut apa?" tanya Lea.

"Gue takut nama keluarga gue semakin tercoreng kalau gue berantem di sekolah." Balas Bang Chan. "Lo udah kenal gue dari kecil, lo pasti tau gue bukan pengecut kayak gini. Sekarang teknologi udah maju, berita aneh-aneh bisa kesebar dengan mudahnya. Nama keluarga gue udah terlanjur jelek di mata masyarakat, bisa aja kalau gue ngelawan, temen-temen pada bikin status aneh-aneh tentang gue. Meskipun gue ngelak, gue yakin, masyarakat lebih percaya sama berita bohong itu."

Lea menghela napas. "Yaa... iya juga sih," gumam Lea.

"Makanya itu,"

"Tapi jangan sampe bonyok kayak kemaren juga dong."

Bang Chan hanya tersenyum tipis sebagai tanggapan, yang membuat Lea berdecih, karena respon Bang Chan enggak nyambung.

Kemudian kelas hening lagi, keduanya sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Lea membersihkan papan tulis, sementara Bang Chan menyusun bangku.

"Lea," panggil Bang Chan, setelah seperkian menit suasana hening.

"Hhmm?" balas Lea.

"Gue suka sama lo." Ucap Bang Chan.

"Maksudnya apa nih? Lo nembak gue lagi?"

Bang Chan menyusun bangku terakhir, sebelum berjalan menghampiri Lea. Ia menarik bahu gadis itu, hingga tubuh Lea kini menghadap ke arahnya.

"Menurut lo?"

Lea tidak menjawab, ia hanya menatap Bang Chan tanpa mengatakan apapun. Tapi tak lama Lea memeluk erat Bang Chan, membuat Bang Chan dapat merasakan firasat buruk.

"Gue gak mau pacaran dulu, lo udah taukan?" Bang Chan mengepalkan kedua tangannya, sembari menggertakan gigi.

Brak! Lea seketika meringis, saat Bang Chan tiba-tiba mendorongnya dengan kasar, membuat punggungnya menghantam papan tulis dengan keras.

"Lo malu pacaran sama anak koruptor? Atau lo takut pacaran sama cowok kasar kayak gue hah?! Selalu aja lo nolak gue dengan alesan yang sama!" kata Bang Chan dengan nada membentak.

"Ya karena kenyataannya emang kayak gitu Chan, gue gak mau pacaran karena emang gue mau fokus sekolah, tolonglah, lo ngertiin gue, sekali ini aja. Jangan paksa gue, nanti gue malah berpikir buat jauhin lo, atau sama cowok la-" kalimat Lea terhenti saat Bang Chan tiba-tiba mengangkat sebelah tangannya, hendak memukul Lea. Tapi melihat raut wajah ketakutan Lea, Bang Chan pun akhirnya menurunkan tangannya.

"Jangan macem-macem sama gue, jangan pernah mikir lo buat sama cowok lain. Semua harta gue emang udah ditarik, tapi bukan berarti gue jadi gak bisa bayar orang buat usik keluarga lo."

Lea tidak menjawab. Ia hanya bisa diam, dengan sekujur tubuh merinding.

Lea kadang menyesal, sudah menyelamatkan anak laki-laki berusia 8 tahun, penuh darah, yang ia temukan di tengah hujan sambil menangis, kala itu.[]

Akhirnya gue publish juga spin off hacker

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Akhirnya gue publish juga spin off hacker.

Siapa nih yang nungguin? Hehe

Jangan lupa vomentnya, biar gue semangat lanjutinnya 😁

Who is Christopher? | Bang Chan ✅Where stories live. Discover now