12 : Reunion Of The Three Musketeers

135 19 0
                                    


            Setelah mendapat kabar tentang kejadian di Sekolah dari Soonyoung, juga sedikit cerita dari Anne, Joshua memutuskan pergi ke sekolah Anne lebih awal dari jadwal penjemputan. Ia bertemu dengan guru Anne untuk meluruskan masalah, juga meminta perhatian lebih untuk putrinya yang jelas masih buta terhadap budaya di Korea. Hari ini Joshua lebih percaya diri dari sebelumnya, benar kata Soonyoung, terlepas dari apa pun masa lalunya dan apa pun yang orang lain katakan tentang dia, semuanya tidak benar, kini Joshua seorang ayah dan ia harus berusaha menjadi ayah yang baik. 

Setelah selesai berbincang dengan wali kelas Anne, Joshua kembali ke area batas penjemputan dan menunggu Anne selesai belajar. Dari jauh ia melihat seseorang tengah memperhatikan mobilnya. Mengintip dengan mencurigakan ke dalam mobil melalui jendela yang tertutup. Sedikit mempercepat langkahnya, ia sampai di depan orang itu, menarik bajunya dari belakang hingga mereka berhadapan.

"Yak! Sakit!" merasa tercekik orang itu menjerit keras sambil berusaha mengendorkan kerah baju yang menekan jalur pernapasannya. Joshua melepaskan pegangannya pada baju pria itu. 

 "Begini 'kah caramu menyapa teman yang sudah lama tidak bertemu? Huh?" tuntutnya tak terima.

"Maaf, kupikir maling." jawab Joshua merasa tak berdosa.

"Kemana saja kau sobat!" memilih untuk tidak berargumen, pria itu  memeluk Joshua erat. Ternyata Jeonghan, dan dari sisi kanan mobil muncul Soonyoung yang datang bersamanya. Tidak Lama, Jeonghan melepaskan pelukannya, kemudian menepuk-nepuk bahu Joshua pelan. 

"Tidak kusangka, ternyata kau duluan yang jadi bapak-bapak!" mengejutkan mendengar kalimat itu keluar dari mulut Jeonghan, hal itu membuat Joshua bingung untuk bereaksi. 

"Harusnya kau segera menyusul!" Balas Joshua seadanya. 

"Kalian sedang apa di sini?" sambungnya bertanya. 

"Tentu saja menjemput keponakanku dari sekolahnya." Jawab Jeonghan seraya melipat kedua tangannya di depan dada, Joshua menghela napas dan meniru gestur Jeonghan -melipat tangan di depan dada.

         Soonyoung tak ikut serta obrolan mereka, membiarkan keduanya melepas rindu setelah sekian lama tidak bertengkar seperti anak kecil. Soonyoung memperhatikan sekitarnya, beberapa orang menatap ke arah mereka, walaupun sudah dua tahun rehat dari dunia hiburan eksistensi mereka sebagai idola masih belum pudar, orang-orang masih mengenali mereka. Kemudian dari tempatnya ia bisa melihat Anne berjalan sambil sesekali berlompat riang dari dalam sekolah, gadis itu tersenyum begitu melihat punggung sang ayah di luar gerbang, suaranya yang nyaring menyambar seperti guruh, 

"Appa!" teriaknya. Joshua juga Jeonghan langsung menoleh, melihat Anne berlari ke arah mereka. Seperti biasa hal pertama yang dilakukan Anne adalah memeluk ayahnya. 

"Ada paman Soonyoung juga!" ia menyapa Soonyoung dengan gembira sambil melambaikan tangan, Soonyoung langsung menyambutnya dengan senyuman. 

"Tentu saja, paman ingin menjemputmu." balas Soonyoung seadanya. Anne menyadari kehadiran Jeonghan, ia menatapnya bingung, pertama kali ia mengira itu adalah Seungcheol, namun ia sadar bahwa fitur wajah mereka berbeda, meski dia tidak begitu ingat dengan wajah Seungcheol.

"Ah, rupanya kamu Joanne! Cantik sekali," ucap Jeonghan, ia  tersenyum lembut sambil mengelus pipi gadis itu, belum selesai ia kembali menyambung ucapannya, "paman juga teman ayahmu, eumm, panggil saja paman Cheonsa."

"Hm? Kenapa cheonsa? Paman datang dari langit?" tanya Anne dengan pemikiran polosnya. 

"Itu karena paman memiliki wajah yang sangat tampan, baik hati, juga penyayang seperti malaikat." balas Jeonghan, di belakangnya Soonyoung mati-matian menahan tawa meskipun geli mendengar ocehan Jeonghan.

Forgone [Joshua]Where stories live. Discover now